Virus Corona
Sopir Ambulans Puskesmas Mencuri Masker, Satu Dus Dijual Rp 5 Juta, Ini Penjelasan Polisi
Seorang sopir ambulans puskesmas mencuri masker berhasil ditangkap polisi. pelaku niatan dijual lagi dengan harga Rp 5 juta satu dus
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seorang sopir ambulans puskesmas mencuri masker berhasil ditangkap polisi.
Seorang sopir ambulans puskesmas curi masker tersebut dengan niatan dijual lagi dengan harga Rp 5 juta satu dus masker.
NU (31), sopir ambulans curi masker tersebut merupakan sopir ambulans Puskesmas Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
Pencurian tersebut dilakukan Azmi di tengah kelangkaan masker di Pekanbaru dampak wabah virus corona atau Covid-19.
• BREAKING NEWS: Anies Wajibkan Penumpang LRT, MRT, dan Transjakarta Pakai Masker, Ini Isi Dokumennya
• Perbedaan dan Kemampuan Masker Kain, Masker Bedah dan Masker N95, Seberapa Ampuh Cegah Virus Corona?
• Anies Imbau Masyarakat Pakai Masker Kain Kalau Keluar Rumah, Ampuhkah Masker Kain Cegah Virus Corona
Adapun, satu dus yang dicuri berisi 1.000 helai masker.
Selanjutnya, satu dus masker tersebut dijual seharga Rp 5 juta.
Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda membenarkan peristiwa tersebut.
"Ya, kejadiannya pada hari Rabu (18/3/2020) lalu. Pelaku sudah berhasil ditangkap Polsek Tenayan Raya," ujar Budhia kepada Kompas.com saat dikonfirmasi, Sabtu (4/4/2020).
Ia menjelaskan, pelaku awalnya serahkan sisa bahan medis berupa masker sebanyak 1.000 helai yang disimpan dalam dus dari UPT Instalasi Farmasi dan Logistik Kesehatan Kota Pekanbaru.
Masker tersebut memang untuk stok di Puskemas Tenayan Raya.
Saat itu, masker tersebut diserahkan kepada seorang petugas puskesmas bernama Roza.
Selanjutnya, masker disimpan di atas lemari obat di ruang Apoteker.
"Pada saat masker akan dibagikan, ternyata sudah hilang. Atas kejadian itu, pihak puskesmas membuat laporan ke Polsek Tenayan Raya," kata Budhia.
Tak butuh waktu lama, petugas Reserse Kriminal Polsek Tenayan Raya berhasil meringkus pelaku.
Kepada polisi, pelaku mengaku mencuri masker dengan cara dibawa menggunakan sepeda motor.
"Dari hasil pemeriksaan, pelaku juga mengaku telah menjual masker melalui situs penjualan online seharga Rp 5 juta," kata Budhia.
Polisi menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 5 juta, 1 unit telepon seluler dan 1 unit sepeda motor.
Pelaku dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.
Modus Jual Masker Murah Lewat Instagram
DA (23), mahasiswi perguruan swasta di Jakarta, terpaksa harus berurusan dengan pihak berwajib.
Wanita asal Bogor itu melakukan penipuan online modus menawarkan masker murah kepada korbannya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Kapolresta Bandara Soetta Kombes Adi Ferdian menjelaskan, tersangka telah meraup keuntungan puluhan juta rupiah dari aksinya itu.
Korban yang merupakan pegawai Garuda Maintenance Facilities (GMF) Bandara Soetta telah mentrasfer uang sebesar Rp 28 juta.
Namun, DA tak juga memberikan masker yang dijualnya melalui akun Instagram tersebut.
"Pengakuan pelaku sudah dua kali melakukan aksinya ini."
"Total yang didapatkannya sebesar Rp 30 juta, tapi masih kami dalami lagi," ujar Adi saat dijumpai Wartakotalive di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (1/4/2010).
Korban lain yang terjerat olehnya yakni Garciela.
Graciela telah mengirim uang Rp 2 juta namun masker tersebut tak kunjung ada.
"Dia memanfaatkan kondisi saat ini di tengah wabah Virus Corona."
"Orang-orang kesulitan mencari masker, kemudian pelaku menjual masker dengan harga murah dengan jumlah banyak," tuturnya.
Modus yang dilakukan, tersangka menawarkan masker dalam jumlah banyak dan harga murah, melalui media sosial.
Namun, DS ternyata cuma mencari foto tumpukan masker dari Google, lalu dipostingnya melalui akun Instagram itu.
"Maskernya itu fiktif tidak ada. Kami menjeratnya dengan Pasal 378 tentang penipuan. Ancaman hukumannya 4 tahun penjara," terang Adi.
Korban Pegawai Garuda
Ade Fita (25), pegawai Garuda Maintenance Facilities (GMF), tertipu puluhan juta rupiah karena membeli masker murah.
Ia pun segera melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Kapolresta Bandara Soetta Kombes Adi Ferdian Saputra menjelaskan, setelah mendapatkan laporan tersebut, pihaknya segera melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Menurutnya, awalnya korban membuka aplikasi Instagram dengan akun Sensimask.
"Akun tersebut menjual masker merk Sensi dengan harga murah," ujar Adi saat dijumpai Wartakotalive di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu (1/4/2020).
Dalam akun itu, pelaku menjual 30 karton atau 1.200 boks masker yang hanya dijual seharga Rp 42 juta.
Korban merasa tertarik dengan penawaran iklan tersebut, lalu menghubungi nomer telepon yang tertera.
"Korban membeli masker ini perorangan, karena di tengah wabah Corona dan bekerja kesehariannya di bandara," ucapnya.
Kemudian terjadi kesepakatan harga antara korban dan penjual.
Korban mentransfer uang kepada penjual itu sebesar Rp 28 juta untuk DP awal pembayaran.
"Setelah ditransfer, korban janjian bertemu dengan penjual ini."
"Tetapi penjual itu tidak muncul-muncul sehingga korban melaporkannya ke polisi," ucap Adi.
Polisi pun akhirnya melakukan penangkapan terhadap pelaku pada Jumat (27/3/2020).
Tersangka merupakan wanita berinisial DA (23).
"Tersangka kami amankan di daerah Bogor. Saat ini masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Adi.
Mahasiswi Jurusan Farmasi
Jajaran Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang mengungkap kasus penipuan penjualan masker murah.
Tersangka diketahui seorang wanita berinisial DA (23), yang telah menipu pegawai Garuda Maintenance Facilities (GMF) Bandara Soetta.
"Tersangka ini kesehariannya sebagai mahasiswi," ujar Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian saat ditanyai Wartakotalive, Rabu (1/4/2020).
Adi menerangkan, DS melakukan penipuan online modus menawarkan masker murah.
Bahkan korban telah mengirim uang sebesar Rp 28 juta, namun tersangka tak juga memberikan masker tersebut.
"Pelaku kuliah di salah satu universitas swasta yang ada di Jakarta," ucapnya.
Menurutnya, tersangka mengambil foto tumpukan masker dari Google, kemudian diposting di akun instagram miliknya.
Wanita berusia 23 tahun tersebut memasang iklan dengan foto itu berisikan menjual masker murah.
Masker merk Sensi 30 karton atau 1.200 boks dijual seharga Rp 42 juta.
"Tersangka ini kuliah jurusan Farmasi. Baru masuk kuliah tahun 2019 kemarin."
"Dia sudah melakukan penipuan sebanyak 3 kali, tapi masih kami dalami lagi," papar Adi.
(Kompas.com/Wartakotalive.com)