PSBB di Jakarta
Lakukan Sidak saat PSBB, Sudinakertrans Jaktim Hadapi Lebih 5.000 Perusahaan
Sudinakertrans Jaktim melakukan inspeksi ke perusahaan-perusahaan terkait pencegahan penyebaran virus corona.
Penulis: Rangga Baskoro |
WARTAKOTALIVE.COM, CAKUNG - Suku Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigarasi (Sudinakertrans) Jakarta Timur melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke perusahaan di Jakarta Timur.
Sidak Sudinakertrans Jaktim itu harus memantau perusahaan yang ada di wilayahnya pada saat pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
Kepala Sudinakertrans Jakarta Timur, Galuh Prasiwi mengatakan, terdapat sekitar 5.000 perusahaan di wilayahnya yang bergerak di sektor perkantoran dan industri berskala besar, menengah dan kecil.
"Lebih banyak bergerak di bidang industri daripada perkantoran," ucap Galuh saat dikonfirmasi, Minggu (19/4/2020).
Jumlah ribuan perusahaan tersebut berdasarkan data perusahaan yang telah terdaftar seperti tercantum di dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan.
• Polisi: Ratusan Pengendara Langgar Aturan PSBB di Wilayah Hukumnya Pascaditerapkan Dua Hari
• Jasa Marga Catat 54% Kendaraan Melintas di Tol masih Melanggar PSBB Jakarta
Sedangkan karyawan di Sudinakertrans Jaktim sekitar 100 orang termasuk PNS, pengawas dan PJLP yang harus memantau protokol pencegahan virus corona atau Covid-19 di perusahaan di Jakarta Timur.
"Kami enggak bisa beralasan kalau jumlah pengawas kami terbatas. Oleh sebab itu kami mengutamakan melakukan sidak apabila timbul pengaduan dari masyarakat apabila dianggap sudah meresahkan," ucapnya.
Menurut dia, Sudinakertrans Jaktim mendapat banyak aduan dari masyarakat terkait perusahaan yang masih melakukan operasional saat pandemi virus corona.
Permohonan sidak pun hanya melalui pesan singkat tanpa prosedur mengingat PSBB telah diberlakukan di Jakarta sejak Jumat (10/4/2020) lalu.
"Lumayan banyak karena mereka enggak pakai prosedur atau surat, biasanya pakai WhatsApp saja, termasuk di Ciracas. Sebelum PSBB pun kami juga sudah sidak ke sejumlah perusahaan," kata Galuh.