Banjir Jakarta

Sungai, Kali dan Saluran Air Jadi Prioritas Pemprov DKI Jakarta dalam Menanggulangi Banjir

Sungai, kali dan saluran di wilayah setempat menjadi prioritas utama pemerintah daerah dalam menanggulangi banjir di Jakarta.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri |
twitter @jokowi
Jokowi tinjau proyek sodetan Kali Ciliwung 

Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan, sungai, kali dan saluran di wilayah setempat menjadi prioritas utama pemerintah daerah dalam menanggulangi banjir di Jakarta.

DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait pembebasan lahan terkait naturalisasi sungai dan kali.

Berdasarkan rapat bersama BBWSCC, ada sejumlah fokus perhatian seperti pelebaran dan pengerukan kali atau sungai, serta pembebasan lahan bantaran Kali Sunter di Kelurahan Cipinang Muara.

“Kalau kami bekerja sedang tidak posisi banjir itu artinya pencegahan. Saat terjadi banjir dua-duanya kami kerjakan, makanya ini sedang dikelola supaya semuanya baik,” kata Saefullah, Minggu (1/3/2020).

Saat itu, Saefullah bersama Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf dan BBWSCC meninjau Kali Sunter di RW 14, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara dan Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Minggu (1/3/2020) siang.

Kelanjutan Proyek Sodetan Sungai Ciliwung untuk Atasi Banjir di Jakarta Bakal Dirapatkan Esok Hari

Banjir Kebon Pala-Kampung Melayu Kali Ini Baru dari Depok, Belum Kiriman dari Bogor

Peninjauan ke lapangan dilakukan sebagai upaya sinkronisasi antara data dengan fakta di lapangan.

“Kami ingin langkah-langkah yang diperlukan atau dieksekusi bisa betul-betul tepat dan menjadi solusi jangka panjang,” katanya.

Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf menambahkan, Pemprov DKI berkolaborasi dengan Kementerian PUPR untuk menanggulangi banjir di ibu kota.

Alasannya, ada 13 sungai dan kali di wilayah Jakarta yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Dia menargetkan pembebasan lahan normalisasi dan sodetan Sungai Ciliwung akan rampung pada Maret atau April 2020.

Setelah pembebasan lahan rampung, maka pembangunan normalisasi dan sodetan Sungai Ciliwung dapat dilanjutkan karena harus kelar tahun 2020 sesuai instruksi Presiden Joko Widodo.

Atasi Banjir di Kabupaten Bekasi, Lima Sungai Berikut Ini Wajib Diperlebar

Bekasi Kerap Banjir, Pemkot Diminta Jangan Sembarangan Beri Izin Pembangunan

“Pembebasan lahan untuk sodetan Kali Ciliwung dikerjakan oleh Kempupera melalui BBWSCC, sementara kami hanya memfasilitasi saja,” ujarnya.

Kepala BBWSCC Kementerian PUPR Bambang Hidayah mengatakan, pembebasan lahan sodetan diambil dari APBN.

Namun penetapan lokasi (penlok) proyeknya masih menunggu dari Pemprov DKI Jakarta.

Dia menjelaskan, panjang sodetan Sungai Ciliwung menuju KBT mencapai 1,2 kilometer.

Namun dari jumlah itu, pengerjaan fisik baru dilakukan mencapai 600 meter, sedangkan sisanya 600 meter lagi masih menunggu penlok dari Pemprov DKI.

Ternyata Ini Penyebab Kolong Tol JORR Kalimalang Kerap Banjir dan Lama Surut

BI DKI Sebut Kerugian Banjir Awal Tahun 2020 Jakarta Hampir Rp 1 Triliun

Dia yakin, sodetan ini mampu mencegah banjir yang melanda kawasan Jatinegara dan Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Dua wilayah tersebut rentan terendam banjir akibat luapan Sungai Ciliwung dari kawasan hulu, Bogor, Jawa Barat.

Bila sodetan itu telah dilakukan, maka debit air Sungai Ciliwung bisa dialihkan menuju KBT.

“Jumlah air yang bisa dialirkan melalui sodetan itu bisa mencapai 60 meter kubik per detik. Debitnya cukup besar, sehingga beban di Kampung Melayu dan Manggarai juga berkurang,” katanya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved