Virus Corona

Sembilan Orang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Tujuh di Antaranya Suspect Virus Corona

Sebanyak sembilan orang menjalani perawatan dan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara

Wartakotalive.com/Angga Bhagya Nugraha
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara menyiapkan 11 ruang isolasi untuk mengkarantina WNI yang dievakujasi dari Wuhan China. 

WARTAKOTA -- Sebanyak sembilan orang menjalani perawatan dan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (4/3/2020).

Tujuh di antaranya merupakan suspect virus corona.

Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril mengatakan pihaknya kedatangan satu orang pasien suspect virus corona pada Selasa (3/3/2020) kemarin.

“Jadi saat ini sudah ada total sembilan yang dirawat di ruang isolasi ketat,” kata Syahril, Rabu (4/3/2020).

Syahril mengatakan dari sembilan orang yang diisolasi tersebut, tujuh di antaranya pasien suspect virus corona.

Sekolah di Tangerang Mulai Terapkan Pembersih Tangan Guna Tangkal Virus Corona

Jangan Panik Virus Corona, Ramayana Jual Masker dengan Harga Normal

Ini Cara Membedakan Gejala Virus Corona, Influenza dan Flu, Begini Ciri-cirinya

Sementara dua lainnya positif terinfeksi virus corona.

Dari ketujuh pasien suspect virus corona itu, apabila dikerucutkan maka lima orang di antaranya punya riwayat kontak langsung dengan pasien positif virus corona.

“Dari sekian pasien ini, ada lima yang kontak dengan pasien sebelumnya,” ungkapnya.

Sementara itu dua pasien suspect virus corona lainnya diisolasi karena mempunyai catatan riwayat perjalanan ke negara yang selama ini terjangkit virus corona.

“Yang dua lagi tracking, karena dalam riwayat ada hubungannya dengan daerah yang diduga terdapat endemis,” kata Syahril. 

FOLLOW US:

Dua Warga Kota Depok Positif Virus Corona Tak Lantas Bikin Cemas

Wabah virus Corona yang menyerang dua warga Kota Depok tidak lantas membuat cemas warga Depok lainnya.

Seperti disampaikan Nana Diana (54). Ia mengaku kaget dengan adanya dua warga Depok sekaligus yang terjangkit virus Corona.

“Kaget saja, kalau ketakutan yang berlebihan si ngga, biasa saja tetap beraktivitas, anak saya juga tetap kerja di Jakarta,” kata Nana kepada Wartakotalive.com saat tengah makan di sebuah rumah makan di kawasan Margonda, Depok, Selasa (3/3/2020).

Nana mengatakan sebelum Corona tiba di Depok, dia dan seisi keluarganya sudah menerapkan hidup sehat dengan mengonsumsi beragam asupan yang mengandung curcuma, menggunakan masker, dan hand sanitizer.

Harga Melonjak di Toko Obat, Penjual Masker Dadakan Bergentayangan di Instagram

Aming Ingatkan Ada Ancaman 5 Tahun Penjara dan Denda Rp 50 Juta Bagi Para Penimbun Masker

DUA Warga Depok Baru Tahu Kena Virus Corona dari Pengumuman Jokowi, Kata Dirut RSPI Aturannya Begitu

Saat berada di tengah kerumunan masyarakat seperti di bandara, kereta, dan tempat umum lainnya, Nana mengatakan dirinya kerap menggunakan masker.

“Saya juga selalu sedia hand sanitizer di rumah, di mobil, di tas juga ada. Jadi ya ngga masalah karena kami sekeluarga selalu kaga kesehatan tubuh,” katanya.

Nana yang masih memiliki putra yang duduk di kelas 9 SMP di Depok ini juga mengaku anaknya tetap sekolah.

“Waktu kemarin ada arahan dari sekolah mau diliburkan tapi UN terganggu atau tetap masuk dan belajar seperti biasa, akhirnya kami wali murid setuju untuk tetap sekolah,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Dinda (33) mengaku dirinya tak begitu terpengaruh dengan adanya kabar virus corona telah masuk ke Indonesia.

Menurutnya, ketakutan yang berlebihan juga bisa berdampak buruk suasana.

“Ya Bismillah saja, selama kita menjalankan sesuatunya dengan hati-hati insya Allah semua baik-baik aja,” paparnya.

Wanita yang tinggal di daerah Pancoran Mas, Depok dan bekerja di Jakarta ini mengaku dirinya hanya perlu menyadari apa hal-hal yang harus dan tidak dilakukan saat situasi seperti sekarang ini.

“Semua harusnya dikembalikan lagi ke orangnya, sadar diri saja kalau memang sakit, sakit apapun ya, ya pakai masker biar ngga menularkan ke orang lain, ngga cuma pas Corona saja,” katanya.

Namun pendapat yang sedikit berbeda diutarakan oleh Sarif (35) seorang warga Depok asal Cipayung.

Menurutnya, Pemerintah Kota Depok dan juga Pemerintah Pusat harus bisa mengambil tindakan yang tepat agar tak membuat warga panik atau ketakutan.

“Kalau memang sudah ketahuan ada yang terkena (virus Corona) ya langsung dilakukan sterilisasi di rumah orangnya agar warga juga merasa terlindungi,” tuturnya.

Bagikan 10 ribu masker

Sementara itu, Pihak Dinas Kesehatan Kota Depok mendistribusikan 10 ribu masker pemberian Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kita berikan ke rumah sakit dan puskesmas. Jadi masker ini diperuntukkan bagi yang sakit saja. Jadi jangan digunakan bagi yang sehat,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa (3/3/2020) seperti dilansir TribunJakarta.com.

Ramayana Jual Masker Harga Normal
Ramayana Jual Masker Harga Normal (instagram @ramayanadeptstore)

Tak hanya rumah sakit pemerintah, Novarita mengatakan, pihaknya juga memasok masker tersebut ke rumah sakit swasta.

“Iya (RS swasta), kalau untuk cairan pembersih tangan tidak ya. Barangnya langka ini,” ucapnya. 
Lanjut Novarita, pihaknya tetap mengimbau pada seluruh masyarakat agar menjaga kebersihan dan menerapkan pola hidup sehat.

“Diimbau saja bahwa masyarakat perilaku hidup sehatnya saat beraktivitas cuci tangan pakai sabun dan hand sanitizer,” katanya.

Terakhir, Novarita berujar terkait kebutuhan cairan pencuci tangan, kebutuhan untuk masyarakat belum terpenuhi seluruhnya.

“Kebutuhan untuk itu (cairan pencuci tangan) juga belum terpenuhi,” pungkasnya.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved