Pembunuhan
Sebulan Baru Terungkap, Ayah Kandung Pembunuh Siswi SMPN 6 Tasikmalaya Tersentuh Saat Dibawa ke Sini
Sebulan Baru Terungkap, Ayah Kandung Pembunuh Siswi SMPN 6 Tasikmalaya Tersentuh Saat Dibawa ke Sini
Delis Sulistina (13), siswi SMP Negeri 6, Kota Tasikmalaya, yang mayatnya ditemukan digorong-gorong sekolah ternyata dibunuh ayahnya sendiri, Budi Rahmat (BR), 45 tahun.
Nah, bagaimana polisi bisa mengungkapkan fakta tersebut, itulah uniknya.
Sebelum polisi sampai pada kesimpulan bahwa BR lah tersangka pembunuhnya, polisi sempat membawa BR ke rumah kosong di Jalan Laswi.
• Ironi Siswi SMPN 6 Tasikmalaya, Ayah Ibunya Cerai, Sering DIbully, Ditemukan Tewas Digorong-gorong
• Pohon Kurma di Masjid Agung Kota Tasikmalaya Berbuah, Dua Bulan Lagi Panen, Ini Manfaat untuk Tubuh
Rumah itu tempat BR menghabisi Delis dengan cara dicekik.

"Ketika saya dibawa ke rumah itu. Saya langsung lemas. Ingat kembali saat-saat menghilangkan nyawa Delis.
"Akhirnya saya mengakui bahwa memang saya lah yang membunuh Delis," kata BR di Mapolres, Selasa (3/3).
Seperti diketahui jasad Delis ditemukan di dalam gorong-gorong depan sekolah, Jalan Cilembang, Senin (27/1) sore.
Jajaran Satreskrim Polres Tasikmalaya kemudian melakukan penyelidikan, dan tepat sebulan akhirnya mengungkap bahwa pembunuhnya tak lain adalah BR.
• Manajemen Barito Putera Rela Lepas Bagus Kahfi Berkarier di Eropa
Motifnya karena BR merasa kesal terhadap Delis yang terus merengek meminta biaya study tour Rp 400.000.
Saat itu BR hanya memiliki uang Rp 300.000, itu pun Rp 100.000 di antaranya pinjam kepada majikannya.
Padahal baru kali itu Delis meminta uang, sejak 10 tahun BR bercerai dengan Wati Candrawati (46), yang juga ibu kandung Delis.
Karena malu dilihat orang bertengkar dengan anak, BR kemudian mengajak Delis ke sebuah rumah kosong.
Di situlah kemarahan BR memuncak dan mencekik leher Delis hingga kehabisan nafas dan meninggal.
• Ini Dia Si Kumang, Maskot Baru Tim Laskar Padjajaran
Malam harinya BR membawa jasad Delis ke depan sekolah dan tubuh putri kandungnya itu dimasukkan paksa ke dalam gorong-gorong, dengan tujuan agar dikira terbawa arus deras.
Saat itu hujan deras turun.