Buat Bayar Hutang, Mahasiswi Tipu Pegawai Garuda Puluhan Juta dengan Modus Jual Online Masker Murah

Baru masuk kuliah tahun 2019 kemarin. Dia sudah melakukan penipuan sebanyak tiga kali, tapi masih kami dalami lag

Editor: Dedy
WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA
DA (23) melakukan penipuan bermodus menawarkan masker murah kepada korbannya lewat Instagram. Ia ditangkap aparat Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. 

Mengaku terlilit hutang untuk membayar tiket konser musik yang gagal, seorang mahasiswi berinisial DA (23) yang memiliki pekerjaan sambilan sebagai event organizer (EO), gelap mata.

DA kemudian memanfaatkan situasi wabah virus corona dan melakukan penipuan dengan cara menjual masker murah secara online.

Dalam aksinya, DA meraup uang Rp 30 juta dari seorang korbannya.

Kasus ini terungkap setelah seorang pegawai Garuda Maintenance Facilities (GMC) bernama Ade Fita (25) melaporkannya ke pihak Polresta Bandara Soekarno Hatta, Tangerang,

Kepada polisi, Ade mengatakan dirinya tertipu puluhan juta rupiah dikarenakan tergiur membeli masker murah.

“Jadi modus operandi pelaku, dia (DA) mengaku kesulitan uang. Selain sebagai mahasiswa, dia juga mempunyai event organizer (EO),” ujar Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Alexander Yurikho kepada Wartakotalive.com saat ditemui di Mapolresta Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Rabu (1/4/2020).

Namun EO yang dinahkodai pelaku rupanya mengalami kesulitan finansial. Sehingga mahasiswi dari perguruan swasta ini nekat melakukan penipuan.

“Tersangka punya EO untuk mengurusi konser musik. Uang hasil kejahatan penipyan masker ini digunakan untuk membayar tiket konser yang gagal,” ucapnya.

Bahkan kata Alex, orang tua pelaku asal Bogor itutak mengetahui persoalan yang dialami putrinya itu. Sampai saat ini saja yang bersangkutan belum dibesuk oleh orang tuanya.

Sementara itu, Kapolresta Bandara Soekarno Hatta, Kombes Adi Ferdian Saputra yang memimpin pengungkapan kasus penipuan penjualan masker palsu membenarkan jika DA berstatus sebagai mahasiswi.

“Tersangka ini kuliah jurusan Farmasi di sebuah universitas swasta di Jakarta. Baru masuk kuliah tahun 2019 kemarin. Dia sudah melakukan penipuan sebanyak tiga kali, tapi masih kami dalami lagi,” kata Adi.

Adi menerangkan pelaku melakukan penipuan online dengan menawarkan masker murah.

Untuk meyakinkan pembeli, DA memajang foto tumpukan masker yag diambil dari google.

Kemudian foto-foto masker itu diposting di akun instagram miliknya.

Di akun Instagramnya itu, DA menjual masker merk Sensi 30 karton atau 1.200 boks yang dijual seharga Rp 42 juta.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved