Virus Corona Jabodetabek
Jangan Khawatir, Commuter Line Tetap Beroperasi Selama PSBB DKI Jakarta. Berikut Jadwalnya
PSBB yang akan diberlakukan Jumat (10/4/2020) hingga dua pekan mendatang tidak menutup layanan KRL. KRL tetap Beroperasi dengan Pembatasan Layanan
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan diberlakukan sejak Jumat (10/4/2020) hingga dua pekan mendatang tidak menutup layanan Kereta Rel Listrik (KRL). Operasional commuter line tetap berjalan dengan pembatasan layanan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PSBB di wilayah DKI Jakarta yang mulai berlaku sejak Jumat (10/4/2020) meliputi pembatasan transportasi publik, khususnya operasional commuter line.
Terkait hal tersebut, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) telah menyesuaikan jam operasional commuter line selama PSBB, mulai dari 10 April 2020 hingga 24 April 2020.
Layanan KRL diungkapkan Direktur Utama PT KCI Wiwik Widayanti akan beroperasi mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.
• Kehilangan Suami dan Sahabatnya, Bunga Citra Lestari : So Many Losses, 2020 Memang Berbeda
“Penyesuaian jam operasional ini kami lakukan mengingat pada masa PSBB kegiatan masyarakat akan semakin dibatasi agar upaya-upaya menghambat penularan virus COVID-19 dapat berjalan maksimal,” ungkapnya dalam siaran tertulis pada Kamis (9/4/2020) malam.
Walau dibatasi jam operasionalnya, yakni mulai dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB, PT KCI katanya tetap mengoperasikan 683 perjalanan KRL setiap hari.
"Penyesuaian ini juga sejalan dengan berbagai moda transportasi publik lainnya di Jakarta," ungkap Wiwik Widayanti.
Selain penyesuaian jam operasional, selama PSBB pihaknya juga memperketat pembatasan jumlah pengguna pada tiap kereta atau gerbong.
Jumlah pengguna yang dapat berada di dalam satu kereta pada satu waktu adalah maksimum 60 orang.
• Hotman Paris Banggakan Diri, Harapannya Agar Anggota Dewan Sumbangkan Gaji Bantu Rakyat Terkabul
Pembatasan ini sesuai dengan aturan dalam PSBB, yakni pembatasan jumlah penumpang terjaga jarak antara satu pengguna dengan yang lainnya (physical distancing).
Pembatasan jumlah pengguna tersebut katanya akan dimulai sejak pengguna masuk area stasiun.
"Pengguna akan diarahkan petugas untuk antre saat membeli atau melakukan isi ulang tiket, pengukuran suhu tubuh, masuk gate, hingga menunggu kereta di peron," ungkap Wiwik Widayanti.
"Saat kondisi di dalam kereta berpotensi padat, petugas akan mengatur jumlah pengguna yang dapat naik ke dalam kereta," tambahnya.
• Hotman Paris Posting Komik Sedih, Banyak Tenaga Medis Berguguran Terinfeksi Virus Corona Saat Ini
Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya melengkapi marka atau penanda di dalam kereta yang mengatur posisi pengguna yang duduk dan berdiri agar tidak melewati batas 60 orang.
Satu tempat duduk panjang katanya hanya dapat diisi oleh maksimum empat orang pengguna.