Virus Corona
Bubarkan Warga Berkerumun, Polres Metro Jakarta Utara Imbau Masyarakat Tetap di Rumah Cegah Covid-19
Polres Metro Jakarta Utara imbau kepada masyarakat tetap di rumah untuk cegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: PanjiBaskhara
Polres Metro Jakarta Utara imbau kepada masyarakat tetap di rumah untuk cegah penyebaran virus corona atau Covid-19.
Diakui Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Wirdhanto Hadicaksono, pihaknya imbau masyarakat tak keluar rumah bila tak darurat.
“Kami mengimbau warga untuk segera pulang dan kemudian tetap berada di rumah supaya bisa tetap jaga social distancing,” kata Wirdhanto, Jumat (24/3) malam.
Selain itu Wirdhanto mengatakan pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar bisa tetap menjaga jaraknya apabila memang harus melaksanakan aktivitas di luar rumah.
• Secara Humanis, Polres Metro Jakarta Utara Membubarkan Warga yang Berkumpul di Tengah Wabah Covid-19
• VIDEO : Polres Metro Jakarta Utara Bubarkan Kerumunan Warga Cegah Penyebaran COVID-19
• DATANGI Rumah Pengusaha Jerry Lo yang Gelar Tes COVID-19, Ini Penjelasan Iwan Bule
“Termasuk pada saat makan malam terkait dengan jarak antar pengunjung harus segera dibatasi supaya mencegah penyebaran dari COVID-19,” sambungnya.
Wirdhanto juga menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pembubaran apabila ada warga yang masih berkerumun menindaklanjuti Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020.
Bersama dengan unsur lainnya dari Polda Metro Jaya maupun Arhanud 10, petugas melakukan kegiatan patroli kepatuhan dan memberikan himbauan kepada warga agar segera bubar.
“Kami akan terus melaksanakan kegiatan patroli kepatuhan ini setiap harinya, baik dari pagi, siang maupun malam,” tegas Wirdhanto.
Diberitakan sebelumnya, jajaran Polres Metro Jakarta Utara membubarkan warga yang berkerumun, pada Jumat (24/3/2020), malam.
Tindak pembubaran warga di tengah virus corona atau Covid-19, menindaklanjuti Maklumat Kapolri Nomor Mak/2/III/2020.
Dalam pembubaran warga di Jakarta Utara tersebut, dilakukan oleh unsur Polda Metro Jaya dan Arhanud 10.
Petugas melakukan kegiatan patroli kepatuhan dan memberikan himbauan kepada warga agar segera bubar.
• Polisi Bubarkan Syuting Sinetron Kisah Cinta Anak Tiri, Apa Tanggapan Rumah Produksi SinemArt?
• Baru Berkumpul, PS Tira Persikabo Bubar Lagi Tak Jadi Latihan Karena Penyebaran Virus Corona
• IPW Minta Polri Berani Bubarkan Tes Massal Corona di Jabar
Langkah pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19 itu dilakukan di sejumlah titik seperti di Terminal Tanjung Priok, kawasan Danau Sunter hingga di sekitar Mangga Dua Square.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan kegiatan tersebut tindak lanjut kepatuhan masyarakat terkait pencegahan penyebaran virus corona.
“Kami mencoba untuk melakukan imbauan kepada masyarakat supaya tidak berkerumun atau berkumpul,” ucap Wirdhanto, Jumat (24/3/2020) malam.
Selain itu pihaknya juga akan membubarkan secara humanis dan tegas secara bereskalasi bila memang masih terjadi kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus corona.
Adapun pada patroli kali ini, beberapa tempat yang menjadi sasaran di wilayah Jakarta Utara yaitu di daerah Tanjung Priok, Pademangan, Kelapa Gading hingga Pantai Indah Kapuk (PIK).
“Sasarannya adalah masyarakat yang masih menyelenggarakan kegiatan secara berkerumun dan bergerombol yang tentunya harus segera dibubarkan,” ungkap Wirdhanto.
Polisi Bubarkan Syuting Sinetron Kisah Cinta Anak Tiri
Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan, membubarkan syuting sinetron Kisah Cinta Anak Tiri garapan rumah produksi SinemArt, Selasa (24/3/2020) sore.
Sinetron itu dibintangi Ochi Rosdiana, Zoe Jacskon, Aditya Zoni, Annisa Trihapsari, Anjasmara hingga Sultan Djorghi tersebut.
Syuting sinetron Kisah Cinta Anak Tiri dilakukan di Jalan Mursid, Kebagusan, Pasar Minggu.

Ketika dibubarkan polisi, sekitar 100 orang berada di lokasi syuting tersebut.
SinemArt menanggapi langkah polisi membubarkan syuting sinetron Kisah Cinta Anak Tiri seperti yang diterima Warta Kota, Rabu (25/3/2020).
"Para pemain dan crew Sinemart, dengan hormat, sehubungan merebaknya wabah covid-19 dan untuk mencegah penularan virus tersebut, melalui surat ini kami sampaikan semua kegiatan syuting SinemArt akan dihentikan efektif tanggal 25 Maret 2020," tulis Leo Sutanto, produser SinemArt.
Leo Sutanto menjamin pembayaran honor kru dan semua pemain yang terlibat dalam sinetron Kisah Cinta Anak Tiri.

"SinemArt menjamin pembayaran honor crew tetap dilakukan melalui sistem transfer bulanan seperti yang dilakukan selama ini," tulis Leo Sutanto.
Sementara untuk para pemain sinetron, lanjut Leo Suranto, pengambilan giro ditiadakan dan diganti menjadi transfer dan bukti transfer akan dikirimkan melalui WhatsApp.
Ia meminta para pemain dan kru menjaga kesehatan di rumah agar tidak terpapar virus corona.
IPW Minta Polri Berani Bubarkan Tes Massal Corona di Jabar
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan Polri harus berani membubarkan tes massal Covid-19 yang diputuskan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mulai Rabu, 25 Maret 2020.
Sebab tes dengan pengumpulan massa ini bertentangan dengan instruksi Presiden Jokowi dan Maklumat Kapolri.
"IPW berharap jajaran kepolisian berani bersikap tegas membubarkan aksi pengumpulan massa oleh Ridwan Kamil itu," kata Neta kepada Warta Kota, Selasa (24/3/2020).
Selain itu katanya IPW juga berharap aparatur pemerintah bersikap satu kata dengan perbuatan dalam mengatasi penyebaran virus Corona.
"Jangan di satu sisi melarang pengumpulan massa, di sisi lain membuat pencitraan dengan mengumpulkan massa.
Tes Corona buat masyarakat tidak harus dengan mengumpulkan massa di stadion, tapi bisa dilakukan door to door, untuk menghindari pengumpulan massa yang justru berisiko menyebarkan Virus Corona," kata Neta.
Sebelumnya Gubernur Jabar Ridwan Kamil sudah mengumumkan Tes Corona tersebut dilakukan di daerah yang berbatasan dengan DKI Jakarta serta sebagian Bandung Raya.
Yakni, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi dan Sumedang.
Daerah ini dipilih karena sebaran kasus Covid-19 paling banyak dibandingkan daerah lain.
Pelaksanaan tes dengan drive-thru, direncanakan Ridwan di tiga lokasi, yakni Stadion Patriot di Bekasi untuk warga Bekasi dan Karawang, Stadion Pakansari di Bogor untuk warga Bogor dan Depok, serta Stadion Si Jalak Harupat untuk Kabupaten Bandung dan sisanya.
Belakangan Pemkot Bekasi menolak rencana Ridwan tersebut.
Melihat agresifnya Ridwan melancarkan rencana Tes Corona ini, sudah saatnya Kapolri dan Kapolda Jabar menegur Ridwan untuk membatalkan rencananya itu.
"Sebab selain bertentangan dengan instruksi Presiden dan Maklumat Kapolri, pengumpulan massa berisiko menyebarluaskan penyebaran Virus Corona," kata Neta. (JHS/Arie Puji Waluyo/BUM/Wartakotalive.com)