Virus Corona
Tegal Lockdown, Sopir Bus di Terminal Tanjung Priok: Ngga Ada Penumpang, Semalam Saya Ngga Jalan
JUMLAH penumpang bus yang berangkat dari Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara menuju Tegal, Jawa Tengah mengalami penurunan akibat wabah virus corona
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Fred Mahatma TIS
Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen mengatakan bahwa bus-bus menuju Tegal, Jawa Tengah, kini sudah tidak beroperasi di Terminal Kalideres lantaran kebijakan Lockdown di Tegal tersebut.
"Kalau dari tadi malam bus-bus menuju Tegal sudah tidak ada di Terminal Kalideres. Jadi mereka langsung berhenti di Pool masing-masing seperti Sinar Jaya poolnya kan di Bekasi," kata Revi dihubungi Jumat (27/3/2020).
• BREAKING NEWS: 3 Mal di Bekasi Tutup Sementara Mulai dari 27 Maret-7 April 2020
• BREAKING NEWS:Update Jumat Ini Kasus Corona di Amerika Tertinggi di Dunia. Lewati China dan Italia
Revi mengatakan saat ini bus-bus yang biasanya mengantarkan penumpang ke Tegal kini hanya melayani rute Pekalongan, Pemalang, Cilacap, dan Purwokerto.
"Rata-rata yang beroperasi biasanya PO Sinar Jaya tapi kali ini PO Sinar Jaya tidak melayani Tegal," ujar Revi.
Ia menampik ada antusiasme pulang kampung di Terminal Kalideres semenjak virus corona mewabah.
Keadaan saat ini di Terminak Kalideres justru sebaliknya.
Terminal itu mengalami penurunan penumpang sejak Virus Corona mewabah.
"Sepi banget saat ini Terminal Kalideres. Bus hanya parkir tapi tidak ada penumpang. Penurunan hari Jumat ini bahkan bisa capai 40 sampai 50 persen," ungkapnya.
Diketahui Wali Kota Tegal, Jawa Tengah, Dedy Yon Supriyono memutuskan menutup akses masuk ke Tegal dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.
Keputusan itu diambil setelah seorang warga Tegal dinyatakan positif virus corona pada Rabu (25/3/2020).
Dengan temuan tersebut, Kota Tegal sudah masuk zona merah darurat corona.
Penutupan akses masuk dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona di Kota Tegal.
Lockdown di Tegal
Wali Kota Tegal Jawa Tengah Dedy Yon Supriyono memutuskan untuk menutup akses masuk ke Tegal dengan beton movable concrete barrier (MBC) mulai 30 Maret sampai 30 Juli 2020.
Keputusan itu diambil setelah seorang warga Tegal dinyatakan positif virus corona pada Rabu (25/3/2020).
Dengan temuan tersebut, Kota Tegal sudah masuk zona merah darurat corona.