Gunung Anak Krakatau Erupsi

Gunung Anak Krakatau Meletus, Ini Catatan Dahsyatnya Letusan Krakatau 1883 dengan 36.000 Orang Tewas

Peristiwa itu mengingatkan pada letusan dahsyat ibunya, atau Gunung Krakatau yang meletus dahsyat pada tahun 1883.

twitter sutopo purwo nugroho
Gunung Anak Krakatau meletus sebanyak 232 kali sejak Rabu (24/10/2018) sampai Kamis (25/10/2018) dini hari. Pagi ini gunung tersebut meletus lagi 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Gunung Anak Krakatau meletus pada Jumat (10/4/2020) malam.

Peristiwa itu mengingatkan pada letusan dahsyat ibunya, atau Gunung Krakatau yang meletus dahsyat pada tahun 1883.

Ketika itu, letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.

Dentuman Suara Letusan Gunung Anak Krakatau Terasa di Jabodetabek, Jadi Trending di Twitter

BREAKING NEWS: Gunung Anak Krakatau Meletus Jumat Malam, Level Waspada, Begini Penampakannya

Video detik-detik Gunung Anak Krakatau erupsi,  Jumat tengah malam hingga Sabtu (11/4/2020) dinihari.

Sebelum meletus tanggal 26, 27, dan 28 Agustus 1883, Gunung Krakatau telah batuk-batuk sejak 20 Mei 1883.

Letusan dahsyat Krakatau menimbulkan awan panas setinggi 70 km dan tsunami setinggi 40 meter dan menewaskan sekitar 36.000 orang.

Sebelum meletus tahun 1883, Gunung Krakatau telah pernah meletus sekitar tahun 1680/1681.

Tinggi Gunung Anak Krakatau saat ini 110 meter dari sebelumnya 338 meter. (@EarthUncutTV?)
Tinggi Gunung Anak Krakatau saat ini 110 meter dari sebelumnya 338 meter. (@EarthUncutTV?) (Istimewa)

Letusan ini memunculkan tiga pulau yang saling berdekatan: Pulau Sertung, Pulau Rakata Kecil, dan Pulau Rakata.

Selama ini yang menjadi bacaan tentang letusan Gunung Krakatau adalah laporan penelitian lengkap GJ Symons dkk, The Eruption of Krakatoa and Subsequent Phenomena: Report of the Krakatoa Committee of the Royal Society (London, 1883).

Korban PHK dan Dirumahkan Akibat Wabah Corona di Indonesia Tembus 1,5 Juta Orang, Ini Rinciannya

Setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 hingga mengakibatkan tsunami setinggi 40 meter, sang Anak Krakatau pun tumbuh hampir 50 tahun kemudian.

Dikutip dari Geo Magz, majalah terbitan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gunung Anak Krakatau lahir ke permukaan laut pada 15 Januari 1929.

"Pada 20 Januari 1929, asap menjulang keluar dari tumpukan material gunung api yang baru muncul di permukaan, yang mulai tumbuh dari kedalaman laut 180 m. Itulah gunung yang baru lahir yang diberi nama Gunung Anak Krakatau. Anak gunung api ini tumbuh 4 m per tahun dan mempesona banyak orang," demikian tertulis dalam majalah milik Kementerian ESDM itu.

Perangi Covid-19, Lelang Jersey Spesial Ramdani Lestaluhu Laku Terjual Rp 12 Juta

Sejak munculnya di permukaan laut pada 1929 hingga saat ini, pertumbuhan Gunung Anak Krakatau terbilang cepat.

Selama 80 tahun, sampai dengan 2010, tingginya sudah mencapai 320 m dpl, estimasi percepatan pertumbuhannya rata-rata 4 m per tahun.

Foto-foto lawas kelahiran Gunung Anak Krakatau 1929 mulai tumbuh dari kedalaman laut 180 meter. Ia lahir setelah Gunung Krakatau meledak pada tahun 1883 yang menyebabkan tsunami setinggi 40 meter (GEO MAGZ: Stehn (1929))

Perangi Covid-19, Lelang Jersey Spesial Ramdani Lestaluhu Laku Terjual Rp 12 Juta

Dalam Majalah Intisari edisi Agustus 1983, letusan Gunung Krakatau disebut 21.574 kali lebih kuat dibandingkan bom atom.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved