Virus Corona Jabodetabek
Anies Baswedan Bilang APBD DKI Sisa 47 Persen Akibat Pandemi Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perekonomian Jakarta sedang mengalami kontraksi.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
Berdasarkan data yang diterima, realisasi pendapatan DKI Jakarta dari 1 Januari sampai Rabu (22/4/2020) mencapai Rp 7.715.762.891.827 atau baru 15,38 persen, dari target yang dipatok sebesar Rp 50.170.000.000.000.
Sehingga, selisih penerimaan dari target sebesar Rp 42.454.237.108.173.
Berikut ini 13 komponen pendapatan DKI Jakarta:
1. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Rp 2,358 triliun dari target Rp 9,5 triliun;
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) Rp 1,6 triliun dari target Rp 5,9 triliun;
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) mencapai sekitar Rp 407 miliar dari target Rp 1,4 triliun;
4. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBBP2) Rp 250 juta dari target Rp 11 triliun;
5. Pajak Reklame mencapai Rp 256 miliar dari target Rp 1,32 triliun;
6. Pajak Air Tanah (PAT) Rp 25 miliar, dari target Rp 120 miliar;
7. Pajak hotel mencapai sekitar Rp 448 miliar dari target Rp 1,95 triliun;
8. Pajak Restoran mencapai sekitar Rp 998 miliar dari target Rp 4,25 triliun;
9. Pajak Hiburan mencapai Rp 196 miliar dari target Rp 1,1 triliun;
10. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) mencapai sekitar Rp 276 miliar dari target Rp 1,025 triliun;
11. Pajak Parkir mencapai Rp 162 miliar dari target Rp 1,35 triliun;
12. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) mencapai Rp 735 miliar dari target Rp 10,6 triliun;
13. Pajak Rokok Rp 0 sementara target Rp 650 miliar. (*)