Virus Corona
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti Tes Covid-19 di RS UNAIR, Hasilnya Negatif
Secara mandiri daftar di RS UNAIR, Sabtu (21/3/2020), diketahui hasil tes Covid-19 La Nyalla Mahmud Mattalitti negatif.
Penulis: Advertorial | Editor: PanjiBaskhara
Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti jalani tes Covid-19 di Rumah Sakit Universitas Airlangga atau RS UNAIR Surbaya, Jawa Timur.
Diketahui, La Nyalla Mahmud Mattalitti tes Covid-19 di RS UNAIR tersebut, pasca kegiatan reses DPD RI selama 20 hari di Madura, Surabaya, dan Gresik.
Secara mandiri daftar di RS UNAIR, Sabtu (21/3/2020), diketahui hasil tes Covid-19 La Nyalla Mahmud Mattalitti negatif.
La Nyalla menjalani tes dengan dilakukan pengambilan sample cairan hidung dan rongga mulut.
• Alasan La Nyalla Mahmud Mattalitti Minta Pemerintah Cairkan BPNT dan Bansos di Tengah Wabah Covid-19
• Banyak Persoalan Tak Diselesaikan, La Nyalla Mattalitti Putuskan Tarik Diri dari Kongres PSSI
• Ini Alasan KP PSSI Loloskan La Nyalla Mattalitti ke Bursa Pencalonan Ketum PSSI
Tes yang berlangsung sekitar 20 menit itu baru bisa diketahui hasilnya selang dua hari kemudian.
"Alhamdulillah Senin tadi saya sudah mendapat hasil tes dan tertulis Negatif Covid-19,” ujar La Nyalla di kediaman di Surabaya, Senin (23/3/2020).
Tetapi ia tetap menghimbau semua masyarakat untuk tetap melakukan social distancing dan menahan diri untuk tidak melakukan aktifitas yang tidak benar-benar penting.
La Nyalla menyatakan, bagi masyarakat yang usai melakukan perjalanan keliling atau dari luar negeri, sebaiknya mendaftarkan diri ke RS Unair untuk mendapat giliran pemeriksaan.
Sementara masyarakat lain yang tak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri atau traveling, sebaiknya istirahat di rumah dan meningkatkan daya tahan tubuh sambil nunggu jadwal rappid test.
"Ditunggu saja, pemerintah akan menentukan lokasi-lokasi tes massal," imbaunya.
La Nyalla juga menyatakan penghargaan setinggi-tingginya kepada para tenaga medis.
Baik dokter maupun perawat yang berada di garda depan membantu masyarakat, dengan resiko terpapar yang lebih tinggi.

“Semoga distribusi alat pelindung diri yang standar, yang baru datang di Jakarta segera bisa terdistribusi merata ke para tenaga medis di seluruh Indonesia"
"Ini langkah prioritas yang harus dilakukan pemerintah,” tukasnya.