Virus Corona

Jusuf Kalla Sebut Virus Corona Musuh yang Tak Kelihatan, Lockdown Bisa Jadi Pilihan

Maka itulah, menurutnya, semua tempat keramaian diusahakan harus bersih dan steril, karena akan sangat berbahaya jika sebaliknya.

Asdep KIP Setwapres
Jusuf Kalla dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mempraktikkan “salam corona” di Kantor Wapres Jakarta, Kamis (12/3/2020). 

WAKIL Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla menanggapi soal World Health Organization (WHO) yang menyatakan virus corona alias covid-19 menjadi pandemi global dan sangat darurat atau urgen.

JK pun mengamini hal tersebut, dan mencontohkan bagaimana negara sekelas Amerika Serikat sudah melarang orang dari Benua Eropa masuk, karena memang situasi sudah urgen.

"Karena ini musuh yang tak kelihatan dan bahaya yang tidak ketahuan."

Sebut Jakarta Aman, Mahfud MD Nilai Formula E Ditunda karena Rugi Kalau Tidak Banyak yang Tonton

"Yang kita lakukan sekarang preventifnya," kata JK di kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (12/3/2020).

Maka itulah, menurutnya, semua tempat keramaian diusahakan harus bersih dan steril, karena akan sangat berbahaya jika sebaliknya.

Di Indonesia hingga hari ini, total sudah 34 orang positif covid-19.

TERMINAL 3 Bandara Soekarno-Hatta Sempat Gelap Gulita, Kata Angkasa Pura II Ada Gangguan Teknis

"Pasti perkembangan wabah itu seperti deret ukur; satu kena, sebar ke tiga, tiga kena, sebar ke tiga lagi."

"Artinya cepat sekali, satu kali tiga kali tiga. Jadi cepat sekali, ini harus kita potong dengan segala persiapan," lanjut JK.

Persiapan tersebut, menurut JK, bisa mengambil contoh Cina dengan cara melakukan lockdown atau isolasi di wilayah terdampak.

KRL Disebut Rawan Virus Corona, Penumpang: Santai Saja, Hidup Mati Ditentukan Allah

"Negara yang sangat disiplin yang bisa melaksanakan itu."

"Kalau diinstruksikan (lockdown) pasti bisa, tapi memang harus siap ekonominya, siap macam-macam," pungkasnya.

Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO secara resmi menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global.

Di seluruh dunia lebih dari 126.000 kasus virus corona terkonfirmasi positif dan penyakit ini telah menewaskan lebih dari 4.600 orang.

Tujuh Kasus Baru

Pemerintah kembali mengumumkan tujuh pasien baru yang positif Corona di Indonesia.

Ketujuh pasien tersebut dinyatakan terinfeksi Corona setelah berkunjung ke luar negeri.

Dengan bertambahnya pasien baru Corona, maka total yang terinfeksi ada 34 orang, dua di antaranya telah dinyatakan sembuh.

 DAFTAR Pejabat Dunia yang Terjangkit Virus Corona, Menteri Kesehatan pun Kena

"Hari ini menambah tujuh orang, semunya imported case," ujar juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona  Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/3/2020).

Rata-rata kondisi ketujuh pasien positif Corona ini, menurut Yurianto, dalam kondisi sakit ringan sedang.

Ketujuh pasien yang kesemuanya WNI itu saat ini sedang dirawat intensif oleh tim kesehatan.

 Komisi IX DPR Ingatkan Pemerintah: Jangan Terlena Virus Corona, DBD Sudah KLB!

"Rata-rata semunya sakit ringan-sedang," jelasnya.

Berikut ini data ketujuh pasien tersebut:

1. Kasus nomor 28: laki-laki 37 tahun, kondisi tampak sakit ringan sedang.

2. Kasus nomor 29: laku-laki 51 tahun, sakit sedang, tidak sesak nafas.

3. Kasus Nomor 30: Laki laki 84 tahun, tnampak sakit sedang. 

4. Kasus Nomor 31:  perempuan, usia 48 tahun tampak sakit ringan sedang.

5. Kasus Nomor 32:  laki laki 45 tahun,  kondisi sakit ringan sedang. 

6. Kasus Nomor 33:  laki laki 29 tahun, kondisi tampak sakit ringan-sedang. 

7. Kasus nomor 34: laki-laki 42 tahun, tampak sakit ringan sedang.

Satu Pasien Meninggal

Satu pasien Virus Corona (COVID-19) atas nama kasus nomor 25, meninggal dunia.

Pasien tersebut merupakan warga asing berusia 53 tahun.

"Pasien 25 meninggal dunia," kata juru bicara untuk urusan Virus Corona Achmad Yurianto, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (11/3/2020).

 Formula E Ditunda, Anies Baswedan Pastikan Uang Komitmen Rp 360 Miliar Tak Hangus

Yuri mengatakan, pasien tersebut sebelumnya juga mengidap penyakit lain, salah satunya diabetes.

"Pasien ini memang masuk dalam keadaan sakit berat."

"Karena memang ada faktor penyakit yang mendhauluinya, di antaranya diabest hipertensi hipertiroid dan penyakit paru," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah kembali mengumumkan pasien yang terjangkit virus Corona.

 INI Peran Dua Wanita dalam Sindikat Kejahatan BPKB Hasil Curian, Baru Bebas dari Bui Desember 2019

Kali ini terdapat delapan pasien yang terinfeksi virus Corona.

Sehingga, total 27 orang terinfeksi Virus Corona yang dua di antaranya dinyatakan negatif.

Juru bicara pemerintah untuk penanggulangan wabah virus Corona Achmad Yurianto menuturkan, penambahan delapan pasien Corona ini dalam kode kasus 20 hingga 27.

 SARAN Mahfud MD kepada Penolak Omnibus Law Cipta Kerja: Baca Dulu, Baru Berdebat

"Penambahan konfirmasi positif dari nomor urut 20-27. Total jumlah 8 (hari ini)," kata Yurianto di Kantor Presiden, Selasa (10/2/2020).

Dari delapan pasien yang positif Corona, lima di antaranya merupakan imported case atau tertular di negara lain.

"Kemudian ada dua WNA, asalnya dari mana tidak akan saya sebutkan," tuturnya.

 TAMBAH 3 Orang, Pasien Virus Corona yang Dirawat di RSUP Persahabatan Jadi 5 Orang

Dari delapan pasien positif Corona terdapat, satu pasien yang belum diketahui penyebab tertularnya, apakah merupakan cluster Jakarta ataupun sub cluster Jakarta.

"Sedang kami tracking dari mana sumbernya, karena bukan imported case, dan tidak jelas bagian dari klaster yang lain. Sementara belum jelas," paparnya. (Reza Deni)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved