Virus Corona
Harga Masker dan Hand Sanitizer di Indonesia Sudah Kembali Normal, Ini Penjelasan dari Indef
Harga Masker dan Handsanitizer Sudah Kembali Normal, Berikut Penjelasan dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
Selain itu, penurunan harga masker juga disebabkan oleh masyarakat saat ini telah menemukan alternatif dari kelangkaan masker bedah, yakni membuat masker kain.
Tak hanya pembuatan masker kain, pembuatan hand sanitizer sendiri dan beberapa sumbangan dari instansi atau lembaga yang memberikan produk secara suka rela di masyarakat yang membuat produk hand sanitizer tidaklah langka.
"Itu yang membuat pasokan kembali seimbang dan membuat harga normal kembali," lanjut dia.
• Salut Atas Keberanian Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim, Fadli Zon:Calon Pemimpin Masa Depan
Sampai Berapa lama?
Terkait masih berlangsungnya wabah virus corona di Indonesia, Enny menyampaikan bahwa kenormalan harga masker dan hand sanitizer akan berlangsung lama jika pasokan masih terus bisa diproduksi.
"Selama pasokan ada dan masih bisa diproduksi, masalah harga ya masih seimbang," katanya lagi.
Sementara itu, hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah yakni pihak-pihak yang telah membantu memberikan jalan keluar bagi fenomena kelangkaan alat kesehatan.
Misalnya, di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang telah memproduksi alat bantu pernapasan atau ventilator yang mulai langka di Indonesia.
Alat ini mampu membantu gangguan pernapasan, terutama pada paru-paru, akibat terinfeksi virus corona dengan kondisi parah.
"Mestinya yang begitu diberi insentif agar pasokan tidak terganggu. Anggaran pemerintah yang Rp 75 triliun itu tidak digunakan untuk impor-impor alkes," jelas Enny
"Justru ini kesempatan bahwa anggaran tersebut dapat dioptimalkan kepada public health untuk menggerakan ekonomi," tambahnya.
Selain itu, Enny mengungkapkan, beberapa produk yang perlu dioptimalkan yakni vitamin dan produk-produk yang meningkatkan imunitas tubuh, bisa juga dengan alat olahraga mandiri.
Adapun alat olahraga yang dimaksud adalah alat yang dapat digunakan atau dimainkan oleh 2-3 orang saja, agar warga tidak perlu berkerumun untuk melakukannya.
"Contohnya raket, alat kesehatan ini bisa dikerjakan oleh 2-3 orang, justru alat olahraga yang mendiri itu lebih banyak permintaannya," lanjut dia.
Dengan anggapan banyaknya permintaan, hal ini dapat menjadi penggerak ekonomi.