Virus Corona
Bupati di Sulut Ini Edukasi Corona dengan Unik, Keliling Kampung Bawa Peti Mati, Videonya Viral
Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar Lakukan sosialisasi Unik bawa petik mati keliling
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar melakukan sosialisasi pencegahan virus corona (Covid-19) kepada warganya dengan cara berbeda dan unik.
Sehan melakukan sosialisasi keliling desa di setiap kecamatan dengan naik di atas mobil bak terbuka.
Tak lupa, Sehan juga membawa peti mati sebagai isyarat bahwa virus corona sangat membahayakan.
• CATAT, Pendaftaran Kartu Prakerja Ke-2 Senin-Kamis (20-23/4), Gagal Gelombang 1 Bisa Daftar Lagi
• Geger Erick Thohir Sentil Soal Mafia Alat Kesehatan, Begini Respon KPK dan Asosiasi Pengimpor
Menurut Sehan, pada situasi sekarang ini dengan pandemi Covid-19, masyarakat cukup resah, kadang mereka tidak terlalu paham sosialisasi yang formal.
"Makanya, saya berupaya untuk turun ke desa-desa. Dalam satu kecamatan, saya melakukan sosialisasi di tiga sampai empat desa. Tujuannya, biar rakyat tahu apa itu Covid-19 dan bagaimana cara pencegahannya," kata Sehan saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon, Jumat (17/4/2020) malam.
Video aksi kocak Bupati Boltim Sehan Landjar saat melakukan sosialisasi ke rakyatnya viral di media sosial Twitter dan Facebook.
• Ridwan Kamil: Jabar Terbanyak Terapkan PSBB, 5 Daerah Bodebek 5 Bandung Raya, Menkes Minta Konsisten
Seperti terlihat dalam unggahan akun Twitter @husainabdullah1. Ia mengunggah aksi kocak Bupati Boltim saat melakukan sosialisasi.
Dalam unggahannya itu, Husain memberikan keterangan "Inilah Jubir Corona terbaik".
"Rakyat Boltim, tinggal di rumah atau tinggal di rumah sakit atau tinggal di peti atau tinggal kenangan.
"Cuma tiga pilihan. Kalau sabar tinggal di rumah satu bulan ini torang (kita) aman dari corona.
"Tapi, kalau tidak sabar kase tunjung jago (so jagoan) berarti mo tinggal di rumah sakit," demikian sepenggal petikan video Sehan Lanjdjar.
• Curhatan Petugas Medis RSPAD Gatot Subroto Bikin KSAD Andika Perkasa dan Istri Menangis
Menurut Sehan, sosialisasi tidak boleh membuat rakyat tegang.
"Sosialiasi dengan gaya saya sendiri. Jadi, masyarakat lebih rilekslah," sebutnya.
Dalam sosialisasinya, Bupati Boltim itu juga membawa peti mati.
"Sengaja saya bawa peti mati, sebagai isyarat bahwa Covid-19 jenis virus lemah tapi kejam. Karena waktunya hanya 14 hari dia lemah, tapi cukup agresif," ujar Sehan.