Virus Corona
Kena PHK karena Terdampak Corona, Pria di Klaten Jual Ginjalnya, ini Tanggapan Ganjar Pranowo
seorang warga Klaten, Frans Larry Oktavianus (43) hendak menjual ginjal demi memenuhi kebutuhan hidupnya usai kena PHK dampak wabah corona Covid-19.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona terus menggerus perekonomian warga.
Dampaknya mulai dari pemotongan gaji, merumahkan pegawai, hingga Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Bahkan, karena saking kesulitan perekonomiannya, salah satu warga Klaten rela hendak menjual ginjalnya.
Dilansir dari TribunJateng, seorang warga Klaten, Frans Larry Oktavianus (43) hendak menjual ginjal demi memenuhi kebutuhan hidupnya usai kena PHK dampak wabah corona Covid-19.
Korban PHK karena Covid-19 asal Klaten, Frans Larry Oktavianus berjalan kaki menuju Semarang membawa poster dengan tulisan hendak menjual ginjalnya.
Poster itu ia pasang di bagian dada dan punggung.
• Prank Kasih Sembako Isi Sampah ke Waria, Youtuber Ferdian Paleka: Covid itu Menularkan Lewat Dia
• Hati-hati, Ternyata Pencuri Spesialis Apartemen Gunakan Cara ini untuk Bobol Kamar Mangsanya
• Tak Boleh Dipakai Ibadah, Takmir Ancam Bongkar Masjid, Camat Wangon: Cuma Gertak saja kok
• Kisah Pegawai Hotel yang Kena PHK, jadi Ojol Nyambi Dagang Kue Lebaran, Justru Laris Manis
• Bak Cerita di Zaman Umar Bin Khattab, Wanita Kenya ini Masak Batu untuk 8 Anaknya yang Kelaparan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pun menanggapi aksi Frans.
"Kemarin setelah masuk media, saya dikabari dan saya komunikasi dengan wartawan yang menulis.
Dari sana, saya dapat informasi sudah dibantu," kata Ganjar, dalam keterangan tertulis, Senin (4/5/2020).
Ganjar juga sudah menginstruksikan pejabat Dinas Sosial Provinsi Jateng untuk berkomunikasi dengan Dinsos Klaten.
Dikatakan, TNI/Polri juga sudah turun tangan dan sudah memberikan bantuan.
Bupati pun demikian.
Gubernur bahkan sudah menelpon istri Frans dan menanyakan kronologinya.
Dikatakan istrinya, Frans terakhir pamit hendak menemui gubernur di Semarang.
"Katanya mau ketemu saya, tapi sampai sekarang belum tahu dimana, malah saya khawatir jangan sampai hilang," tegasnya.
Di sisi lain, orang nomor satu di Jateng ini menerangkan di tengah pandemi ini semua orang pasti mengalami kesulitan.
Meski begitu, ia menerangkan agar tidak perlu melakukan hal seperti itu.
"Tidak perlu seperti itu, dia bisa lapor ke RT/ RW atau lurah/ kepala desa di daerahnya itu sudah cukup. Saya kira Bupati Klaten juga cukup responsif soal ini," tandasnya.
Kalau ada yang kesulitan dan membutuhkan bantuan, ia meminta agar langsung meminta kepada aparat pemerintah setempat.
Apakah ke kelurahan, kabupaten atau bahkan ke provinsi.
"Minta saja bantuan ke pemerintah, atau langsung ke saya. Biasanya ada orang yang minta bantuan ke saya, langsung diverifikasi dan langsung dapat.
Jadi silahkan itu ditempuh, jangan membuat suasana jadi ngeri, orang melihat situasi jadi sengeri ini.
Saya khawatir saja sebenarnya, orang itu belum lapor pada aparat," ucapnya.
Bantuan
Pria bernama Frans Larry Oktavianus (43) warga Dukuh Karangasem, Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Klaten dikabarkan ingin menjual ginjalnya lantaran dirumahkan terdampak corona.
Simpati kepada pria yang akan menjual ginjalnya Frans Larry Oktavianus (43) dari Kabupaten Klaten mulai berdatangan, Minggu (3/5/2020).
Di antaranya dari Kodim 0723/Klaten dan Polres Klaten.
Dua pucuk pimpinan TNI dan Polri di wilayah Kabupaten Klaten itu, yakni Dandim 0723/Klaten Letkol Kav. Minarso dan Kapolres Klaten, AKBP Wiyono Eko Prasetyo sambangi rumah Frans di Dukuh Karangasem, Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan.
Dandim 0723/Klaten Letkol Kav. Minarso meminta kepada warga Klaten untuk melapor jika ada yang mengalami kesulitan ekonomi saat pandemi Corona kepada gugus tugas, RT/RW maupun Polsek dan Koramil.
"Kami harap melapor secara berjenjang ada pak RT, RW hingga Koramil, kami usahakan bantuan," kata dia.
Minarso mengatakan bantuan dari Kodim dan Polres Klaten ini merupakan bentuk siap siaga posko mereka.
"Ini bentuk bagian dari ketanggapan posko kami bersama donatur yang ada," ujar Minarso.
Kapolres Klaten, AKBP Wiyono Eko Prasetyo bahwa kegiatan pemberian bantuan kepada warga terdampak covid-19 sudah dilakukan sejak awal pandemi, bahkan seminggu bisa 3 kali.
"Pemberian bantuan sembako kepada warga yang terdampak Covid-19 sudah sering kita lakukan bersama stake holder terkait," aku dia.
Melihat realitas Frans akan menjual ginjal dan berjalan kaki menemui Gubernur Ganjar di Semarang karena terimbas Corona setelah dirumahkan dari pekerjaannya, Wiyono cukup meyayangkannya.
"Hanya saja hari ini ada rekan kita yang kemarin sempat berjalan kaki, ini keluarganya kita sudah berikan sembako," ungkap Wiyono.
Selain memberikan bantuan kepada keluarga Frans Larry Oktavianus, rombongan Polres dan Dandim juga membagikan sejumlah bantuan sembako kepada warga sekitar rumah keluarga Frans di RT 1 RW 4, Dukuh Karangasem.
Bantuan yang dibagikan ada puluhan paket, di antaranya berisi masing-masing terdiri dari beras, mie instan, minyak, gula dan sirup.
Istri Tak Tahu
Pria bernama Frans Larry Oktavianus (43) warga Dukuh Karangasem, Desa Ngering, Kecamatan Jogonalan, Klaten dikabarkan ingin menjual ginjalnya lantaran dirumahkan terdampak corona.
Ketika TribunSolo.com mencari kediaman Frans, ternyata dia sudah melakukan perjalanan ke Semarang.
Saat itu, ada Istri Frans, Santi (41) yang berada di dalam rumah.
Santi mengatakan, soal suaminya yang mau menjual ginjalnya tersebut, dia tidak mengetahuinya.
Suaminya tidak pernah bilang padanya soal ingin menawarkan ginjalnya untuk dijual.
"Saya tidak tahu, dia (Frans) tidak bilang pada Saya," kata Santi pada TribunSolo.com, Minggu (3/5/2020).
Frans diketahui sudah melakukan perjalanan ke Semarang sejak Sabtu (2/5/2020) lalu.
Diketahui, jarak Klaten sampai Semarang sekitar 120 Km.
Istri Frans, Santi (41) mengatakan, khawatir dengan aksi nekat suaminya tersebut.
"Sebenarnya tidak tahu suami saya melakukan hal ini, saya khawatir," ucap Santi, Minggu (3/5/2020).
Santi bercerita saat suaminya pamit ke Semarang menemui Gubernur Ganjar.
"Dia pamit katanya mau ke Semarang, tapi saat itu saya sedang belanja," kata Santi.
Dalam perjalanan ke Semarang, Santi mengatakan, suaminya tidak membawa banyak barang namun hanya tas ransel dan masker.
"Dia hanya bawa itu saja," tuturnya.
Santi meminta kepada suaminya agar cepat kembali ke rumahnya di Klaten.
Dia khawatir saat perjalanan terjadi hal yang tidak diinginkan pada suaminya.
"Kami sebenarnya khawatir dengan keadaannya, takut saya," aku dia.
Diketahui, Frans mempunyai 4 anak.
Sementara, Soal pemberitaan yang ramai kalau suaminya akan menjual ginjalnya, Santi juga tidak pernah diberitahukan oleh Suaminya. (*/mamduk)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Dampak Corona Kena PHK, Frans Warga Klaten Hendak Jual Ginjal, Ini Saran Ganjar
Penulis: mamdukh adi priyanto