Virus Corona

Waspada Pesan Berantai Arus Angin Utara Bawa Virus Corona Hingga Ajakan Berhenti Lawan Covid-19

Tak sedikit informasi hoaks soal virus corona, mulai dari kondisi cuaca, ajakan provokasi hingga bilang untuk berhenti lawan virus corona

Istimewa
ILUSTRASI Hoaks (hoax) 

WARTAKOTALIVE.COM -- Pesan berantai mengenai adanya arus angin dari utara ke selatan membawa wabah (penyakit) viral.

Tak sedikit pengguna WhatsApp menerima pesan tersebut, baik melalui chat perorangan maupun di grup.

Begini bunyi dari pesan berantai itu:

"Dear all, urgent."

"Sebagai informasi dari Bpk Dir-1..."

"Bahwa 3 hari ke depan diusahakan seluruh anggota keluarga masing-masing di rumah..."

BREAKING NEWS: Aksi Vandalisme Provokasi Krisis Kasus Virus Corona Menyebar Luas di Tangerang

BREAKING NEWS: Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam, Level Waspada, Begini Penampakannya

"Untuk tidak keluar rumah, walau hanya untuk berjemur, kalau tidak sangat terpaksa..."

"Karena dalam 3 hari ke depan arus angin dari utara ke arah selatan yang membawa wabah (penyakit) akan melewati Indonesia menuju Australian..."

"Tolong diinformasikan kepada teman-teman yang tidak ada di grup ini..."

"Terima kasih..."

Lantas, apakah pesan berantai tersebut benar?

Akun resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi, pesan berantai itu adalah hoaks atau informasi bohong.

Isi dari pesan berantai itu tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"BMKG: 3 Hari Kedepan Arus Angin dari Utara Ke Selatan Membawa Wabah (Penyakit) Adalah Hoax,"  tulis akun Instagram @infobmkg, dikutip TribunJabar.id, Jumat (10/4/2020).

Lebih lanjut, dalam rilis yang disampaikan oleh Plt Deputi Bidang Meteorologi, Drs. Herizal, M.Si, dijelaskan pesan tersebut dapat dipastikan bukan berasal dari BMKG.

BMKG menegaskan bahwa saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sedang berada pada peralihan musim hujan menuju musim kemarau.

Karena itu, sirkulasi angin tidak lagi didominasi angin dari utara (dari Benua Asia).

"Bahkan di beberapa wilayah di bagian selatan Indonesia kini sudah mulai berhembus angin dari timur - selatan (dari Benua Australia)," tulisnya.

Cuaca Sabtu 11 April 2020 Hujan Guyur Jakarta Siang, BMKG: Hujan Petir di Jaksel dan Jaktim Sore

Berhenti total tiga hari

Ajakan berhenti total lawan virus corona (WhatsApp)

Isu angin utara ke selatan yang membawa wabah penyakit bertepatan dengan ajakan untuk berhenti total selama tiga hari.

Dalam foto yang disebarkan itu, ada ajakan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar serempak se-Indonesia berhenti total selama tiga hari (10-12 April 2020).

"Virus tidak bisa pindah kecuali dipindahkan, dan jika dalam 24 jam tidak dipindahkan, virus mati sendiri," ujar ajakan itu.

Menanggapi hal ini, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH, menegaskan bahwa imbauan itu adalah hoaks atau informasi palsu.

"Ah, ngaco ini yang bikin," kata Panji kepada Kompas.com, Kamis (9/4/2020).

Gojek dan Grab Kompak Tutup Layanan Angkut Penumpang Selama PSBB, Driver Ojol Harap Ada Kompensasi

Panji menyebutkan bahwa ia tidak paham juga dengan maksud kata "berhenti total" yang tertera di selebaran tersebut.

Menurut dia, kalau yang dimaksudkan adalah berhenti beraktivitas seperti dalam keadaan lockdown total, maka tidak akan bermanfaat kalau cuma tiga hari saja.

"Kita kan bicara tentang manusia yang jadi sumber penularan, bukan panci," ujar dia.

Panji juga menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati membaca apa yang beredar di media sosial.

Sedangkan di lain pihak, sumber-sumber yang sahih seperti pemerintah, akademisi, organisasi profesi juga harus punya strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi yang benar ke masyarakat dan menglawan balik disinformasi yang juga luas beredar.

Hoaks Lainnya yang Sempat Tersebar

Viral di media sosial, sebuah postingan yang menyebut telur ayam kampung direbus bisa jadi anti virus corona.

Postingan tersebut viral di Facebook, Rabu (25/3/2020).

Isi postingan menyebut bahwa ada bayi yang baru lahir langsung berbicara mengenai telur ayam kampung sebagai anti virus corona.

Syaratnya, telur ayam kampung tersebut dimakan sebelum jam 12 malam.

BPPT Pasang Buoy Merah Putih di Kawasan Anak Gunung Krakatau

Gunung Anak Krakatau Meletus, Ini Catatan Dahsyatnya Letusan Krakatau 1883 dengan 36.000 Orang Tewas

Berikut adalah isi postingan lengkap yang tersebar di Facebook itu:

"Tuhan makasih engkau telah menunjukkan kepada kami dengan melalui anak yang baru keluar dari kandungan."

"Dan langsung berbicara tentang anti virus coronate telur ayam kampung direbus lalu dimakan batas jam 12 malam."

"#Talaud Desa Pantuge mujisat dari Tuhan melalui anak itu."

"Yang percaya katakan amin."

Anehnya, tak sedikit warganet yang menuliskan "amin" di kolom komentar.

Padahal, isi postingan tersebut adalah hoaks ( hoax ) atau informasi bohong.

"Tidak benar, 100 persen itu hoaks, di Desa Pantuge tak ada kejadian yang seperti di rumor tersebut, yang saya ketahui berita tersebut ada juga menyampaikan bahwa dari Singkawang," ujar Kapolsek Kabaruan AKP Ferry Padama, dikutip TribunJabar.id dari TribunManado.co.id, Kamis (26/3/2020).

Ferry mengingatkan agar masyarakat tak mudah percaya informasi hoaks.

Dia meminta masyarakat agar bijak bermedia sosial.

"Jangan mudah percaya dengan isu tidak jelas. Bijaklah bermedsos. Gunakan iman, hikmat dan akal sehat. Ingatlah iblis pintar dan penuh daya tipu seperti singa yang mengaung-ngaung di sekeliling untuk menerkam mangsanya," katanya.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Viral, Pesan Berantai Soal Angin dari Utara Membawa Penyakit, Begini Fakta Sebenarnya Menurut BMKG

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved