PSBB Jakarta

Nasabah Bank DKI Ngaku Tekor Rp 100.000 Keliling Cari Bank yang Buka

Nasabah Bank DKI, Teguh Kholifah (29) mengalami tekor sekitar Rp 100.000 akibat berkeliling wilayah Jakarta Pusat selama empat hari dari Senin (27/4/2

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Warta Kota/Desy Selviany
Suasana antrean Bank DKI Cabang Kantor Wali Kota Jakarta Barat Kamis (30/4/2020) pukul 10.00 WIB. 

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Nasabah Bank DKI, Teguh Kholifah (29) mengalami tekor sekitar Rp 100.000 akibat berkeliling wilayah Jakarta Pusat selama empat hari dari Senin (27/4/2020) sampai Kamis (30/4/2020).

Lelaki yang bekerja sebagai pedagang jus ini berkeliling untuk mencari layanan Bank DKI yang ditutup sementara karena pandemi virus corona (Covid-19).

“Kalau dihitung biaya yang sudah dikeluarkan sekitar Rp 100.000 lah buat ongkos bensin dan bayar parkir sepeda motor,” kata Teguh saat ditemui di KCU Bank DKI Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat pada Kamis (30/4/2020).

Teguh mengaku, tak tahu bahwa layanan Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank DKI sudah tidak beroperasi lagi di tengah pandemi virus Covid-19.

Dia baru mengetahui, saat beberapa petugas keamanan KCP setempat mengarahkannya ke KCU Bank DKI Juanda.

Kantor Cabang Tutup, Cindy dan Ibunda Antre 4 Jam di Bank DKI Kantor Wali Kota Jakarta Barat

Namun beberapa kali ke Bank DKI Juanda, dia selalu gagal mendapat nomor urut karena nomor antrean yang disiapkan selalu penuh.

Di hari Rabu (29/4/2020), Teguh diarahkan ke KCU Balai Kota pada Kamis (30/4/2020) dengan catatan berangkat lebih awal sekitar pukul 05.00 untuk mengambil nomor urut.

Sebab kalau tidak, dipastikan Teguh bakal gagal mendapatkan layanan dari Bank DKI karena kuota yang disiapkan sangat terbatas setiap hari.

Menurutnya, penutupan layanan perbankan ini sungguh merepotkan nasabah.

Antre Empat Jam di Bank DKI Demi Cairkan Dana KPJ

Dia tidak bisa menarik uang tunai untuk membayar utang Rp 500.000 kepada kerabatnya setelah kartu ATM Bank DKI milik tertelan mesin pada Minggu (26/4/2020) lalu.

“Karena kartu ATM ketelan, jadinya saya pinjam duit Rp 500.000 dulu ke kerabat buat hidup sehari-hari. Untungnya kerabat masih memaklumi, karena untuk dapat layanan di sini cukup sulit,” imbuhnya.

Dia menyarankan, sebaiknya Bank DKI tetap membuka layanan di KCP lain, namun kuota nasabah dibatasi.

Hal ini dirasa lebih baik ketimbang Bank DKI menutup seluruh layanan KCP dan mengalihkan layanan ke KCU, karena bisa memicu penumpukan nasabah di KCU.

Bank DKI Ajak Warga DKI Jakarta Berdonasi Penanganan Covid 19 Melalui Bank DKI Peduli

“Biasanya saya ke KCP dinas teknis di Jatibaru (Tanah Abang), tapi karena sepi nggak ada orang jadi saya nggak tahu bahwa memang tidak ada layanan di sana (KCP),” imbuhnya.

Sebelumnya, Sekretaris PT Bank DKI Herry Djufraini mengatakan pihaknya telah memberlakukan pengurangan operasional kantor layanan, baik jumlah kantor layanan ataupun jam operasional.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved