Virus Corona

Dilarang Mudik, Agen Bus di Terminal Jatijajar Depok : Jumlah Penumpang Turun Hingga 80 Persen

Selain kapasitas bus yang dikurangi setengah, Rani juga mengatakan jumlah penumpang ikut turun lantaran banyak dari warga yang pilih untuk tidak mudik

Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Murtopo
Wartakotalive.com/Vini Rizki Amelia
Suasana di area keberangkatan di Terminal Jatijajar, Tapos, Depok, menjelang diberlakukannya larangan mudik oleh Presiden Joko Widodo, Kamis (23/4/2020). 

Laporan Wartawan Warta Kota, Vinu Rizki Amelia

WARTAKOTALIVE.COM, DEPOK -- Larangan Mudik yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo dirasakan berat bagi para agen perjalanan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan juga Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).

Seperti dikatakan Rani salah seorang karyawan agen Garuda Mas, larangan tersebut tidak disertai dengan bantuan ataupun dispensasi kepada para agen bus.

"Karena selama ini aturan-aturan yang ada sejak Corona menggantung. Kalau memang dilarang (mudik), harusnya pemerintah berikan bantuan ke kami, uang atau apapun, selama ini kan nggak ada (sejak Covid-19 melanda)," tutur Rani kepada Warta Kota di Terminal Jatijajar, Tapos, Depok, Kamis (23/4/2020).

Terlebih, kata Rani, sejak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pihaknya hanya melakukan perjalanan dengan daya angkut 50 persen atau 18 tempat duduk dari total kapasitas tempat duduk bus sebanyak 36 tempat duduk.

Larangan Mudik Mulai Jumat Dini Hari Besok, Ada Empat Titik Penyekatan di Kota Bekasi

Rani mengaku, pihaknya mengalami kerugian tak sedikit akibat pandemi Covid-19 ini.

Selain kapasitas bus yang dikurangi setengah, Rani juga mengatakan jumlah penumpang ikut turun lantaran banyak dari warga yang mengurungkan niat untuk bepergian.

"Kami mengalami penurunan penumpang dan pemasukan hingga 80 persen. Sementara operasional tetap berjalan," katanya.

Tetap Nekat Mudik Melalui Terminal Jatijajar Depok, Warga: Makan Enggak Makan Asal Kumpul

Begitu juga dengan larangan mudik ini, jika memang resmi diberlakukan, pihaknya belum tahu akan melakukan apa.

"Bisa jadi kami tutup dulu, hentikan operasional. Karena kan percuma, kami berangkatkan pun di tengah jalan katanya disuruh putar balik," ujarnya.

Jika dibandingkan dengan bulan puasa dan Idul Fitri tahun lalu, Rani mengaku tahun ini adalah tahun paling seret.

Sama dengan di hari biasanya selama pandemi Covid-19, jumlah penumpang juga ikutan anjlok.

"Sama turunnya, sampai 80 persen, biasanya kan belum puasa aja kita sudah banyak jual tiket, apalagi jelang dan sesudah lebaran," paparnya.

Tetap Nekat Mudik Melalui Terminal Jatijajar Depok, Warga: Makan Enggak Makan Asal Kumpul

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Dadang Wihana mengatakan, volume penumpang di Terminal Jatijajar selama 10 hari dari tanggal 12 April sampai 22 April 2020 tidak terjadi lonjakan.

"Untuk keberangkatan AKAP total penumpang sebanyak 880 orang dan untuk AKDP 80 orang," tutur Dadang saat dihubungi wartawan, Kamis (23/4/2020).

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved