Virus Corona Jabodetabek

Operasi Ketupat Biasanya H-7 Hingga H+7 Kini Dimajukan Bersamaan dengan Jadwal Larangan Mudik

rgo Yuwono menegaskan terkait keputusan Pemerintah yang melarang mudik pada Lebaran, tidak akan ada penutupan jalan tol dan jalan arteri.

Penulis: Budi Sam Law Malau |
Wartakotalive.com/Nur Ichsan
Suasana di Terminal AKAP Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (21/4/2020), masih dijumpai warga ibukota yang hendak pulang mudik ke kampung halamannya di sejumlah kota di Jawa dan Sumatera. 

WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono menegaskan terkait keputusan Pemerintah yang melarang mudik pada Lebaran, tidak akan ada penutupan jalan tol dan jalan arteri.

"Polri memback-up penuh keputusan pemerintah ini. Dalam larangan mudik, kami tegaskan tidak ada penutupan jalan tol dan jalan arteri," kata Argo, Selasa (21/4/2020).

Namun ia memastikan bahwa Polri bersama TNI dan aparat pemerintah lainnya akan melakukan pengawasan untuk memastikan masyarakat tidak mudik.

Dukung Larangan Mudik, Sejumlah Pabrikan Otomotif Tak Dirikan Posko Siaga Mudik

Pemerintah Larang Mudik Lebaran, Tiara Idol Batal Pulang Kampung ke Jember

"Jika ada masyarakat yang melakukan kamuflase, petugas akan mengetahuinya. Misalnya jika barang bawaan banyak, kemungkinan akan mudik dan diperiksa," kata Argo.

Terkait larangan mudik ini, kata Argo, pihaknya memajukan jadwal Operasi Ketupat.

"Yang biasanya operasi terpusat yakni Operasi Ketupat dilakukan mulai H-7 sampai H+7, maka dimajukan mulai hari pertama Ramadan sampai H+7," kata Argo.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan pasukan dalam apel Operasi Ketupat 2019 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019). Tahun ini dimajukan bersamaan dengan larangan mudik
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan pasukan dalam apel Operasi Ketupat 2019 di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2019). Tahun ini dimajukan bersamaan dengan larangan mudik (Kompa.com/Murti Ali Lingga)

Ini artinya operasi ini dilakukan pada 24 April dimana larangan mudik mulai diberlakukan pemerintah.

24 Sekolah dan 8 GOR Di Jakarta Timur Dialihfungsikan jadi Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Dalam operasi ini, kata Argo, pihaknya bersama TNI dan instansi terkait akan membangun 2.583 pos pengamanan, pos layanan dan pos terpadu.

"Kami pastikan selama larangan mudik, distribusi logistik dan sembako berjalan seperti biasa dan kami kawal," kata Argo.

Ke depan Satgas Pangan Polri akan terus memantau lonjakan harga dan melihat ada tidaknya penimbunan bahan pokok menjelang hari raya Idul Fitri.

Seperti diketahui Pemerintah melarang masyarakat mudik  Lebaran 2020, untuk mencegah meluasnya penyebaran wabah virus corona atau pandemi Covid-19.

Pelaksana Tugas Kementerian Perhubungan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, larangan tersebut akan mulai berlaku pada Jumat (24/4/2020) mendatang.

Setelah Melayat Jenazah Ibunya, Nunung Srimulat Masuk Lagi ke RSKO Cibubur Jalani Isolasi 2 Minggu

"Larangan mudik ini berlaku efektif terhitung sejak Hari Jumat tanggal 24 April 2020," kata Luhut dalam konferensi pers seusai rapat terbatas, Selasa (21/4/2020).

Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Itu mengatakan, pemerintah akan memberikan sanksi bagi masyarakat yang tetap bersikeras mudik.

Sanksi tersebut sedang disiapkan dan akan diterapkan pada 7 Mei atau 13 hari setelah larangan mudik diterapkan.

Setelah Melayat Jenazah Ibunya, Nunung Srimulat Masuk Lagi ke RSKO Cibubur Jalani Isolasi 2 Minggu

"Jadi strategi pemerintah adalah strategi yang bertahap.Kalau bahasa keren militernya adalah bertahap, bertingkat, dan berlanjut."

"Saya ulangi, bertahap, bertingkat, dan berlanjut," katanya.

Menurut Luhut, pemerintah harus menyiapkan dengan matang aturan tersebut.

Oleh karena itu, pemberlakuan larangan tidak sekaligus dengan pemberlakuan sanksi.

"Jadi kita tidak ujuk-ujuk bikin begini, karena semua harus dipersiapkan secara matang, cermat," paparnya.

Menurut Luhut larangan mudik tersebut berlaku bagi warga yang tinggal di Jabodetabek.

Juga, daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar, dan daerah yang masuk dalam zona merah penyebaran Covid-19.

Selama PSBB Jumlah Lalu Lintas Kendaraan Pribadi di Kawasan Jakarta Mulai Berkurang

"Jadi saya kira pemerintah daerah bisa mengatur di sana," terang Luhut.

Dengan adanya larangan mudik  tersebut, nantinya tidak boleh ada lalu lintas orang keluar atau masuk ke Jabodetabek, daerah yang menerapkan PSBB, dan daerah yang masuk zona merah penyebaran Covid-19.

Larangan tersebut dikecualikan bagi kendaraan yang mengangkut logistik.

"Namun logistik masih dibenarkan," ucapnya.

Terilhami Perjuangan RA Kartini, Susi Susanti : Kartini Inspirasi Saya

Pemerintah masih memperbolehkan lalu lintas orang di dalam kota yang memberlakukan larangan mudik tersebut.

KRL Commuter Line tetap beroperasi selama larangan mudik
KRL Commuter Line tetap beroperasi selama larangan mudik (istimewa)

Oleh karena itu, KRL akan tetap beroperasi selama larangan  mudik tersebut diberlakukan.

"Namun diperbolehkan lalu lintas orang di dalam Jabotabek atau yang dikenal dengan aglomerasi."

"Transportasi massal di dalam Jabotabek seperti KRL juga akan jalan."

"Kemudian untuk mempermudah masyarakat tetap bekerja, khususnya tenaga kesehatan," tuturnya.

Dokter Nyatakan Nunung Mulai Tak Kecanduan Narkoba, Siap Kembali Bekerja Perbaiki Ekonomi Keluarga

Pemerintah Resmi Larang Mudik

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melarang masyarakat mudik pada Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah.

Hal itu disampaikan Presiden dalam rapat terbatas antisipasi mudik 2020, Selasa (21/4/2020).

"Pada hari ini saya ingin menyampaikan, mudik semuanya akan kita larang," kata Presiden.

Larangan tersebut dilakukan karena masih tingginya angka masyarakat yang mudik di tengah pandemi Virus Corona.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), masih ada 24 persen masyarakat yang mudik, meski sudah ada imbauan  untuk tidak melakukannya.

20 Ruang Kelas SMANU MHT Dipersiapkan untuk Fasilitas Pencegahan Covid-19

"Dari hasil kajian di lapangan, pendalaman di lapangan, survei Kemenhub, bahwa yang tidak mudik 68 persen."

"Yang masih bersikeras mudik 24 persen, dan sudah terlanjur mudik 7 persen."

"Masih ada angka yang sangat besar," katanya.

Oleh karena itu, Presiden meminta jajaran kabinetnya menyiapkan larangan tersebut mulai dari aturan, hingga kompensasi bagi masyarakat yang tidak melakukan mudik.

Yuni Shara Kenakan Kebaya Putih, Ucapkan Hari Kartini kepada Seluruh Perempuan di Indonesia

"Oleh sebab itu saya minta persiapan persiapan, tentang ini dipersiapkan," katanya.

Presiden mengatakan pemerintah telah menyiapkan sejumlah bantuan bagi masyarakat agar tidak mudik.

Mulai dari bantuan Sembako, hingga bantuan tunai. "Bansos sudah mulai dilaksanakan kemarin, pembagian sembako Jabodetabek, sembako sudah berjalan."

"Bantuan tunai sudah dikerjakan," katanya.(bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved