Virus Corona

Najwa Shihab Ungkap Jerit Hati Pengantar Jenazah Covid-19, Muhammad Nursyamsurya: Saya Pengin Teriak

Najwa Shihab Ungkap Jerit Hati Pengantar Jenazah Covid-19, Muhammad Nursyamsurya : Kami Punya Keluarga

Editor: Dwi Rizki
Yaoutube Mata Najwa
Najwa Shihab dan Muhammad Nursyamsurya 

Terus bertambahnya jumlah pasien positif virus corona atau covid-19, khususnya korban meninggal dunia disesali seorang pengantar jenazah, Muhammad Nursyamsurya. Pegawai Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta itu mengaku ingin berteriak untuk menyadarkan masyarakat akan bahaya virus corona.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Curahan dan jeritan hati Muhammad Nursyamsurya terkuak dalam wawancara khusus Program Mata Najwa pada Selasa (16/4/2020) malam.

Keluh kesah itu disampaikan usai Najwa Shihab menanyakan tentang jumlah korban meninggal dunia yang dimakamkan lewat prosedur tetap (protap) jenazah positif virus corona.

"Sehari bisa memakamkan berapa korban Pak Syam?," tanya Najwa Shihab.

"Puluhan mbak Nana," jawab Muhammad Nursyamsurya singkat.

"PUluhan? dan pak Syam melakukan semua, bukan hanya membawa mobil tapi juga mengurus memakamkan, menggali tanah, apakah Pak SYam?," tanya Najwa SHihab lagi.

"Kami ada beberapa bagian, kami dari Dinas untuk mobil jenazah dan teman-teman yang ada di pemakaman, khusus untuk (penggalian) lubang pemakaman," ungkap Muhammad Nursyamsurya.

"Jadi ada bagian-bagiannya mbak Nana," tambahnya.

Merujuk pernyatan Muhammad Nursyamsurya, Najwa Shihab menanyakan perasaan serta kekhawatiran para petugas pemakaman.

"Adakah rasa khawatir, rasa ketakutan pak Syam klau harus menguburkan pasien covid-19?," tanya NAjwa Shihab.

Mendapatkan pertanyaan tersebut, Muhammad Nursyamsurya mengaku khawatir terpapar virus corona.

Perasaan yang menurutnya sangat manusiawi.

Namun, terus bertambahnya korban meninggal dunia setiap hari, Muhammad Nursyamsurya mengaku sedih.

"Pertama itu memang tugas Mbak Nana, memang kami harus menjalankan itu. Memang ada rasa khawatir ada, manusiawi Mbak Nana," ungkap Muhammad Nursyamsurya.

"Tapi bertambahnya (korban) hari ke hari, karena bertambahnya yang meninggal, itu yang membuat kami sedih Mbak Nana, karena bertambah terus," ungkapnya terbata.

"Awalnya biasa, karena kami dari tanggal 6 (Maret 2020) itu sudah menjalankan tugas itu (pemakaman dengan protap covid-19). semakin hari ke sini, semakin bertambah setiap hari," tambahnya.

Kesedihan itu katanya terus bertambah melihat sikap masyarakat yang seaakan tidak perduli dengan situasi selama pandemi.

Jalanan Ibu kota diungkapkannya masih terlihat padat.

Hal tersebut katanya menjadi pertanda masyarakat tidak menjalani anjuran dari pemerintah untuk berdiam diri di rumah.

"Rasa khawatir itu muncul karena publik banyak yang belum sadar akan pandemi ini ya pak SYam?," tanya Najwa SHihab.

"Iya, seharusnya mereka tahu Mbak Nana. Jalanan Jakarta itu masih penuh, masih macet, seharusnya mereka tahhu apa yang kami kerjakan sekarang," balas Muhammad Nursyamsurya.

"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini setiap hari bertambah, 'tolong ikuti instruksi dari pemerintah, diam di rumah, kurangilah pekerjaan kami!'. Sedih ngeliatnya setiap hari Mbak Nana, jalanan Jakarta masih macet Mbak Nana," tambahnya.

Pernyataan Muhammad Nursyamsurya menggelitik Najwa Shihab untuk menggali lebih dalam.

Najwa Shihab kemudian menanyakan keinginan Muhammad Nursyamsurya terdalam mengenai sikap acuh masyarakat terhadap virus corona.

"Apa yang rasanya mau Pak Syam lakukan? apa yang betul-betul dalam hati, gemas begitu, ketika membawa mobil jenazah ambulans tetapi melihat kanan-kiri mobil masih ramai-masih macet, apa yang sebetulnya ingin dilakukan Pak Syam?," tanya Najwa Shihab.

"Saya pengen naik pakai (truk) tronton, teriak di jalanan kepada masyarakat, 'haloo.. tolong kalian dsiam di rumah, tolong ikuti anjuran pemerintah, kalau kalian tahu berapa banyak jenazah yang kamin makamkan tiap hari, pasti kalian akan sedih, karena jenazah itu nggak ada yang diantar! Nggak Ada yang didoain! langsung masuk liang lahat'," ungkap Muhammad Nursyamsurya.

"Saya minta tolong kepada masyarakat tetap di rumah, ikutin anjuran pemerintah untuk beberapa hari ini, ini nggak jelas sampai kapan kita (epidemi) ini (berakhir) Mbak? sampai kapan kita nggak tahu, sampai kapan kita begini! kehidupan seperti ini kita nggak tahu mbak!," tegasnya.

Tidak hanya menyesalkan sikap masyarakat yang acuh, Muhammad Nursyamsurya mengaku sedih lantaran dirinya tidak mengetahui kapan wabah virus corona berakhir.

Padahal diungkapkannya bulan suci Ramdhan akan segera tiba.

Dirinya yang merupakan seorang muslim berharap dapat beribadah layaknya bulan puasa pada tahun-tahun sebelumnya.

"Sebentar lagi bulan puasa, pengen teraweh berjemaah! pengen Idul Fitri! tolong buat masyarakat diam di rumah sebentar aja, 14 hari. Sebentar lagi kita puasa, minta tolong," ucapnya kembali terbata.

"Kami memakamkan jenazah-jenazah ini udah puluhan tiap hari, minta tolong, kita juga punya keluarga," ucapnya menangis.

"Kita punya tetangga, kita punya kehidupan. Ini kehidupannya seperti ini nggak..," ujar Muhammad Nursyamsurya kembali menangis.

Terhenti sejenak, Muhammad Nursyamsurya melanjutkan curahan hatinya.

Dirinya mengaku sangat ingin berteriak kepada masyarakat di tengah jalanan padat.

Sehingga masyarakat yang acuh terhadap imbauan pemerintah dapat tersadar dan berdiam diri di rumah.

"Masa kita harus (jalani) kehidupan seperti ini terus? kita harus bersosialisasi. 'Minta tolong kepada masyarakat untuk diam di rumah'. Sedih Mbak, sebentar lagi bulan puasa, saya pengen teriak Mbak di jalanan, di lampu merah macet, dini hari masih macet. masyarakat nggak ada yang ngerti," ujarnya menarik nafas panjang.

"Sedih mbak setiap hari terima telepon, tiap menit telepon masuk, ada jenazah yang harus dilayani, yang harus dilakukan protap 19 (virus corona)," ungkap Muhammad Nursyamsurya.

"Sedih mbak, tapi masyarakat nggak ada yang ngerti. Capek, tapi itu emang kerjaan, mau apa?," ujarnya menghapus air mata.

Mendengar jawaban dari Muhammad Nursyamsurya, Najwa Shihab tersontak.

Dirinya terlihat tertunduk dan terdiuam sejenak.

Sesaat terdengar, suaranya ikut lirih seiring dengan tangisan Muhammad Nursyamsurya.

Namun, Najwa Shihab terlihat kembali menguatkan Muhammad Nursyamsurya.

Bahwa sebenarnya seluruh kelurga Muhammad Nursyamsurya sangat mengkhawatirkan keselamatannya setiap kali pergi bekerja.

"Iya pak syam, saya mungkin membayangkan keluarga Pak Syam di rumah juga sebetulnya khawatir melihat Pak SYam setiap hari harus berjibaku menyelesaikan pekerjaan. Tapi di sisi lain banyak masyarakat yang bahkan tidak perduli dan cuek, seperti tadi Pak Syam katakan," ujar Najwa Shihab.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved