Lewat Program Youth to Work, Standard Chartered Cetak Pelajar SMK Siap Kerja
Standard Chartered berusaha mencetak para pelajar SMK agar dapat siap kerja ketika sudah lulus sekolah dengan meluncurkan program Youth to Work.
Penulis: Joko Supriyanto |
Standard Chartered berusaha mencetak para pelajar SMK agar dapat siap kerja ketika sudah lulus sekolah dengan meluncurkan program Youth to Work.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka mulai November 2019 mencapai 5,28 persen dengan lulusan SMK sebagai kontributor terbesar.
Dengan kondisi ini Standard Chartered berusaha mencetak para pelajar SMK agar dapat siap kerja ketika sudah lulus sekolah dengan meluncurkan program Youth to Work.
Youth to Work sendiri merupakan bagian dari futuremakers, inisiatif global Standard Chartered untuk mengatasi ketidaksetaraan dan mempromosikan inklusi ekonomi yang lebih besar.
• Gelar Acara Lari di 44 Negara, Standard Chartered Perkuat Komitmen Dukung Inisiatif Belt & Road
Adapun ada 3 hal yang akan diterapkan dalam program ini kepada para siswa, yaitu kemampuan kerja, pendidikan, dan kewirausahaan.
Pelucuran program Youth to Work ini juga dilakukan di SMK 14 Jakarta, Kamis (5/3) yang diwakili Dinas Pendidikan, dan perwakilan lima SMK Negeri di Jakarta yang terpilih dalam program ini.
Country Head of Corporate Affairs, Standard Chartered Bank Indonesia, Diana Mudadalam,
mengatakan Standard Chartered telah hadir di Indonesia lebih dari 156 tahun dengan sejarah panjang dalam berkontribusi untuk mendukung pembangunan ekonomi.
"Kami melihat bahwa kelangsungan pembangunan di masa mendatang bertumpu salah satunya pada penciptaan sumber daya manusia Indonesia yang andal Itulah yang menjadi salah satu latar belakang diluncurkannya inisiatif the futuremakers di Indonesia," kata Diana Mudadalam di SMKN 14 Johar Baru, Kami (5/3/2020)
Menurut Diana, di bawah payung the futuremakers dan dengan fokus lebih khusus pada pemberdayaan kemampuan, progam Youth to Work kami mulai gulirkan di Indonesia.
Dalam fase peluncuran inl, Standard Chartered bekerja sama dengan Yayasan Mitra Mandiri untuk memilih dan menjalankan program pelatihan dengan elemen program meliputi kurikulum 3L (literasi Bahasa lnggris, literasi pemasaran digital dan literasi komputer).
"Program ini dilaksanakan dalam periode 6 bulan, serta kesempatan bagi 10 siswa unggulan dari 5 SMK untuk mengikuti program magang di divisi digital dan divisi komunikasi pemasaran di perusahaan rekanan," katanya.
Sedangkan Direktur Yayasan Mitra Mandiri Indonesia (YMMI) Gino Latief mengatakan materi dan fokus program ini dirancang agar sesuai dengan kebutuhan di era industry 4.0.
Sehingga para siswa dapat di tuntut untuk menjadi pekerja yang terampil di bidang teknologi, pengelolaan informasi, kemampuan bahasa asing, kemampuan berpikir kritls, dan pengelolaan keuangan.
"Jadi program ini di awali tahun ini di SMKN 14, nanti program ini akan berjalan secara berkelanjutan selama 6 bulan kedepan," kata Gino.
Setidaknya ada lima sekolah yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta yang akan menjadi bagian dari program ini, Gino melihat juga program ini sangat penting untuk pengembangannya para pelajar SMK ketika masuk ke dunia kerja.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/standard-chatered-smk.jpg)