Kabar Senator

Ventilator Buatan Pindad Mulai Harga Rp10 Juta, Ketua DPD Desak Pemerintah Segera Produksi Massal

Kesiapan rumah sakit, khususnya terkait dengan ketersediaan ventilator sangat tak sebanding dengan jumlah pasien

Editor: Feryanto Hadi
DPD RI
PT Pindad Persero memproduksi massal alat bantu pernafasan atau ventilator yang sangat dibutuhkan oleh rumah sakit di seluruh Indonesia, terutama rumah sakit rujukan pasien Covid-19 

“Dan kalau faktanya produk ini lebih jauh lebih murah daripada impor, mengapa tidak langsung dieksekusi untuk produksi?” ujar Senator yang meraih 4,1 juta suara di Jabar itu.

Komite IV DPD RI Minta Presiden Tunda Pemindahan Ibukota, Anggaran Dialihkan untuk Tangani Covid-19

Upaya DPD RI Dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19

Sebelumnya, dalam sambutannya, LaNyalla membeberkan beberapa langkah sejumlah negara tetangga di Asia Tenggara, seperti Filipina, Malaysia dan Thailand yang sangat serius dan bergerak cepat menanggulangi wabah ini.

“Bahkan Kongres Filipina menyetujui kewenangan lebih besar dan cepat kepada pemerintah untuk memperkuat ketahanan di sektor kesehatan dengan memberi wewenang untuk secara paksa menggunakan sejumlah fasilitas dan utilitas publik untuk penanganan pandemi Covid-19,” urainya.

Dikatakan LaNyalla, ada tiga ketahanan nasional negara. Selain ketahanan pangan dan energi, adalah ketahanan di sektor kesehatan.

“Hari ini kita harus cepat dan serius melakukan semua upaya untuk mempertahankan ketahanan di sektor kesehatan. Tentu tanpa melupakan penanganan dampaknya. Seperti jaring pengaman sosial dan ekonomi,” ungkapnya.

Komite III DPD RI Tegaskan Materi Belajar dari Rumah Harus Sesuai Amanat UU Sisdiknas

Ketahanan kesehatan, lanjut LaNyalla juga meliputi perlindungan kepada tenaga medis, baik dokter maupun perawat dan seluruh tenaga kerja yang terlibat di rumah sakit.

Kepada Ketua dan Senator DPD RI, Abraham Mose juga menitipkan aspirasi terkait ketahanan sektor kesehatan juga perlu dipikirkan penguatan di sektor industri hulu.

Seperti tabung oksigen untuk rumah sakit yang spesifikasinya berbeda dengan tabung LPG.

“Kita bisa memproduksi, tetapi bahan baku platnya yang ternyata harus impor. Ini kami titipkan aspirasi dari kami,” tandas Abraham, yang berhasil memasok 350 unit kendaraan tempur ANOA 6x6 untuk pasukan perdamaian PBB. (Vic)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved