Virus Corona

WHO Ingatkan Semua Negara untuk Tidak Pakai Obat yang Belum Terbukti Sembuhkan Covid-19

WHO mengingatkan semua negara untuk menahan diri memakai obat-obatan yang belum terbukti efektif sembuhkan virus Covid-19.

AFP/Fabrice COFFRINI
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menghadiri konferensi pers tentang COVID-19 di kantor pusat WHO di Jenewa, Rabu (11/3/2020). Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengumumkan, wabah virus corona dikategorikan sebagai pandemi. 

WARTAKOTALIVE.COM -- WHO mengingatkan semua negara untuk menahan diri memakai obat-obatan yang belum terbukti efektif sembuhkan virus Covid-19.

Virus Corona baru atau Covid-19 telah menginfeksi lebih dari setengah juta orang dan menewaskan lebih dari 20.000 orang di seluruh dunia

Hal ini disampaikan Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Jumat (27/3/2020) seperti dikutip Wartakotalive.com dari Straitstimes.

Kepala WHO juga mengimbau agar selalu utamakan alat pelindung diri (APD) bagi staf medis yang bekerja untuk menyelamatkan jiwa pasien corona.

Amerika Kewalahan Hadapi Virus Corona, Donald Trump Setujui 2,2 Dollar Triliun untuk Atasi Wabah

BREAKING NEWS: UPDATE Corona Sabtu Ini, Kasus di Amerika Tembus 104.007, Donald Trump Nyerah Telp Xi

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mendesak negara-negara untuk menahan diri dari menggunakan obat-obatan yang belum terbukti efektif melawan Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus.

"Kekurangan global yang kronis dari alat pelindung diri sekarang menjadi salah satu ancaman paling mendesak bagi kemampuan kita bersama untuk menyelamatkan jiwa," kata Tedros dalam konferensi pers di Jenewa.

"Petugas kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah layak mendapatkan perlindungan yang sama dengan yang ada di negara-negara terkaya," katanya, seraya menambahkan bahwa badan PBB mengirim lebih banyak pasokan.

Dr Mike Ryan pakar kedaruratan utama WHO, mengatakan, dunia bergerak ke masa depan yang tidak pasti.

“Anda melihat banyak negara di dunia baru saja memulai siklus pendemi virus corona ini," ujar Ryan.

"Beberapa negara telah melalui siklus epidemi seperti Singapura dan Cina dan sekarang mati-matian berusaha untuk tidak menambah kasus baru virus corona dan menimbulkan gelombang infeksi lain karena impor penyakit, " imbuh Ryan.

Orang lanjut usia dan mereka yang memiliki kondisi medis yang mendasari adalah yang paling banyak terkena Covid-19

"Namun data terbaru 10-15 persen orang di bawah usia 50 tahun memiliki infeksi sedang hingga parah, " kata Ryan.

Usia muda tidak imun Covid-19

Selama ini kaum usia muda dikabarkan kelompok yang kuat terhadap virus corona. 

Namun menurut Ryan, kelompok usia muda tetap bisa kena virus Covid-19 dengan gejala ringan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved