Launching Program Sembako di Cianjur, Mensos Harapkan KPM Punya Usaha dan Maju
Mensos berpesan bagi KPM PKH yang telah graduasi dan mendapat KUR dari BRI, agar KUR tersebut benar-benar dimanfaatkan supaya usahanya tambah maju.
Penulis: Ichwan Chasani | Editor: Ichwan Chasani
CIANJUR — Menteri Sosial Juliari P. Batubara menghadiri acara launching Program Sembako Nasional, di lapangan Desa Jambudipa, Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Selasa (10/3/2020). Pada kesempatan itu Mensos juga menyerahkan secara simbolis bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada sejumlah KPM PKH yang telah graduasi.
Kegiatan peluncuran program sembako itu turut dihadiri Anggota DPR RI Komisi VIII dari PDIP, Diah Pitaloka; Bupati Cianjur, Herman Suherman, Forkominda Kabupaten Cianjur, serta perwakilan Bank BRI, Bulog, dan BPJS.
Di tengah guyuran hujan deras yang mengguyur lapangan tersebut, acara tetap berlangsung aman hingga selesai. Dalam sambutannya, Mensos Juliari menegaskan bahwa tugas Kementerian Sosial adalah memastikan rakyat Cianjur suatu saat nanti tidak boleh ada yang miskin lagi.
“Kalau hari ini masih ada yang terima program sembako, masih ada yang terima PKH itu nggak apa-apa. Tapi ke depannya nanti mudah-mudahan yang terima sudah mulai berkurang, bukan karena saya tidak ada anggaran, tapi karena sudah pada sejahtera,” ungkap Mensos Juliari.
Jika masyarakat sudah sejahtera, lanjut Mensos, maka sudah tidak perlu bantuan sembako lagi. “Perlunya apa? Seperti tadi, ada KUR, kredit usaha rakyat, supaya untuk usaha. Mau kan berwirausaha? Dapat duit bisa buat sekolahkan anak, belanja sehari-hari, beli baju, kalau ada lebih lagi bisa buat jalan-jalan,” sambung Mensos.
Mensos pun berpesan bagi KPM PKH yang telah graduasi, yang sudah punya usaha dan mendapat KUR dari BRI, agar KUR tersebut benar-benar dimanfaatkan supaya usahanya tambah maju.
“Kalau tambah maju, nanti bank kasih pinjam lebih gede lagi, kasih Rp 50 juta, kasih Rp100 juta, kasih Rp200 juta. Jadi saya ingin ibu-ibu yang terima sembako, terima PKH suatu saat graduasi, punya usaha, dapat pinjaman, usahanya tambah maju. Saya ke sini bantu Pak Herman supaya rakyat Cianjur sejahtera,” pungkas Mensos.
Sementara itu, saat hendak menyampaikan laporan kegiatan, Dirjen Penanggulangan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama nekat jalan kaki menembus derasnya hujan tanpa menggunakan payung. Ia menolak pemberian payung oleh staf Kemensos. Spontan aksi ini mendapat tepukan riuh ribuan KPM yang hadir.
Asep Sasa Purnama menyebut, kegiatan itu dihadiri tidak kurang dari 2.000 KPM penerima bantuan program sembako. “Kalau dijumlah dengan masyarakat sekitar sekitar 3.500,” ujarnya mengawali laporan Launching Program Sembako di Kabupaten Cianjur.
Asep Sasa Purnama menyebutkan bahwa jumlah penerima manfaat PKH di Kabupaten Cianjur sampai 2020 sebanyak 129.842 KPM. Jumlah penerima manfaat Program Sembako sampai 2020 di Kabupaten Cianjur sebanyak 209.612 KPM.
Sedangkan bantuan sosial yang diserahkan dari Kemensos ke Cianjur 206.436.875.000 terdiri atas bantuan PKH Reguler sebesar Rp 101.165.275.000 bagi 129.842 KPM. Bantuan program sembako sebesar Rp 105.271.600.000 bagi 209.612 KPM di periode Januari-Februari-Maret 2020.
Di luar itu, masih ada bansos reguler tahun 2020 sebesar Rp3.150.000.000, meliputi KUBE 80 kelompok bagi 800 KPM senilai Rp1.600.000.000, kemudian 100 unit RS Rutilahu bagi 100 KPM senilai Rp1.500.000.000. Selanjutnya, ada bantuan sarling di satu lokasi Rp50 juta.
Sementara jumlah Pendamping Bansos Pangan di Kabupaten Cianjur sebanyak 33 orang, terdiri dari 32 TKSK dan 1 Koordinator Daerah. Sedangkan SDM PKH sebanyak 353 orang. “Penyaluran program Sembako dan PKH ini dilaksanakan melalui kerja sama antara Kemensos, Ditjen Fakir Miskin dan BRI serta Tim Koordinasi di Kabupaten Cianjur,” ujarnya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman bersyukur, bahwa jumlah KPM Tahun 2019 di Kabupaten Cianjur yang semula 189.959 KPM, di tahun 2020 terdapat penambahan KPM sebanyak 22.000 KPM. KPM yang mendapatkan bantuan sembako sebanyak 212.000 warga.
“Jumlah bantuan yang telah tersalurkan tahun 2019 hampir 189 ribu dengan biaya Rp 166 milyar yang telah dirasakan manfaatnya oleh warga kabupaten Cianjur. Jumlah e-warung sebanyak 737, tersebar di 365 desa dan kelurahan,” sebut Bupati Herman Suherman.