Virus Corona
Cegah Virus Corona, Mahasiswa Binus Diimbau Ambil Sistem Belajar di Rumah
Cegah penularan virus corona, Universitas Bina Nusantara (Binus) lebih mengutamakan sistem pembelajaran di rumah atau Guide Self Learning Class (GSLC)
Penulis: Desy Selviany |
Cegah penularan virus corona, Universitas Bina Nusantara (Binus) lebih mengutamakan sistem pembelajaran di rumah atau Guide Self Learning Class (GSLC).
Sistem itu lebih digiatkan sejak Kamis (5/3/2020) lalu atas surat edaran Rektor kampus tersebut.
Seorang mahasiswi Binus Rifti Dwi (20) mengatakan, sistem pembelajaran GSLC memang sudah ada di kampus itu jauh sebelum adanya isu suspect virus corona.
Namun, sistem itu lebih digiatkan semenjak suspect virus corona mulai merebak di Indonesia.
"Kalau surat imbauan rektor dari 5 Maret lalu. Tapi mulai banyak mahasiswa ikut sistem GSLC itu 9 Maret karena hari Senin," ujar Rifti dihubungi lewat sambungan telepon Jumat (13/3/2020).
• Kasus DBD di Jakarta Barat Berada di Urutan Kedua Se-DKI Jakarta
• Borneo FC Vs Persela Lamongan, Rafinha Berharap Bisa Cetak Gol di Stadion Segiri Samarinda
• Gregoria Mariska Tunjung Takluk di Tangan Tai Tzu Ying, Tersingkir dari All England Open 2020
• Gabung ke Persita Tangerang, Raphael Maitimo Butuh Waktu 2 Minggu untuk Kembalikan Kondisi Fisiknya
Mahasiswi Teknik Informatika itu menjadi satu di antara mahasiswa yang mengikuti sistem belajar GSLC.
Menurutnya, kini hampir satu kelasnya mengikuti sistem kelas GSLC ketimbang pembelajaran F2F (face to face).
"Jadi perkuliahan tetap berjalan namun hanya lewat modul pembelajaran yang dikirimkan dosen," ungkapnya.
Imabuan rektor terkait sistem GSLC belum memiliki jangka waktu. Rifti juga mengaku tidak tahu sampai kapan GSLC digiatkan di hampir di setiap mata kuliah.
• Jennifer Dunn Akui Tidak Masalah dan Tak Stres Meski Dianggap Wanita Tidak Baik oleh Publik
Menurut Rifti sebelum giat menggalangkan program GSLC pihak kampus juga cukup ketat terhadap kondisi kesehatan mahasiswa.
Di setiap pintu masuk tersedia beberapa petugas yang sudah memegang thermogun untuk mengecek suhu tubuh mahasiswa.
"Kalau suhu tubuh di atas 38 derajat celcius itu tidak boleh masuk," jelas Rifti.
Sampai saat ini ia sendiri belum mendengar ada rekan kampusnya yang masuk ke golongan Orang Dalam Pengawasan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus corona.
• MEMILUKAN! Pria Ini Terperangkap di Rumahnya Bersama Jenazah Saudarinya Akibat Corona