Virus Corona Jabodetabek
BREAKING NEWS: Jumlah Kasus Covid-19 di Jakarta Terus Menurun dalam 6 Hari Terakhir, Lihat Data Ini
Alhamdulillah. Jumlah kasus baru Virus Corona di Jakarta terus menurun dalam 6 hari terakhir. Anies yakin Corona di Jakarta Selesai lebih cepat
Penulis: Suprapto | Editor: Suprapto
Dalam wawancara dengan Wartakotalive.com, Anies Baswedan yakin Jakarta akan selesai lebih cepat dalam menangani kasus Covid-19.
"Nanti waktu dan sejarah yang akan membuktikan apakah apa yang kita lakukan ini sudah tepat atau tidak. Biarlah saya di-bully di media sosial, asal saya tidak disalahkan sejarah dan juga tidak salah di mata Tuhan," ujar Anies Baswedan.
Keyakinan Anies itu dilatarbelakangi dengan berbagai kebijakan yang telah ia lakukan yang lebih dulu dibandingkan daerah-daerah lain.
Apalagi, kata Anies, Jakarta bukanlah kota yang tertutup. Jakarta adalah kota terbuka di mana semua bangsa bisa keluar masuk ke kota ini sebelum diberlakukan PSBB.
Bahkan dalam catatan Wartakotalive.com, DKI Jakarta lebih dulu menerapkan social distancing atau physical distancing dibandingkan provinsi atau kabupaten/kota lain di Indonesia.
Sebelum ada kebijakan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Jakarta telah membuat kebijakan untuk 'merumahkan' siswa.
Para siswa diminta belajar dari rumah secara online.
Begitu juga para pegawai DKI secara bergilir telah melakukan work from home (WFH).
Jakarta adalah provinsi atau daerah yang pertama kali memberlakukan PSBB setelah Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan terkait PSBB dikeluarkan.
Anies Baswedan juga Gubernur yang paling pertama meminta warganya tidak mudik.
"Sejak pertengahan Maret 2020, saya sudah minta warga tidak mudik," ujarnya.
Anies pun membandingkan dengan penyebaran kasus Virus Corona di Wuhan China.
Simak video Anies Baswedan terkait mudik dan penanganan Virus Corona di Jakarta.
Kematian Pasien Virus Corona di Jakarta
Sementara itu, berdasarkan data Corona.jakarta.go.id, sampai Minggu (26/4) jumlah kasus Virus Corona secara nasional tercatat 8.882 kasus dengan jumlah pasien meninggal dunia 743 orang (8 persen).