Virus Corona
1.200 Warga Kota Bekasi akan Lakukan Rapid Test Virus Corona dengan Kriteria Seperti Ini
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Kota Bekasi sebagai wilayah yang akan dilakukan tes cepat massal Covid-19.
WARTAKOTA, BEKASI -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menetapkan Kota Bekasi sebagai wilayah yang akan dilakukan tes cepat massal Covid-19.
Hal ini berdasarkan data kasus positif penyebaran corona di wilayah setempat terbilang tinggi.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga telah meninjau langsung lokasi yang rencananya akan dijadikan tempat tes cepat massal di Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu, (23/3/2020) kemarin.
Wakil Wali Kota sekaligus Ketua Siaga Darurat Bencana Penyebaran Corona Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, tes cepat massal ini nantinya akan dilakukan dengan metode sampel.
Artinya kata dia, tidak seluruh warga Kota Bekasi dilakukan tes Covid-19, jumlah sampel warga yang akan di tes sebanyak 1200 orang dengan kriteria tertentu.
"Di mana nantinya dari kota Bekasi akan ada 1200 sampel yang akan mendapatkan prioritas pertama sesuai dengan yang menjadi keinginan pak Gubernur," kata Tri di Asrama Haji Bekasi, Senin, (23/3/2020).
• Tiga Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Kabupaten Bekasi, di Antaranya Pegawai KKP dan Perawat
Tri menjelaskan, 1200 orang yang akan dilakukan tes cepat massal ini adalah mereka yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), petugas medis dan orang-orang yang memiliki kontak langsung.
"Tokoh masyarakat, tokoh agama, ulama yang memang bersentuhan langsung dengan warga masyarakat," jelasnya.

Semula tes cepat massal Covid-19 di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi akan dilakukan dengan sistem drive thru, tetapi setelah beberapa pertimbangan, sistem itu bakal dirubah dengan cara door to door.
"Polanya berubah di mana surveyor (petugas medis) yang akan mendatangi warga yang sudah mendafatar dan masuk kriteria yang sudah disampaikan Pak Gubernur," kata Tri di Asrama Haji Bekasi.
Awalnya, tes cepat massal dirancang menerapkan pola drive thru.
Dimana setiap orang yang akan diuji, datang menggunakan kendaraan masuk mengitari kawasan stadion untuk dilakukan tes.
"Ya nanti door to door, hari ini kita akan memberikan surat ke pak Gubernur, terkait dengan pola yang akan kita lakukan di Kota Bekasi," ujar Tri.
Tri menjelaskan, tes cepat massal Covid-19 ini akan melibatkan 225 petugas medis, mereka nanti akan dibagi berdasarkan tugas masing-masing.
Dari 225 petugas medis itu akan disebar sebanhak 100 orang ke rumah-rumah warga yang masuk kriteria pengujian sampel tes cepat massal Covid-19.
• Cegah Covid-19, Pemkab Bekasi Tunda Pelaksanaan Pilkades Serentak Tahun 2020
"Tersebar di seluruh kelurahan yang ada, nanti hasilnya yang positif akan ada tindak lanjut pemeriksaan berikutnya," jelas dia.
Sementara itu, Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi tetap akan digunakan, tetapi fungsinya akan dirubah bukan lagi jadi lokasi tes cepat massal tetapi untuk pusat pengujian data tim medis.
"Nanti stadion jadi pusat dari sampel dan nantinya untuk pembacaan datanya dan hasilnya, karena alatnya di taro di sana," ujarnya.
Adapun dia belum dapat memastikan kapan tes cepat massal bakal dilakukan. Sebab, pengadaan alat tes dilakukan dari pemerintahan pusat untuk selanjutnya didistribusi melalui provinsi.
"Kita tunggu alatnya, sampai sekarang alatnya belum sampai, kita tunggu alatnya sampai kemudian kita tentukan, kalau alatnya sampai baru kita lakukan," tegas dia.
SUBSCRIBES US
Ditunda
Rapid test atau cek cepat massal untuk Corona atau Covid-19 di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi bakal ditunda.
Rapid test yang akan digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu ditunda karena ketersediaan alat belum ada.
“Penundaan juga sudah disampaikan pak gubernur, ditunda karena alatnya belum siap, ditunda tidak besok. Pastinya saya belum bisa beritahu," kata Wakil Wali Kkta Bekasi, Tri Adhianto, kepada awak media, pada Senin (23/3/2020).
Tri yang juga sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Darurat Penanggulangan Bencana Covid-19 Kota Bekasi, menerangkan selain menunggu alatnya tiba, ada mekanisme yang diubah.
Sebelumnya direncanakan tes kesehatan mass menggunakan skema drive thru akan tetapi direncanakan menggunakan sistem door to door.
"Hasil dari masukan berbagai pihak, polanya diubah di mana surveyor (petugas medis) yang akan mendatangi warga," ucap dia.
Rapid test Covid-19 ini akan melibatkan 225 petugas medis, dari 225 petugas medis itu akan disebar sebanyak 100 orang ke rumah-rumah warga yang masuk kriteria pengujian massal tersebut.
"Yang masuk kriteria yang sudah disampaikan Pak Gubernur, ODP, PDP dan positif juga berserta 50 orang terdekatnya yang pernah interaksi," jelas dia.
Tri menambahkan dilakukannya skema door to door Stadion Patriot Candrabaga akan digunakan sebagai pusat pengujian data tim medis, dikarenakan alat pengujian sampel berada di lokasi stadion.
"Skema mekanisme ini akan disampaikan dan kami bersurat ke pak gubernur," papar dia.
Sebelumnya diberitakan, Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi menjadi lokasi rapid test untuk Corona atau Covid-19.
Hal itu diungkapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kepada awak media saat melakukan pengecekan kesiapan di lokasi rapid test untuk Corona atau Covid-19 di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, pada Minggu (22/3/2020).
Ridwan Kamil mengatakan rapid test atau tes massal tahap pertama untuk Corona atau Covid-19 akan digelar pada Selasa, 24 Maret 2020.
Tes massal Corona di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi tidak hanya untuk wilayah Kota Bekasi, juga untuk Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang.
"Itu akan dilaksanakan kalau datangnya besok Selasa dan paling telat Rabu. Alat rapid tes hari Minggu ini belum ada barangnya. Kemungkinan senin maka itu paling di Selasa atau Rabu," jelas Kang Emil sapaan akrabnya.
Rapid test atau tes massal Corona pada tahap pertama hanya dikhususkan untuk 50 orang terdekat dari pasien positif Corona.
Kemudian Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan 50 orang terdekat dari ODP serta Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 50 orang terdekat dari PDP.
"Karena teori kesehatan mengatakan potensi ada di sana orang terdekat dan yang pernah kontak," ucap dia.
Selain itu, pada tahap pertama rapid test, kata Ridwan Kamil, mereka-mereka yang profesinya banyak berinteraksi dengan masyarakat seperti Lurah, Camat maupun Tokoh Agama.
"Nanti setelah tahap satu selesai masuk ke tahap dua seiring datang alatnya lebih banyak," imbuh dia.
Untuk tahap kedua ini, Ridwan Kamil belum bisa memastikan jadwalnya.
Rapid test Corona tahap kedua ini dibolehkan untuk warga yang melaporkan ingin dites akan tetapi harus diverifikasi terlebih dahulu karena tidak semua bisa dilakukan tes massal Covid-19.
"Yang terpenting adalah tidak bisa semua dites karena tidak mungkin. Di Korsel (Korea Selatan) saja ada 45 juta penduduk dan paling canggih tes massalnya, tapi hanya 200 ribu yang di tes," beber dia
Olehkarena itu, adanya tes massal Corona ini Ridwan Kamil meminta warganya tetap beradaa di rumah dan jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.
"Karena ada tes massal harus dipertegas lagi warga jangan keluar rumah, saya mintaa bantuan Kapolres dan Dandim," papar dia. (MAZ)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ini Kriteria 1.200 Sampel Warga yang Jalani Tes Cepat Massal Covid-19 di Kota Bekasi