Pengangkutan Sampah Dibatasi Selama PSBB, Warga Depok Pilih Bakar Sampah yang Menumpuk di Rumahnya

Selama PSBB pun, Iyay mengaku pihaknya membatasi waktu pengangkutan sampah dari rumah-rumah warga.

Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dedy
WARTA KOTA/VINI RIZKI AMELIA
Arenta (44), warga Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, memilih membakar sampah untuk menghindari sampah menumpuk lantaran petugas kebersihan telat mengangkut sampah di rumahnya, Selasa (21/4/2020). 

Volume sampah rumah tangga pasca penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Depok mengalami peningkatan.

Kenyataan itu dialami Arenta (44) warga Jalan Merpati, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Depok.

Menurut Arenta, selama diberlakukan PSBB di rumahnya mengalami peningkatan jumlah sampah.

“Bisa dua sampai tiga kali lipat perhari dibanding hari biasanya, karena memang semua orang rumah kan nggak ke mana-mana,” ujar Arenta kepada Warta Kota saat ditemui di kediamannya, Jalan Merpati, Depok Jaya, Pancoran Mas, Depok, Selasa (21/4/2020).

Aktivitas di rumah, kata Arenta yang membuat sampah bertambah dari biasanya.

Sebab, penghuni rumah yang terdiri dari istri, anak, dan orang tuanya kerap masak dan makan sehingga menimbulkan tumpukan sampah.

Namun, Arenta mengaku belakangan ini selama pemberlakuan Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah, kegiatan pengangkutan sampah oleh petugas mengalami penurunan.

“Biasanya setiap hari di angkut tapi sekarang bisa dua hari sekali baru diangkut, mungkin karena jam kerja petugasnya dikurangi, nggak tahu juga deh,” tuturnya.

Untuk itu, sebagai bentuk antisipasi agar tidak terjadi tumpukan sampah di rumahnya, Arenta kerap membakar sampah yang berlokasi di halaman rumahnya.

“Kadang juga saya buang ke bak sampah sementara yang lokasinya nggak jauh dari rumah,” tuturnya.

Meski jarang petugas yang mengangkut sampah pasca pemberlakuan PSBB, namun Arenta mengaku dirinya tak permah mencoba mencari tahu kenapa para petugas lambat dalam mengangkut sampah.

500 personel

Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Kota Depok rupanya membawa dampak bagi peningkatan produksi sampah rumah tangga.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok Iyay Gumilar mengatakan pihaknya menerjunkan sekitar 500 personel tiap harinya guna mengantisipasi lonjakan volume sampah.

“Tidak bisa dimungkiri aktivitas masyarakat saat ini lebih banyak dilakukan di rumah, sehingga mempengaruhi jumlah produksi sampah yang ikut meningkat. Kami sudah siapkan 500 personel dan 120 truk untuk mengangkut sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung,” papar Iyay saat dihubungi wartawan, Selasa (21/4/2020).

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved