Formula E

Anies Tak Cukup Hanya Tunda Formula E, PSI Desak Pemprov DKI Coret Anggaran 2020 Rp 396 Miliar

Meski gelaran Formula E ditunda, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mendesak Anies mencoret anggaran yang diusulkan pada 2020 ini sebesar Rp 396 miliar.

fiaformulae.com
Logo Formula E 

“Karena ada potensi defisit anggaran, penundaan saja tidak cukup. Pemprov DKI sebaiknya mencoret anggaran Formula E, sehingga alokasi anggaran bisa fokus kepada masalah-masalah yang lebih penting, seperti penanganan infeksi virus corona, antisipasi banjir, pendidikan, dan kesehatan...”

MESKI Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menunda pelaksanaan Formula E yang sedianya digelar pada Juni 2020, Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta mendesak Anies mencoret anggaran yang diusulkan pada 2020 ini sebesar Rp 396 miliar.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan, langkah penghapusan anggaran tersebut mendesak dilakukan mengingat adanya perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat penyebaran virus corona.

“Tidak hanya kesehatan, virus corona juga akan berdampak pada ekonomi,” ujar Ara berdasarkan keterangan yang diterima, Rabu (11/3/2020).

Komisi B DPRD Minta Anies Jelaskan Biaya Komitmen Akibat Formula E Ditunda

Penundaan Formula E Jadi Citra yang Baik untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Formula E Ditunda, Anies Baswedan Pastikan Uang Komitmen Rp 360 Miliar Tak Hangus

Mengingat penundaan penyelenggaraan Formula E tanpa adanya batasan waktu, Ara mendesak Pemprov DKI segera mencoret anggaran Rp 396 miliar untuk Formula E di APBD 2020.

Anggaran itu kemudian dialihkan untuk kegiatan yang lebih mendesak bagi masyarakat, seperti penanganan banjir atau sarana pendidikan serta kesehatan.

“Karena ada potensi defisit anggaran, penundaan saja tidak cukup. Pemprov DKI sebaiknya mencoret anggaran Formula E, sehingga alokasi anggaran bisa fokus kepada masalah-masalah yang lebih penting, seperti penanganan infeksi virus corona, antisipasi banjir, pendidikan, dan kesehatan,” jelasnya.

Ara mengatakan, fraksinya tengah melakukan kajian dari dampak virus corona terhadap realisasi pendapatan di APBD 2020.

Perkiraan sementara, APBD bisa defisit Rp 12 triliun sampai Rp 14 triliun.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi pertumbuhan ekonomi nasional pascapenyebaran virus corona dari 5,3 persen menjadi 4,7 persen.

Hal tersebut kata Ara, akan menyebabkan APBD DKI Jakarta 2020 senilai Rp 87,95 triliun kemungkinan besar akan defisit. 

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved