Ustaz Felix Siauw, Komik dan Pejabat Pemerintah yang Suka Baca Komik Sedari Kecil
Ustadz Felix Siauw ceritakan kisah nyata soal putra sahabatnya, komik dan pejabat pemerintah yang suka baca komik sedari kecil
Kritik keras yang biasanya dilontarkan Ustaz Felix Siauw kepada pemerintahan Jokowi kini tidak lagi memenuhi status instagramnya @felixsiauw. Ustaz Felix Siauw kini Lebih banyak bercerita tentang kisah nyata, termasuk komik hingga pejabat yang suka baca komik sedari kecil.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kisah itu dituliskan Ustaz Felix Siauw lewat status instagramnya hari ini, Selasa (14/4/2020).
Dalam statusnya berjudul 'Masa Depan Tukang Baca Komik', Ustaz Felix Siauw bercerita tentang sikap Miqdam, seorang anak dari sahabatnya bernama Dayat.
Miqdam diungkapkannya merupakan seorang anak berusia enam tahun dengan perilaku layaknya anak pada umumnya.
Putra dari sahabatnya itu pun gemar membaca komik dalam batas kewajaran.
Namun satu hal menarik diceritakannya ketika sikap Miqdam berubah, sesaat menyaksikan tayangan berita di instagram lewat ponsel ibunya.
Berita itu berisi rekaman video seorang pajabat pemerintahan yang terkenal.
Pejabat yang diketahui gemar membaca komik sedari kecil.
• Surat Terbuka Sandiaga Uno Buat Milenial: Tidak Apa Jadi Kaum Rebahan Asalkan Tidak Berpangku Tangan
"Miqdam ngeliatin itu, mukanya agak syok, tapi ibunya pikir biasa aja, namanya juga anak-anak, mungkin ada pelajaran yang dia ambil dari wawancara itu," tulis Ustaz Felix Siauw.
Keesokan harinya, ibunya Miqdam diceritakan Ustaz Felix Siauw terkejut bukan kepalang.
Miqdam terlihat sudah merapikan seluruh komiknya ke dalam kardus.
Komik-komik kesayangannya itu katanya hendak dibuang.
• Ustadz Haikal Hassan Langgar Aturan PSBB, Tidak Berdiam Diri di Rumah Justru Kunjungi Rumah Tetangga
"Pas ditanya, katanya mau dibuang, ya ibunya kaget bukan kepalang," ungkap Ustaz Felix Siauw.
"Pas ditanya, Miqdam nggak mau jawab. Wajahnya kayak biasa, cuek dan lucu, kayak menyembunyikan sesuatu yang sudah ketahuan gitu, ya ibunya cuma senyum," tambahnya.
Tanpa menjelaskan lebih lanjut apa sebenarnya yang ada di dalam pikiran Miqdam, Ustaz Felix Siauw rupanya mencoba hal serupa kepada anaknya.
Dirinya mengaku memutarkan video serupa yang disaksikan oleh Miqdam sebelumnya.
Ustadz Felix Siauw berharap aksi Miqdam bisa dilakukan oleh anak-anaknya.
• PHK Ancam Buruh Imbas Virus Corona, Hotman Paris Pertanyakan Omnibus Law yang Pangkas Uang Pesangon
Namun harapan jauh dari kenyataan.
Keesokan harinya anak-anaknya, yakni Ghazi Muhammad Al-Fatih 1453, Shifr Muhammad Al-Fatih 1453, Aia Shaffiya Asy-Syarifah dan Alila Shaffiya asy-Syarifah masih meneruskan membaca komik.
Berbeda dengan Miqdam yang hendak membuang komik karena sudah mengetahui dampaknya terhadap masa depannya.
"Lalu saya pancing nanya: 'Eh kemarin udah liat belum, kalau orang yang suka baca komik itu jadinya gimana?', begitu," tanya Ustaz Felix Siauw.
"Anak-anak saya jawab bareng: 'Abi dulu juga suka baca komik!!!'. Dan saya pun nyesel sudah nanya. Besoknya saya yang packing-packing komik saya, sambil nangis kecut," ungkapnya.
Dalam kisah nyata tersebut, Ustadz Felix Siauw menyimpulkan sejumlah pelajaran dibalik kisah Miqdam dan komik serta pejabat yang gemar membaca komik sedari kecil.
"Pelajaran moral, anak zaman sekarang pinter-pinter, khususnya kalau bapaknya pinter dan ganteng. Begitulah, cuma mau cerita aja, refreshing," tutupnya.
Berikut status lengkap Ustadz Felix Siauw :
Masa Depan Tukang Baca Komik
Kisah ini diangkat dari kisah nyata. Saya punya temen, anggap saja namanya Dayat, punya anak namanya Miqdam. Nah, si Miqdam ini orangnya lucu banget, cuek dan spontan
Sukanya baca komik, walau komiknya masih dalam batas kewajaran, Doraemon dan sebangsanya lah, usianya pun masih kurang lebih 6 tahun aja saat itu
Satu hari, ibunya Miqdam lagi nonton berita di Instagram, kebetulan ada pejabat terkenal lagi diwawancara. Singkatnya diceritakan bahwa dia sangat suka komik
Dijelaskan lagi, bahwa selama luangnya komik yang menemaninya, dan lebih banyak membaca komik dari bacaan lain, dan itu sudah sedari kecilnya
Miqdam ngeliatin itu, mukanya agak syok, tapi ibunya pikir biasa aja, namanya juga anak-anak, mungkin ada pelajaran yang dia ambil dari wawancara itu
Ini bagian menariknya, besok paginya, ibunya Miqdam ngeliatin Miqdam lagi bawa kardus isinya komik. Pas ditanya, katanya mau dibuang, ya ibunya kaget bukan kepalang
Pas ditanya, Miqdam nggak mau jawab. Wajahnya kayak biasa, cuek dan lucu, kayak menyembunyikan sesuatu yang sudah ketahuan gitu, ya ibunya cuma senyum
Saya mencoba cara yang sama, saya puterinlah video pejabat tadi pas diwawancara, harapan saya, reaksinya anak-anak saya sama kayak Miqdam, minimal ada efeknya
Besoknya, anak-anak tetep baca komik kesukaan mereka. Lalu saya pancing nanya: "Eh kemarin udah liat belum, kalau orang yang suka baca komik itu jadinya gimana?", begitu
Anak-anak saya jawab bareng: "Abi dulu juga suka baca komik!!!". Dan saya pun nyesel sudah nanya. Besoknya saya yang packing-packing komik saya, sambil nangis kecut
Pelajaran moral, anak zaman sekarang pinter-pinter, khususnya kalau bapaknya pinter dan ganteng. Begitulah, cuma mau cerita aja, refreshing