Virus Corona

Herbal Bioteknologi Fermentasi Ini Diklaim Bisa Sembuhkan Sakit karena Virus Corona dalam 3 Hari

Herbal yang sudah diuji Laboratorium IPB ini dijamin Perlindungan Sihotang dapat menyembuhkan sakit karena Virus Corona dalam kurun waktu tiga hari.

Lifealth
Ilustrasi herbal 

Untuk menemukan vaksin dan obat untuk mengobati Covid-19, sejumlah perusahaan farmasi dan para ahli melakukan penelitian dan uji klinis.

Menginfeksi selama 3 bulan, para ahli mempelajari bagaimana virus ini bekerja, apa saja gejalanya, organ apa yang diserang, berapa lama masa inkubasi, hingga akhirnya menelaah formula yang diperkirakan tepat untuk virus dengan profil seperti itu.

Berikut ini sejumlah upaya yang dilakukan untuk sesegera mungkin temukan obat untuk sembuhkan Covid-19:

WHO uji coba 4 obat di 10 negara

Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa pada 30 Januari 2020. Tedros mengumumkan status darurat dunia atas virus corona yang hingga saat ini, sudah membunuh 212 orang di China.
Sekretaris Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa pada 30 Januari 2020. Tedros mengumumkan status darurat dunia atas virus corona yang hingga saat ini, sudah membunuh 212 orang di China. (Tribun Medan)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melakukan uji coba klinis 4 obat yang berpotensi bisa menyembuhkan infeksi virus corona jenis baru.

Keempat jenis obat itu adalah antivirus remdesivir; kombinasi lopinavir dan ritonavir; kombinasi lopinavir, ritonavir, dan interferon beta; dan antimalaria klorokuin.

Uji coba ini akan diterapkan setidaknya di 10 negara yaitu Argentina, Bahrain, Kanada, Perancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand.

Uji coba akan dilakukan dalam sampel kecil yang merupakan pasien Covid-19.

Nantinya, pasien yang diberikan obat ini akan dibandingkan dengan pasien yang menerima perawatan standar yang saat ini dilakukan.

Ini dilakukan untuk mengetahui, mana di antara 4 obat yang ada yang paling efektif untuk menyembuhkan Covid-19.

Jika sudah mendapatkan pengobatan tersebut, maka akan diketahui apakah efeknya dapat memangkas waktu perawatan, mengurangi risiko kematian, atau membutuhkan perawatan lebih lanjut seperti di ICU.

"Studi internasional ini dirancang untuk menghasilkan data kuat yang kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling efektif. Kita menyebut studi ini sebagai solidarity trial," kata Direktur Umum WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Uji coba langsung pada manusia

Ilustrasi rapid test Virus Corona
Ilustrasi rapid test Virus Corona (Tribun Medan)

Proses panjang pengujian vaksin yang harus dilalui, tampaknya akan dipersingkat demi mendapatkan hasil lebih cepat untuk menangani Covid-19.

Formula vaksin yang telah dirancang kini akan langsung diujicobakan pada manusia, tanpa melalui uji coba pada hewan untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved