Berita Internasional
Sebelum Diisukan Meninggal Dunia, Ada Pasukan Khusus yang Bersiap Untuk Membunuh Kim Jong Un
Sebelum diisukan meninggal dunia, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un akan dibunuh oleh pasukan khusus.
"Hanya itu yang perlu Anda ketahui," kata si sumber.

Berbekal ucapan si informan, Jang kemudian menginterpretasi bahwa Pyongyang telah mengakui adanya desaa desus mengenai kondisi si pemimpin tertinggi.
"Kami harus membagi risiko soal kabar kematiannya, dan bersiap dengan segala tindakan jika informasi itu benar adanya,' ucap Jang.
Dia menambahkan, sebelum Kim tampil lagi di depan publik untuk membuktikan dia masih hidup, dia akan mempertimbangkan yang bersangkutan sudah wafat.
Media sosial dibanjiri kabar kematian Kim Jong Un

Rumor mengenai kondisi kesehatan Kim pertama diembuskan oleh Daily NK, sebuah media yang dikelola sebagian besar pembelot Korea Utara.
Dalam artikelnya, Kim disebut menjalani operasi kardiovaskular pada 12 April, dikarenakan obesitas, fakta dia perokok berat, hingga keletihan.
Media terkemuka AS, CNN, kemudian mempublikasikan artikel bahwa intelijen AS memperhatikan kabar Kim berada dalam kondisi serius usai operasi.
Namun, kabar tersebut direspons Korea Utara dan China, di mana mereka menuturkan tidak mendapat aktivitas aneh di dalam Korut.
Meski begitu, media Korea Selatan disebut sempat "tidak sengaja" membocorkan pra-rilis bahwa Kim Jong Un meninggal, dengan Pyongyang tak mengonfirmasinya.
Pada Jumat (24/4/2020), Reuters memberitakan China mengirim tim dokter ke Pyongyang untuk memastikan seperti apa kondisi Kim.
Setelah itu media AS lainnya, Newsweek memberitakan bagaimana Kim masih absen dalam perayaan ulang tahun berdirinya tentara Korut.
Sumber dari Pentagon yang dikutip mengungkapkan, pihaknya saat ini belum mendapatkan informasi bahwa Kim sudah dinyatakan meninggal.
"Saat ini, belum terdapat bukti adanya perubahan signifikan di rantai pertahanan, maupun kepemimpinan nasional yang berubah," kata sumber itu.
Di Twitter, terdapat twit yang mengklaim bahwa Kim Jong Un meninggal pada Rabu (22/4/2020), dengan tim dokter China datang terlambat delapan menit.