Virus Corona Jabodetabek

Anies Baswedan Bilang APBD DKI Sisa 47 Persen Akibat Pandemi Covid-19

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perekonomian Jakarta sedang mengalami kontraksi.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
PPID DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan seusai bertemu Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sujana dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono, di Balai Kota DKI, Senin (23/3/2020). 

Berdasarkan data yang diterima, realisasi pendapatan DKI Jakarta dari 1 Januari sampai Rabu (22/4/2020) mencapai Rp 7.715.762.891.827 atau baru 15,38 persen, dari target yang dipatok sebesar Rp 50.170.000.000.000.

Sehingga, selisih penerimaan dari target sebesar Rp 42.454.237.108.173.

Berikut ini 13 komponen pendapatan DKI Jakarta:

1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Rp 2,358 triliun dari target Rp 9,5 triliun;

2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Rp 1,6 triliun dari target Rp 5,9 triliun;

3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) mencapai sekitar Rp 407 miliar dari target Rp 1,4 triliun;

4. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBBP2) Rp 250 juta dari target Rp 11 triliun;

5. Pajak Reklame mencapai Rp 256 miliar dari target Rp 1,32 triliun;

6. Pajak Air Tanah (PAT) Rp 25 miliar, dari target Rp 120 miliar;

7. Pajak hotel mencapai sekitar Rp 448 miliar dari target Rp 1,95 triliun;

8. Pajak Restoran mencapai sekitar Rp 998 miliar dari target Rp 4,25 triliun;

9. Pajak Hiburan mencapai Rp 196 miliar dari target Rp 1,1 triliun;

10. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) mencapai sekitar Rp 276 miliar dari target Rp 1,025 triliun;

11. Pajak Parkir mencapai Rp 162 miliar dari target Rp 1,35 triliun;

12. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mencapai Rp 735 miliar dari target Rp 10,6 triliun;

13. Pajak Rokok Rp 0 sementara target Rp 650 miliar. (*)

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved