Virus Corona

Belajar Online yang Tidak Mudah Bagi para Siswa Ini, Harus Naik Turun Gunung karena Sinyal Buruk

Ternyata belajar di rumah tak semudah yang dibayangkan. Selain tergantung HP, juga masih tergantung sinyal HP di daerah tertentu.

istimewa
Ilustrasi sinyal HP susah. Sangat berdampak untuk program bejalar online masa pandemi virus corona seperti saat ini. 

WARTAKOTALIVE.COM, GUNUNG KIDUL -- Ternyata belajar di rumah tak semudah yang dibayangkan.

Selain tergantung HP, juga masih tergantung sinyal HP di daerah tertentu.

Seorang Pelajar Belajar di Gunung Temulawak, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul
Seorang Pelajar Belajar di Gunung Temulawak, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul (Dokumentasi Kepala Dukuh Petir B)

Sejak virus corona mewabah, seluruh siswa di Indonesia sudah diminta belajar dari rumah.

Kisah Heroik Guru Datangi Siswa Selama Pandemi Corona, Ternyata Tak Semua Siswa Punya HP Bahkan TV

Guru SD Cantik Ini Pilih Datangi Muridnya untuk Beri Materi Pelajaran, Tak Semua Murid Punya HP

Proses belajar mengajar dilakukan secara daring.

Bagi pelajar yang tinggal di daerah dengan sinyal internet memadai, tidak perlu risau.

Mereka bisa belajar dengan tenang di rumah.

Namun puluhan anak di Dusun Petir B, Desa Petir, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus berjuang untuk bisa belajar dari gawai mereka.

Setiap ada tugas, puluhan anak harus menyusuri jalan setapak ke atas bukit untuk mendapatkan sinyal yang bagus agar bisa tetap belajar.

Glenn Fredly Pernah Ingin Ajak Duet Didi Kempot di Konser 25 Tahun, Mutia Ayu: Pasti Ambyar Banget

"Siswa harus naik bukit yang tinggi agar memperoleh sinyal,” kata Kepala Desa Petir, Sarju, saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon Selasa (5/5/2020).

Sarju mengatakan, hingga kini belum semua penyedia jasa seluler punya sinyal di desanya.

Selain itu, wilayah Desa Petir yang banyak perbukitan karst diduga membuat ada beberapa blank spot sinyal.

Salah satu wilayah dalam Desa Petir yang minim sinyal adalah Dusun Petir B.

Bahkan, akibat buruknya sinyal selular, sejumlah wartawan kesulitan saat hendak menghubungi Kepala Dusun Petir B, Warisna, lewat telepon atau pesan singkat.

Mengenang Masa-masa Lawan Covid-19, Menhub Budi Karya Nangis: Maaf Kalau Saya Cengeng, Minta Tisu

Akibatnya ada 21 siswa SD hingga SMA yang mendaki Gunung Temulawak setiap kali harus mengirimkan tugas ke gurunya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved