Kabar Artis
Ini Makna Tato Titik Coma di Pergelangan Tangan Ariel Tatum, Seharusnya Sudah Berakhir, Ternyata
Ini Makna Tato Titik Coma di Pergelangan Tangan Ariel Tatum, Seharusnya Sudah Berakhir, Ternyata
Tato ini merupakan sebuah kampanye untuk mendukung orang-orang yang sedang depresi dan mungkin saja berpikiran untuk menghabisi nyawanya sendiri.
"Tanda titik koma digunakan ketika sebuah kalimat seharusnya sudah berakhir, tapi ternyata tidak," demikian kutipan keterangan dari kampanye bertajuk Semicolon Project ini.
Diberitakan CNN Indonesia yang melansir dari The Independent, gerakan ini pertama kali digagas oleh Amy Bleuel pada 2013.
• Wakil Wali Kota Bandung Cepat Sembuh dari Virus Corona, Kuncinya: Ikuti SOP Dokter
Ia mendedikasikan proyek ini bagi ayahnya yang tewas bunuh diri.
Bleuel awalnya hanya membangun laman sederhana untuk Semicolon Project.
Lambat laun, gerakan tersebut menyebar ke seluruh pelosok dunia maya.
Banyak orang mulai memamerkan kulitnya yang sudah dihiasi tato bersimbol titik koma, baik dengan tinta permanen maupun tidak.
Melalui tato tersebut, mereka menyatakan solidaritas dan mengingatkan diri sendiri akan perubahan positif yang telah dilakukan selama hidup.
Salah satu yang ambil bagian dalam gerakan ini adalah Alex Bieger, seorang mantan pecandu narkoba.
• Persita Tangerang Dukung Keputusan PSSI Hentikan Liga 1 2020 karena Wabah Virus Corona
Menjelaskan keputusannya untuk menorehkan tato titik koma tersebut, Bieger berkata, "Ini adalah pengingat bagi saya bahwa saya telah membuat keputusan untuk berjuang bagi hidup saya ketimbang menyerah."
Ariel Tatum sendiri mengaku pernah beberapa kali mencoba mengakhiri hidupnya.
Ia sempat mengalami depresi parah setelah menerima banyak hujatan dari warganet.
Karena depresi, Ariel Tatum bahkan pernah melakukan percobaan bunuh diri, mulai dari minum banyak pil obat hingga menyewa jasa pembunuh.
Hal itu disampaikan Ariel Tatum dalam channel YouTube Q&A METRO TV yang diunggah Senin (28/10/2019).
• Persita Tangerang Dukung Keputusan PSSI Hentikan Liga 1 2020 karena Wabah Virus Corona
Ia bahkan secara tersang-terangan menyebut memiliki gangguan mental 'Kepribadian ambang' sejak umur 13 tahun.