Virus Corona Jabodetabek
Dinsos Tangsel akan Berikan Rp 300 Ribu per KK untuk Warga Miskin yang Terkena Imbas Covid-19
Kepala Dinsos Kota Tangsel Wahyunoto Lukman mengatakan bantuan itu berupa dana non tunai sebesar Rp. 300,000 untuk masyarakat miskin
WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL -- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) realisasikan dana bantuan sosial bansos di tengah masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Kepala Dinsos Kota Tangsel Wahyunoto Lukman mengatakan bantuan itu berupa dana non tunai sebesar Rp. 300,000 untuk masyarakat yang tergolong tidak mampu sebagai jaring pengamanan sosial akibat wabah virus corona.
Menurutnya, bantuan non tunai yang dimaksud ialah pengiriman dana bantuan melalui rekening masyarakat yang tercatat berhak menerimanya dan hanya diberikan dalam satu kali masa tanggap darurat.
"Diupayakan sesegera mungkin, jumlah bantuannya Rp 300 ribu per kepala keluarga (KK) dan (untuk) satu kali masa tanggap darurat," ujar Wahyu kepada wartawan melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/4/2020).
• SUDAH 748 Kasus Pandemi Corona Tercatat di Kota Tangsel, 42 Diantaranya Sembuh
• PDI Perjuangan DPRD DKI Ingatkan Anies Baswedan Janji Beri Bantuan Rp 1 Juta untuk Ojol dan PKL
• Ketangkap Basah Pasangan Selingkuh di Hotel, Merengek Minta Ampun: Kasihan Anak Istri Saya
Wahyu menjelaskan saat ini pihaknya sedang menghimpun data keluarga yang berpenghasilan rendah atau warga yang penghasilan tidak tetap.
Berdasarkan data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), pihaknya akan menetapkan penerima bantuan secara selektif.
Kendati demikian, kata Wahyu, sasaran dari penerima program itu hanya dikhususkan bagi warga kurang mampu yang belum menerima program bantuan darurat Covid-19 ini.
Termasuk bansos jaring pengamanan sosial akibat wabah virus corona yang direalisasikan pemerintah Indonesia.
"Kami sudah punya data keluarga miskin dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS), tapi mereka juga sudah menjadi sasaran bansos khusus Covid-19 bantuan Presiden," ungkap Wahyu.
"Untuk sasaran bantuan dari sumber APBD Tangsel diupayakan untuk prioritas mereka yang belum mendapat bantuan dari program manapun, atau yang tidak ada dalam DTKS. Sehingga realisasi bantuan sangat tergantung dengan usulan dan akurasi data calon penerima," sambungnya.
Sementara itu, kata Wahyu, saat ini berdasarkan data sementara, terdapat sebanyak 36.162 Kepala Keluarga (KK) yang tergolong keluarga kurang mampu di Tangsel.
Melalui surat bernomor 460/179-DINSOS/2020, Dinsos Tangsel telah meminta para Lurah dan Camat agar membantu untuk mengkoordinir serta mendata para calon penerima bantuan tersebut agar diterima oleh yang berhak.
Adapun Dinsos Tangsel meminta agar para calon penerima bantuan melampirkan persyaratan, seperti fotokopi kartu keluarga (KK), fotokopi KTP kepala keluarga dan surat keterangan bank tentang rekening aktif.
748 Kasus Pandemi Corona Tercatat di Kota Tangsel, 42 Diantaranya Sembuh
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kembali merilis data penyebaran pandemi Virus Corona di wilayahnya.
Pihak Humas Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel, Irfan Santoso menyampaikan hingga Selasa (7/4/2020) pihaknya telah menemukan sebanyak 748 kasus pandemi Virus Corona.
Adapun kasus-kasus tersebut ditemukan melalui 3 klasifikasi penanganan pandemi Virus Corona.
Tiga klasifikasi yang dimaksud ialah orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), terkonfirmasi positif.
"500 ODP, 192 PDP, 56 konfirmasi positif," ungkap Irfan kepada wartawan, Tangsel, Minggu (5/4/2020).
Selain itu, Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel turut merinci kasus yang dinyatakan sembuh, masih menjalani perawatan, dan meninggal dunia dari 3 klasifikasi kasus pandemi Virus Corona.
Untuk pasien sembuh pada klasifikasi ODP terdapat 37 orang, PDP 3 orang, dan 2 pasien sembuh pada kasus konfirmasi.
Sementara pasien yang masih menjalani perawatan medis tercatat berjumlah 207 orang di wilayah Tangsel.
Namun, Gugus Tugas Covid-19 Kota Tangsel tak menyebut secara detail rumah sakit temlat merawat pasien corona itu.
"PDP masih dirawat 164 pasien, dan pada kasus konfirmasi terdapat 43 pasien masih dirawat," jelas Irfan.
Sementara itu, terdapat 36 orang meninggal dunia akibat infeksi Virus Corona dari dua klasifikasi yakni PDP dan kasus konfirmasi.
"25 orang meninggal dunia diklasifikasi PDP, dan 11 orang meninggal dunia pada klasifikasi kasus terkonfirmasi positif corona," tandasnya. (m23).