PSBB Jabodetabek
Warga Kampung Pulo Sebut Tak Ada Pemotongan Dana Bantuan dari Ketua RT
Warga Kampung Pulo, Desa Talok, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang membantah terjadi pemotongan dana BLT Rp 100.000
"Pemberitaan terkait ada pemotongan uang Rp 100.000 bantuan BLT itu tidak benar," kata Erna Erviana warga Kampung Pulo.
WARTAKOTALIVE.COM, KRESEK - Warga Kampung Pulo, Desa Talok, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang membantah terjadi pemotongan Rp 100.000 Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dampak Covid-19 oleh Ketua RT setempat.
"Pemberitaan terkait ada pemotongan uang Rp 100.000 bantuan BLT itu tidak benar," kata Erna Erviana satu dari warga sekitar memberikan klarifikasi pada Minggu (3/5/2020).
Erna menyatakan bahwa ia hanya memberikan secara sukarela kepada Ketua RT tersebut. Karena selama ini RT sudah banyak membantu keluarganya.
"Jadi tidak benar RT yang memotong BLT. Saya memberikan secara sukarela kepada Pak RT bukan dipotong, selama ini pak RT sudah banyak membantu keluarga saya," ucap Erna.

Kaur Umum Desa Talok, Kecematan Kresek, Roni, yang ditemani Ketua RT 09/03, Mukmin, menegaskan bahwa tidak ada pemotongan dana penyaluran BLT dampak Covid-19. Sebab, bantuan tersebut disalurkan langsung dari PT POS Indonesia ke warga yang menerima.
• VIDEO: Ketua Umum NJ Mania Doakan Warta Kota Sukses dan Maju
• VIDEO: Mateo Bustos, Gelandang Persita Tangerang Wish All The Best untuk Warta Kota
"Adanya pemotongan BLT itu tidak benar. RT tidak meminta tetapi warga berikan uang secara sukarela kepadanya," kata Roni.
Kepala Desa Telok, Kecamatan Kresek, Bunyamin, menambahkan bahwa terkait ramainya pemberitaan itu atas arahan camat setempat pihaknya sudah mengumpulkan semua RT. Ketua RT di Desa Telok dimintai keterangan.
"Pelaksanaan dana BLT di Desa Talok berjalan dengan lancar, terkait berita ada pemotongan dana BLT yang diminta itu, sekarang di lapangan sudah selesai, berdasarkan musyawarah," ungkap Bunyamin.
Camat Kresek, Jaenudin, juga melakukan tindak lanjut bersama pihak Kepala Desa Talok terkait persoalan ini. Jaenudin merinci ada 276 warga yang mendapatkan bantuan bansos dari Kementerian Sosial.
Hanya di RT 09 yang memberikan atau diminta oleh oknum RT kepada warga yang menerima bantuan dana sosial (Bansos) dampak Covid-19. Oknum RT tersebut sudah mengembalikan uang tersebut ke warga
"Dari 276 yang mendapatkan bantuan Bansos hanya di RT 09 yang memberikan atau diminta oleh oknum RT. Sekarang sudah dikembalikan, di lokasi sudah selesai," tutur Camat Kresek ini.
Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, mengimbau kepada para RT untuk tidak melakukan pemotongan Bansos di masyarakat yang terdampak Covid-19. Baik dari Kemensos, Pemprov Banten dan Pemkab Tangerang.
“Masalah di Desa Talok cukup menjadi pelajaran, tapi bila terjadi kembali, warga harus melaporkan ke aparat kepolisian," papar Bupati.
Seperti diberitakan sebelumnya salah seorang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengaku adanya penyunatan dana bantuan.
Warga Kampung Pulo, Desa Telok, Kecamatan Kresek berinisial ER itu menyatakan bahwa keluarganya hanya menerima sebesar Rp 500.000 dari seharusnya Rp 600.000.
Dana tersebut disunat oleh oknum RT sebagai uang rokok.