Berita Internasional
WANITA Ini Suprise Temukan Harta Senilai Rp4 Miliar dari Ayamnya, Begini Kejadiannya
Jika Anda memelihara ayam tentu harapannya bisa memanfaatkan telurnya atau dagingnya untuk disantap sekeluarga.
Apa alasannya?
Dilansir dari nakita.grid.id pada Kamis (5/3/2020), orang-orang di Amerika Utara, Australia, Jepang, atau Skandinavia sering melakukan kebiasaan ini, yaitu menyimpan telur di dalam kulkas.
Sementara orang-orang di belahan dunia lain cenderung menyimpan telur pada suhu ruang.
Memang tidak semua kasus berbahaya, namun ada baiknya menghindari kemungkinan ini.
Menyimpan telur di kulkas dapat membahayakan kesehatan karena adanya bakteri Salmonella.
Beberapa penelitian menunjukkan, telur yang disimpan pada suhu ruang memiliki jumlah bakteri yang lebih sedikit daripada telur yang disimpan di kulkas.
Telur yang kita beli bisa jadi telah terkontaminasi bakteri.
Lingkungan yang dingin merangsang proliferasi yang cepat untuk bakteri, terutama Salmonella.
Selain itu, bakteri juga bisa menyebabkan keracunan makanan tanpa ada tanda-tanda pada rasa, bau, dan penampilan makanan.
Tidak ada yang tahu apakah ayam terinfeksi Salmonella atau tidak.
Jadi ada kemungkinan bahwa telur, entah dibeli di toko kelontong maupun pasar mengandung Salmonella.
Mencegah lebih baik daripada mengobati, tidak menyimpan telur di kulkas memperkecil kemungkinan terinfeksi bakteri ini.
Risiko bakteri Salmonella?
Bakteri Salmonella merupakan penyakit yang umumnya menyerang saluran usus, di mana dia hidup dan menularkan melalui kotoran, makanan, ataupun minuman.
Infeksi bakteri Salmonella bisa terjadi pada telur mentah.
Kemungkinan melalui cangkang telur.
Jika kita terkena bakteri Salmonella, maka kita berisiko mengalami beberapa masalah kesehatan.
Misalnya mual, muntah, kram perut, diare, demam, hingga sakit kepala.
Gejala ini umumnya berlangsung selama 10 hari.
Namun jika Anda merasa khawatir, silakan bertemu dokter untuk berkonsultasi.
(Kunthi Kristyani)