Mitos atau Fakta, Apakah Kumur dengan Air Garam Bisa Mengusir Virus Corona?

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Adanya virus corona atau Covid-19 yang berasal dari  Wuhan China hingga saat ini masih meresahkan pikiran masyarakat di dunia.

Banyak cara dilakukan orang untuk melakukan pencegahan agar tidak tertular penyakit mematikan ini.

Bahkan di media sosial ataupun grup chat banyak yang menyampaikan cara dan kiat untuk melawan virus corona.

Banyak orang yang percaya bahwa virus corona akan “bertahan” di tenggorokan, sebelum akhirnya masuk ke tubuh dan menyerang paru-paru.

• Wakil Wali Kota Bekasi Minta Pedagang Pasar Gunakan Masker dan Selalu Cuci Tangan

• Kapan yang Tepat Pemakaian Masker Bedah dan Masker Kain? Simak Penjelasan Dokter Spesialis Paru Ini

• Salat Tarawih dan Ied Tidak Digelar Selama Wabah Virus Corona, Diharapkan Masjid Tak Sepi

Namun, apakah anjuran ini sudah dibuktikan dengan penelitian? Mari telusuri penjelasan ilmiahnya.

Biasanya virus corona masuk ke tubuh lewat cairan tubuh atau droplet yang terhirup lewat hidung.

Cara umum lainnya adalah ketika tangan yang sudah terkontaminasi, menyentuh hidung, sehingga virus corona akan terhirup.

Itulah sebabnya, para dokter tidak percaya kalau air garam bisa mengangkat virus corona yang ada di tenggorokan.

Sebab, virus yang telah merenggut belasan ribu nyawa ini dipercaya tidak “berkunjung” ke tenggorokan.

Selain itu, lembaga kesehatan publik nasional Amerika Serikat, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menegaskan, berkumur dengan air garam memang menjadi cara yang ampuh untuk meredakan sakit tenggorokan.

Terlebih lagi, menurut seorang dokter dari University of Pennsylvania, Amerika Serikat, berkumur dengan air garam hanya bisa meredakan peradangan tenggorokan, tapi tidak mencegah masuknya virus corona ke dalam tubuh hingga paru-paru.

Namun, belum ada bukti bahwa berkumur dengan air garam bisa mencegah masuknya virus corona ke dalam tubuh.

1. Air garam untuk membilas hidung

Badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO) dengan tegas mengatakan bahwa hal ini hanyalah mitos belaka.

Tidak ada bukti kuat bahwa membilas hidung dengan air garam dapat mengeluarkan kembali atau mencegah masuknya virus corona dari hidung.

2. Mencuci tangan secara rutin

Seluruh badan kesehatan di dunia meminta masyarakat untuk rajin mencuci tangan dengan baik dan benar.

Terlebih lagi menggunakan air bersih yang mengalir serta sabun.

Setiap bagian tangan, mulai dari punggung tangan, sela-sela jari, hingga kuku, harus bersih.

• Gara-gara Corona Petugas Medis Dikucilkan Sampai Nangis, dr Tirta: Jauhi Virusnya Bukan Petugas

3. Menerapkan physical distancing

Menerapkan physical distancing menjadi cara mencegah virus corona yang vital. Physical distancing dapat dilakukan dengan menjaga jarak antara Anda dengan orang lain, setidaknya 1 meter. Sebab, jika ada orang lain yang bersin atau batuk, cairan tubuhnya bisa tersebar dan terhirup oleh orang di dekatnya.

4. Tidak menyentuh wajah

Tidak menyentuh wajah bisa menurunkan risiko penyebaran virus corona. Sebab, sangat sulit untuk mengingat yang telah disentuh oleh tangan.

Itulah sebabnya, Anda tidak pernah tahu apakah tangan Anda sudah terkontaminasi virus corona atau belum.

Sebelum menyentuh wajah, pastikan Anda sudah mencuci tangan menggunakan sabun sampai bersih.

Manfaaat kumur air garam

Obat ini juga ampuh dalam meningkatkan kesehatan gigi dan gusi.

Selain itu, kumur air garam dapat membantu mencegah terjadinya radang gusi, gigi berlubang, serta periodontitis, yaitu infeksi gusi yang merusak jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.

Selain dapat digunakan sebagai obat sakit gigi, berikut manfaat berkumur air garam yang lainnya:

1. Mengatasi Sakit Tenggorokan
Meskipun caranya yang masih kuno, berkumur air garam nyatanya masih dilakukan sampai saat ini sebagai langkah untuk mengatasi sakit tenggorokan.

Selain itu, berkumur air garam efektif dalam mengatasi masuk angin atau flu yang dapat menyebabkan sakit tenggorokan.

2. Mengatasi Infeksi Saluran Pernapasan
Berkumur air garam dapat membantu mengatasi infeksi dengan mencegah infeksi menjadi bertambah parah. Infeksi yang dimaksud termasuk infeksi virus atau bakteri.

Dalam hal ini, penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan bakteri, antara lain flu, radang tenggorokan, serta masuk angin.

Meskipun berkumur air garam tidak akan efektif tanpa adanya penanganan lebih untuk mencegah terjadinya infeksi ulang. Dalam hal ini, kamu dapat melakukan vaksinasi.

3, Mengatasi Alergi
Radang tenggorokan dapat terjadi karena adanya alergi tertentu pada tubuh, seperti alergi serbuk sari, atau alergi bulu binatang. Selain itu, berkumur air garam juga dapat membantu meringankan gejala sakit tenggorokan yang terasa sangat tidak nyaman akibat reaksi alergi.

4. Mengatasi Sariawan
Berkumur air garam juga dapat meringankan sariawan. Air garam akan bekerja dengan mengurangi rasa sakit dan radang yang disebabkan oleh luka.

5. Mengatasi Bau Mulut
Berkumur dengan air garam dapat menetralisir bakteri yang dapat menjadi penyebab bau mulut. Hal ini dikarenakan garam dapat mengubah pH mulut, sehingga menghambat produksi mikroorganisme bakteri yang membuat napas menjadi tidak sedap.

Namun, masalah bau mulut tidak dapat hilang jika bau mulut disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius.

Berkumur dengan air garam hanya menghilangkan bau mulut sementara, karena penanganan harus difokuskan pada penyakit yang mendasari terjadinya bau mulut.

Bagi anak-anak dan orang dewasa yang nyaman dengan berkumur air garam, cara ini bisa menjadi langkah yang mudah, karena dapat dilakukan di mana pun.

Namun, perlu diingat bahwa menangani masalah kesehatan tidak cukup hanya dengan berkumur air garam. Untuk memaksimalkan pengobatan, kamu juga harus dibantu dengan resep obat dari dokter.

Selain konsumsi obat-obatan dari dokter, kamu dapat mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang untuk menunjang kesehatan tubuhmu. Kamu juga dapat menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga. (Halodoc)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kumur Air Garam Bisa Cegah Virus Corona, Apakah Terbukti?",