Virus Corona

Update Virus Corona Dunia Sabtu (2/5/2020), Total 3,4 Juta Kasus, Tewas 239.376, Sembuh 1,08 Juta

Update Virus Corona Dunia Sabtu (2/5/2020), Total 3,4 Juta Kasus, Tewas 239.376 Orang dan Sembuh 1,08 Juta Orang

Editor: Dwi Rizki
Daily Mail
Pekerja medis memindahkan seorang pasien yang sedang dirawat di ICU (unit perawatan intensif) Rumah Sakit Zhongnan, Wuhan. Virus corona adalah infeksi pada saluran pernapasan yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia atau pilek. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejak diidentifikasi pertama kali pada akhir Desember 2019, penyebaran virus corona masih terus berlangsung.

Melansir data di laman Worldometers dari Kompas.com, hingga Sabtu (2/5/2020), jumlah kasus Covid-19 di dunia adalah sebanyak 3.396.168 (3,4 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, 239.376 orang meninggal dunia.

Sementara itu, 1.079.572 (1,08 juta) pasien telah dinyatakan sembuh.

Adapun, kasus yang masih aktif hingga kini berjumlah 2.077.220 kasus, yaitu 2.025.888 pasien dengan kondisi ringan dan 51.332 pasien dengan kondisi serius.

Kasus terbanyak masih dicatatkan di AS, yaitu dengan lebih dari 1 juta kasus.

Demikian pula dengan kasus kematian yang telah melebihi angka 60.000 kasus.

Ustaz Haikal Hassan Naik Pitam, Tantang Andi Jelaskan Nasi Anjing dan Arti dari Qahal

Indonesia

Pada Jumat (1/5/2020), ada 433 kasus baru Covid-19 yang kembali diumumkan oleh Pemerintah Indonesia.

Penambahan kasus baru ini membuat total kasus virus corona di Indonesia menjadi sebanyak 10.551 kasus.

Dari jumlah tersebut, 1.591 pasien telah dinyatakan sembuh dan 800 orang meninggal dunia.

Kasus-kasus ini telah tersebar di 34 provinsi dan 318 kabupaten/kota di Indonesia.

Adapun jumlah ODP yang terdata adalah sebanyak 233.120 orang dan jumlah PDP 22.123 orang.

Untuk menangani dan menahan penyebaran pandemi lebih luas, pemerintah telah melakukan berbagai upaya, baik dari pemerintah pusat maupun daerah.

Hingga kini, ada 3 provinsi dan 22 kabupaten/kota yang telah menerapkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi virus corona yang masih berlangsung.

Andi Donatur Nasi Anjing Sebut Anjing Wujud Setia, Ustaz Haikal Hassan: Anjing itu Wujud Penjilat

India

Melansir CNN, Pemerintah India telah memperpanjang penguncian (lockdown) wilayahnya hingga dua minggu ke depan, tepatnya sampai 17 Mei 2020.

Namun, ada pengecualian untuk area dan aktivitas tertentu.

Sebelumnya, lockdown direncanakan berakhir pada 3 Mei 2020.

Perpanjangan masa lockdown ini berarti bahwa sebagian besar perjalanan, baik melalui udara atau pun darat, akan terus dilarang.

Selain itu, semua sekolah dan perguruan tinggi akan tetap ditutup.

Kementerian Dalam Negeri India hanya akan mengizinkan perjalanan dengan tujuan tertentu.

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintah telah mengatur transportasi bagi para pekerja migran, pelajar, maupun wisatawan untuk melakukan perjalanan pulang ke rumah mereka.

Selama lockdown ini, pemerintah juga melarang individu yang melakukan perjalanan tidak penting mulai dari pukul 7 malam hingga 7 pagi waktu setempat.

Otoritas setempat pun telah diminta untuk mengeluarkan larangan pertemuan bagi lebih dari 4 orang.

Hingga Sabtu (2/5/2020), jumlah kasus virus corona di India adalah sebanyak 37.257 kasus dengan 1.223 orang meninggal dunia dan 10.007 pasien telah dinyatakan sembuh.

Bagi-bagi Beras dan Uang di Tengah Pandemi, Babe Haikal Tegaskan Tidak Terkait Politik atau Agama

China

Provinsi Hubei akan menurunkan tingkat respons darurat virus corona dari level tertinggi pada hari ini, 2 Mei 2020.

Keterangan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur Hubei Yang Yunyan seperti dikutip dari CNN, Jumat (1/5/2020).

Sebelumnya, Provinsi Hubei merupakan wilayah yang terdampak sangat buruk karena virus corona.

"Pada dasarnya, kami telah menahan penyebaran epidemi ini" kata Yang dalam konferensi pers, Jumat (1/5/2020).

Kondisi ini terjadi setelah diberlakukannya penguncian kota yang ketat dan perawatan cepat untuk pasien. Penurunan level respons darurat ini baru pertama kali dilakukan sejak tanggal 24 Januari 2020.

Meski demikian, Yang tetap mengimbau masyarakat untuk tinggal di rumah dan menghindari perkumpulan dengan banyak orang.

Ia mengatakan, fokus pemerintah kini bergeser untuk mengontrol lonjakan domestik dan kasus-kasus impor serta mengawasi tempat-tempat kerja yang besar dan kelompok-kelompok tertentu.

Secara nasional, China juga tidak lagi masuk ke dalam 10 besar kasus terbanyak virus corona di dunia.

Hingga Sabtu (2/5/2020) pagi, jumlah total kasus virus corona yang telah dikonfirmasi oleh China adalah sebanyak 82.874 kasus dengan 4.633 kematian dan 77.642 pasien sembuh.

Soal Nasi Anjing, Ustaz Haikal Hassan Minta Pengurus Yayasan Qahal Selaku Donatur Menghubunginya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved