Virus Corona Jabodetabek

Emak-emak Duri Selatan Gotong Royong Masak Nasi Bungkus untuk Warga yang Isolasi Mandiri

Bukan sekadar bencana, Covid-19 justru membuat para ibu di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, kompak.

Penulis: Desy Selviany |
WARTA KOTA/DESY SELVIANY
Ibu-ibu Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat gotong-royong masak di dapur warga, Sabtu (18/4/2020). 

WARTAKOTALIVE, TAMBORA - Bukan sekadar bencana, Covid-19 justru membuat para ibu di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, kompak.

Setiap hari mereka bisa memasak 150 nasi bungkus nasi untuk warga yang diisolasi karena Covid-19.

Nasi bungkus itu murni sumbangan dari warga Duri Selatan.

Ahmad Riza Patria Siap Diminta Apa Saja oleh Anies Baswedan, Termasuk Blusukan Atau Jadi Penghubung

Rohayani, Sekretaris Kelurahan Duri Selatan sekaligus ketua tim dapur warga mengatakan, dapur warga mulai dibentuk pada Senin (13/4/2020) lalu.

Di situ warga Duri Selatan, terutama perempuan, bahu-membahu memasak untuk warga kurang mampu yang harus diisolasi.

"Totalnya setiap hari kami bisa buat 150 bungkus nasi."

Ibu-ibu Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat gotong-royong masak di dapur warga, Sabtu (18/4/2020).
Ibu-ibu Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat gotong-royong masak di dapur warga, Sabtu (18/4/2020). (WARTA KOTA/DESY SELVIANY)

"Yang dibagikan kepada warga yang diisolasi mandiri karena Covid-19," tutur wanita yang akrab disapa Yayan itu, ditemui di Kantor Kelurahan Duri Selatan, Sabtu (18/4/2020) siang.

Setiap hari ada delapan ibu-ibu yang memasak di dapur warga yang disediakan Kantor Kelurahan Duri Selatan.

Mereka terdiri dari tiga ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) dan lima dari perwakilan piket RW.

Pencuri Helm yang Mengaku Ketua Anarko Sindikalis Indonesia Gemar Isap Ganja dan Tenggak Miras

"Jadi yang masak setiap hari bisa delapan sampai 10 ibu-ibu. Itu semua bergantian kami buat piket," jelas Yayan.

Mereka memasak setiap harinya mulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 13.30 WIB.

Sebanyak 150 bungkus nasi dibagikan untuk warga miskin dan rentan miskin yang harus menyandang status Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Ibu-ibu Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat gotong-royong masak di dapur warga, Sabtu (18/4/2020).
Ibu-ibu Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat gotong-royong masak di dapur warga, Sabtu (18/4/2020). (WARTA KOTA/DESY SELVIANY)

"Terkadang kalau ada sisa kami kasih juga ke ojek online," ungkap Yayan.

Setiap hari warga miskin dan rentan miskin yang diisolasi mendapatkan nasi bungkus sehari dua kali.

Pengurus RT dan RW mengirim nasi bungkus untuk makan siang dan makan sore ODP.

Petugas Medis Puskesmas Malaka Sari Bikin Pelindung Wajah untuk Bayi dari Mika dan Busa

Bukan hanya sumbangkan tenaga, warga Duri Selatan juga ternyata gotong royong untuk memenuhi lauk dari nasi bungkus tersebut.

Mulai dari beras, lauk, dan sayur, merupakan sumbangan warga.

"Kemarin kami dapat 100 kilogram (Kg) beras dari Petekong."

Brigjen Argo Yuwono: Jika Tidak Ingin Dipidana, Jangan Ada Lagi Penolakan Jenazah Korban Covid-19

"Alhamdulilah bisa cukup untuk persediaan 10 hari kedepan," tutur Yayan.

Bukan hanya warga, dapur warga yang dibuka di Kantor Kelurahan Duri Selatan juga menggugah pedagang pasar setempat.

Pun, Corporate social responsibility (CSR), untuk memenuhi lauk pauk nasi bungkus tersebut.

204 Warga Jakarta Sembuh dari Covid-19, Paling Banyak di Indonesia

"Kemarin kami dapat daging kambing dari pedagang pasar."

"Akhirnya kami masak hari ini dan bagikan," jelas Yayan.

Terkadang ada juga warga yang menyumbang sayur, ayam, daging, dan beras untuk dapur warga tersebut.

Karyawati Dijambret di Jalan Juanda Depok, Hape dan Uang Tunai Raib

Dapur itu merupakan inisiatif dari Lurah Duri Selatan M Ghufri Fatchani.

Awalnya seorang warga di Duri Selatan menyandang status Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Berangkat dari situlah akhirnya dirembukkan dengan RT dan RW untuk membuat dapur warga.

13 dari 36 Ribu Napi yang Dibebaskan karena Pandemi Covid-19 Kembali Lakukan Kejahatan

"Tapi alhamdulilah hasil swab sudah keluar dan menunjukan warga tersebut negatif Covid-19," ungkap Yayan.

Meski demikian, dapur warga tersebut masih berjalan di Kelurahan Duri Selatan.

Kemungkinan, dapur warga baru ditutup setelah pandemi Virus Corona berakhir di DKI Jakarta. (*)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved