Virus Corona Jabodetabek

Geger Pria Tewas Gantung Diri di Rumahnya, Diduga Korban PHK di Masa Pandemi Corona

Imbas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali menelan korban jiwa. Kali ini seorang buruh berinisial AB (30) nekat bunuh diri dengan cara gantung diri

Antara
Ilustrasi bunuh diri 

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG -- Imbas Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) kembali menelan korban jiwa.

Kali ini seorang buruh berinisial AB (30) nekat bunuh diri dengan cara gantung diri.

Insiden tersebut berlangsung di kediaman korban, Kampung Santri RT 17 / RW 04 Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Minggu (4/5/2020).

Situasi di rumah korban gantung diri di Kampung Santri RT 17 / RW 04 Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Minggu (4/5/2020).
Situasi di rumah korban gantung diri di Kampung Santri RT 17 / RW 04 Desa Kemiri, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Minggu (4/5/2020). (Warta Kota/Andika Panduwinata)

UPDATE Sampai Saat Ini Hampir 17.000 Karyawan di Jakarta Pusat Kena PHK Akibat Pandemi Covid

Terkena PHK Massal Buruh di Tangerang Nekat Bunuh Diri

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Kapolsek Mauk, AKP Kresna Ajie yang menangani kasus ini.

"Awalnya adik iparnya mendengar suara sobekan dari arah kamar korban," ujar Kresna kepada Warta Kota, Senin (4/5/2020).

Terdengar pula suara gesekan jendela. Saat itu juga istri korban tidak ada di rumah.

"Istrinya lagi ke pasar," ucapnya.

Kabar Baik, Tidak Ada Kasus Baru 4 Hari Terakhir, Grafik Covid-19 di Kabupaten Bekasi Mulai Landai

Ketika sang istri pulang ke rumah, dirinya terkejut bukan kepalang.

Istri korban melihat suami yang dicintainya itu dalam posisi leher tergantung dengan sehelai kain.

"Kemudian istrinya langsung memanggil sanak saudaranya di dekat rumah sama Pak RT setempat," kata Kresna.

Polisi yang mendapatkan laporan ini segera mendatangi lokasi. Olah tempat kejadian perkara pun digelar.

Saat disinggung mengenai motif kasus tersebut, Kresna pun belum bisa memberi penjelasan.

"Belum bisa dimintai informasi, karena istrinya masih shock," ungkapnya.

UPDATE: 4.472 Warga Jakarta Positif Covid-19 dan 412 Meninggal Dunia

Data yang dihimpun korban baru saja diberhentikan dari tempat kerjanya.

Dan saat ini sedang terhimpit masalah ekonomi.

"Keluarga lainnya sudah dimintai keterangan. Namun penjelasannya tidak tahu menahu terkait permasalahan yang dihadapi," papar Kresna. 

Buruh Bunuh Diri

Sebelumnya, Hartono seorang buruh di Tangerang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.

Masalah bertubi - tubi menimpa warga asal Kampung Ceplak RT 01 / RW 01 Desa Sukamulya, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.

Tertular Ayah Berprofesi Sopir Taksi, Ibu dan Anak-anaknya Positif Covid-19 di Tangerang

Husen yang merupakan adik korban menceritakan sebelum meninggal, Hartono sempat mencurahkan hatinya kepadanya.

Korban ditemukan tewas di kamarnya dalam kondisi urat nadi pergelangan tangan kirinya teriris. 

"Dia (Hartono) bercerita mengeluh banyak hutang," ujar Husen saat diinterogasi jajaran Polsek Balaraja, Jumat (1/5/2020).

Terlebih saat ini kondisi istrinya sedang terbaring sakit. Korban pun memerlukan uang cukup dalam kesehariannya itu.

Angel Lelga Lihat Pemakaman Ayahnya Melalui Ponsel Setelah Tidak Bisa Pulang Karena Virus Corona

"Istrinya sedang dirawat di rumah sakit akibat kecelakaan," ucap Husen.

Kapolsek Balaraja, Kompol Feby Heryanto mengungkapkan mengenai motif dalam kasus ini. Dirinya menyatakan bahwa korban nekat bunuh diri lantaran tuntutan ekonomi.

"Korban diduga bunuh diri akibat faktor kebutuhan ekonomi. Ditambah yang bersangkutan terkena PHK massal di tempat dia bekerja," kata Feby kepada Warta Kota. (dik)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved