Virus Corona
Warga Depok Positif Virus Corona, Pemprov DKI Jakarta Buka Layanan Call Center 112/119 Virus Corona
Warga Depok Positif Virus Corona, Pemprov DKI Jakarta Buka Layanan Call Center 112/119 Virus Corona
Kabar buruk terkait dua orang warga Depok, Jawa Barat yang dinyatakan positif mengidap virus corona dikhawatirkan masyarakat.
Terkait hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan menyampaikan telah membentuk Tim Tanggap COVID-19.
Tim tersebut berfungsi sebagai pusat kendali upaya pencegahan, pengendalian, dan penanggulangan risiko penularan COVID-19, yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-Corona Virus 2 (SARS-CoV2).
Tim Tanggap COVID-19 diarahkan langsung oleh Gubernur Pemprov DKI Jakarta, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta dan Deputi Gubernur bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman Pemprov DKI Jakarta, dan diketuai oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekda Pemprov DKI.
Bagi masyarakat yang memerlukan informasi lebih lanjut terkait COVID-19 dapat menghubungi Call Center Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta di nomor 081388376955 dan Call Center 112/119.
Selain itu, Untuk meningkatkan kewaspadaan publik terhadap risiko COVID-19, Pemprov DKI sebelumnya telah mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2020 tentang Peningkatan Kewaspadaan terhadap Risiko Penularan Infeksi Corona Virus Disease (COVID-19) pada Kamis (25/2/2020) lalu.
Dalam ingub tersebut Anies menginstruksikan kepada seluruh jajaran dari para asisten, wali kota, bupati, dinas, camat, lurah, badan, biro, hingga kepala rumah sakit dan puskesmas untuk menyosialisasikan penyebaran virus ini.
"Mendukung dan melaksanakan kegiatan sosialisasi dan pengendalian risiko penularan infeksi COVID-19 di wilayah Provinsi DKI Jakarta," tulis Anies dalam ingubnya yang diterima Kompas.com, Sabtu (29/2/2020).

Kepada para wali kota di lima wilayah dan Bupati Kepulauan Seribu, Anies meminta untuk memetakan kelompok sasaran potensial untuk diberikan sosialisasi risiko penularan infeksi COVID-19.
Selain itu, mereka juga diinstruksikan memfasilitasi sosialisasi mengenal risiko penularan infeksi COVID-19 beserta pencegahan dan pengendaliannya.
Selanjutnya, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah diminta untuk menyebarluasan informasi risiko penularan infeksi COVID-19 serta pencegahan dan pengendaliannya kepada seluruh jajaran.
"Menyusun rencana kontijensi bersama dengan Dinas Kesehatan, TNI dan POLRI, rumah sakit, dan seluruh perangkat daerah dan memperkuat jejaring komunikasi 24 jam melalui hotline 112 Jakarta Siaga," lanjut Anies.
Untuk Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Anies menginstruksikan melakukan sosialisasi dengan sasaran seluruh jajaran dan memfasilitasi kanal informasi untuk warga negara asing (WNA) yang berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta.
Indonesia Tidak Bebas Virus Corona
Dikutip dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona.
Menurut Jokowi, dua WNI itu tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.
Tim Kemenkes pun melakukan penelusuran.

"Orang jepang ke Indonesia bertamu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi.
"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.
Namun, Jokowi belum mau mengungkapkan ibu dan anak itu berada di daerah mana. Ia hanya memastikan keduanya di Indonesia.
"Di indonesia. Sudah di rumah sakit," kata Jokowi.
Dengan pengumuman ini, dengan demikian untuk kali pertama ada penemuan orang yang terjangkit virus corona di Indonesia.
Sebelumnya, ada sejumlah warga negara Indonesia yang terjangkit virus corona, tetapi mereka berada di luar Tanah Air.
Misalnya, seorang perempuan warga negara Indonesia yang berada di Singapura.
Dia diketahui sebagai WNI pertama yang terjangkit virus corona saat bekerja sebagai pramuniaga di Negeri Singa.
Perempuan itu belum pernah ke China.
Dia diduga terjangkit virus corona dari sejumlah wisatawan yang datang ke toko tempat dia bekerja.
Kasus berikutnya adalah setidaknya sembilan WNI yang terjangkit virus corona saat bekerja sebagai awak kapal pesiar Diamond Princess.
Menurut Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dari sembilan WNI itu, lima orang di antaranya dirawat di rumah sakit, sedangkan empat orang sisanya masih di kapal.
"Sembilan WNI dirawat baik oleh Jepang. Sembilan itu baru demam-demam, buat saya mereka dirawat dengan baik dan dalam kondisi yang tidak berat," ujar Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (25/2/2020).
Langkah pemerintah dalam mengantisipasi virus corona sebelumnya menuai banyak kritik.
Salah satunya, pemerintah dianggap belum memberikan langkah konkret agar warganya tidak terkena virus corona.
"Sekarang kita ingin dengar, apa langkah pemerintah ketika kita terkena penyakit itu, mau ke mana kita, apa yang harus kita lakukan," ujar pengamat kebijakan publik Agus Pambagio ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (1/3/2020).