Banjir Jakarta
Pembangunan Sodetan Baru di Cilincing, Lima Rumah Warga di Jalan Inspeksi Cakung Drain Dibongkar
Dampak pembangunan sodetan baru di Cilincing, berujung lima rumah semi permanen warga dibongkar, di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Kecamatan Cilincing.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: PanjiBaskhara
Kini, sodetan baru di Cilincing dibangun untuk mengatasi empat RW Kelurahan Cilincing kebanjiran, sejak Minggu (24/2/2020).
Namun dampak pembangunan sodetan baru di Cilincing, berujung lima rumah semi permanen warga dibongkar, di Jalan Inspeksi Cakung Drain, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Mengenai pembangunan sodetan baru di Cilincing berdampak lima rumah semi permanen warga ditertibkan di Jalan Inspeksi Cakung Drain, dibenarkan Lurah Cilincing Sugiman.
"Ada lima KK yang terdampak," kata Sugiman, Kamis (27/2/2020).
• Diklaim Rumah Pompa Bulak Cabe Penyebab Banjir, Kini Pemerintah Mendirikan Sodetan Baru di Cilincing
• Antipasi Genangan di Musim Hujan, Dua Sodetan Baru Dibuat di Pulau Untung Jawa
• UPDATE Saat Mediasi, Pengelola JGC Sebut Bakal Bangun Sodetan ke KBT
Kelima rumah semi permanen milik warga harus dibongkar.
Sebab, keberadaannya berdiri di bantaran Kali Cakung Drain dan menghalangi pembangunan sodetan.
"Kita melakukan pendekatan kepada warga, menjelaskan tentang pembangunan sodetan itu," kata Sugiman.
Pembangunan sodetan sesuai permintaan warga di dekat Rumah Pompa Bulak Cabe untuk mengatasi banjir di permukiman empat RW Kelurahan Cilincing.
Sodetan tersebut dibuat di jalan inspeksi di dekat Rumah Pompa Bulak Cabe yang berfungsi untuk mempercepat aliran air ke Kali Cakung Drain.
Sugiman mengatakan pembangunan sodetan sudah dimulai sejak Rabu (27/2/2020) hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kalau targetnya sampai kapan, itu nanti ke Sudin SDA saja," ungkap Sugiman.
Sebelumnya Rumah Pompa Bulak Cabe, ysng berada di sekitar lokasi menjadi sasaran amukan warga pada Selasa (26/2/2020) malam karena dinilai jadi penyebab banjir.
Diberitakan sebelumnya, diklaim Rumah Pompa Bulak Cabe penyebab banjir, pemerintah mendirikan sodetan baru di Cilincing, Jakarta Utara.
Diketahui, pembangunan sodetan baru di Cilincing, bertujuan untuk mengantisipasi banjir di wilayah Cilincing.
Terkait pembangunan sodetan baru di Cilincing, dibenarkan langsung oleh Lurah Cilincing Sugiman, pada Kamis (26/2/2020).
Diketahui sebelumnya, bangunan Rumah Pompa Bulak Cabe Cilincing jadi sasaran amukan warga setempat pada Minggu (24/2/2020).
Hal itu dikarenakan bangunan Rumah Pompa Bulak Cabe Cilincing tersebut diklaim penyebab banjir di Cilincing.
Musibah banjir di Cilincing tersebut ternyata melanda empat RW yang ada di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara.
Sugiman mengatakan warga meminta dilakukan pembangunan sodetan di kali yang mengarah ke rumah pompa tersebut.
"Masyarakat minta dibuatkan sodetan," kata Sugiman.
Sodetan tersebut dibuat di jalan inspeksi dekat Rumah Pompa Bulak Cabe yang berfungsi percepat aliran air ke Kali Cakung Drain.
Sugiman sebut pembangunan sodetan sudah dimulai sejak Rabu (27/2) hingga waktu yang belum ditentukan.
"Kalau targetnya sampai kapan, itu nanti ke Sudin SDA saja," ungkap Sugiman.
Selain sodetan, warga juga meminta ada tambahan pompa mobil untuk mengatasi banjir.
Karena Rumah Pompa Bulak Cabe dinilai tidak efektif mengatasi banjir di permukiman mereka.
"Mereka menyampaikan tentang penanganan banjir. Itu tuntutan masyarakat saat demo," ungkapnya. (jhs)
Selain Kelapa Gading, Banjir di Cilincing Terparah di Jakarta Utara
Musibah banjir terparah di Jakarta Utara, yakni wilayah Kecamatan Kelapa Gading dan KBN Cilincing, pada Selasa (25/2/2020).
Tragedi banjir terparah di Kelapa Gading dan KBN Cilincing itu pun diakui Kasat Lantas Jakarta Utara AKBP Slamet Widodo.
Menurutnya, banjir Kelapa Gading dan KBN Cilincing belum surut sejak kemarin, hingga saat ini.
"Kelapa Gading sama di KBN itu yang lama (Surut)," kata AKBP Slamet Widodo.
Banjir yang menggenangi Kelapa Gading memutus seluruh akses jalan di wilayah tersebut.
Alhasil warga setempat harus menumpang truk untuk biss melintas.
"Sehingga untuk yang bisa melintas itu hanya kendaraan besar"
"Masyarakat yang melintas itu menumpang truk untuk dari maupun ke tempat di sana," ucapnya.
Menurut Slamet, sejumlah ruas jalan di Kelapa Gading memang masih tergenang sepanjang 300 meter.
Tepatnya di Jalan Perintis Kemerdekaan dengan ketinggian air mencapai 40-50 cm.
"Itu bisa dilewati oleh kendaraan besar seperti kendaraan jeep. Kemudian yang di Jalan Boulevard Barat sama," ucapnya.
"Panjangnya 1 km kemudian kedalaman antara 40-50 cm dan yang bisa melintas juga cuma kendaraan besar," katanya.
Kondisi serupa juga terjadi di sekitar KBN Cakung.
Kawasan pergudangan dan jalan di sekitarnya masih terendam banjir.
"Yang masih lama untuk genangannya ada di KBN Cakung, itu sudah 3 hari ini di sana belum bisa dilintasi"
"karena kawasan di sana sampai jalan di KBN masih ada genangan," katanya.
200 RW di Jakarta Kebanjiran
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan, ada 200 RW di Jakarta yang terdampak banjir pada Selasa (24/2/2020) pagi.
Akibat bencana ini, Pemprov DKI Jakarta menyiapkan segala sumber daya dari petugas dan peralatan demi membantu masyarakat
Hal itu disampaikan Anies Baswedan melalui video berdurasi 46 detik yang diposting di media sosialnya, Instagram dengan akun @aniesbaswedan.
Dalam video tersebut, Anies Baswedan merekamnya di Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (25/2/2020) pagi.
Dalam videonya, Anies Baswedan didampingi Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah, dan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta Yusmada Faisal.
Ada juga Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf dan pejabat lainnya.
Anies Baswedan mengatakan, pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai upaya dari mulai evakuasi, pembangunan pos pengungsian, dan posko kesehatan.
Juga, kebutuhan logistik untuk gangguan dasar bagi seluruh warga yang terdampak.
Dia mengimbau masyarakat yang membutuhkan bantuan untuk melapor kepada petugas kelurahannya masing-masing.
Anies Baswedan berjanji bakal menyelesaikan persoalan banjir yang dihadapi warga ibu kota.
“Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan kontak kami di 112 atau datang ke kelurahan terdekat."
"Dan kami siap untuk turun tangan langsung dan akan menuntaskan apa yang sedang kita hadapi saat ini, terima kasih."
"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh,” kata Anies Baswedan.
Keluarkan 9 Instruksi kepada ASN
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeluarkan instruksi kepada anak buahnya menyusul.
Hal itu terkait bencana banjir yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta pada Selasa (25/2/2020) pagi.
Instruksi yang dikeluarkan ini berlaku untuk Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD), baik di dinas, badan, biro, hingga di wilayah seperti pemerintah kota, camat, dan kelurahan.
“Dua malam lalu Jakarta dan sekitarnya dilanda hujan ekstrem."
"Pada malam (Senin, 24/2/2020) hingga dini hari tadi (Selasa, 25/2/2020), Jakarta kembali dilanda hujan lebih lebat, lebih lama, dan lebih merata."
"Dampaknya sudah terlihat di banyak wilayah pagi ini,” kata Anies Baswedan berdasarkan keterangan tertulis.
Instruksi yang dikeluarkan Anies Baswedan saat ini sama halnya dengan perintah saat bencana banjir pada 1 Januari 2020 lalu.
Saat itu, seluruh aparatur sipil negara (ASN) juga diminta turun ke lapangan guna membantu masyarakat yang terkena musibah banjir.
“Kembali saya instruksikan agar seluruh jajaran turun tangan membantu penanganan banjir, hadir membantu masyarakat,” titahnya.
Berikut ini instruksi Anies Baswedan:
1. Siapkan evakuasi warga terdampak.
Pastikan tempat-tempat pengungsian segera siap.
Kantor-kantor milik pemprov segera disiapkan sebagai tempat pengungsian.
2. Siapkan dapur umum, pos kesehatan, tenaga kesehatan, obat-obatan makanan siap saji, air minum, alas tidur, toilet umum, dan segala kebutuhan lainnya.
3. Pastikan keamanan warga di tempat tinggal dan di jalanan.
Amankan warga dari bahaya listrik, pohon tumbang dan sebagainya.
4. Bantu kelancaran lalu lintas, bantu mobilitas warga di jalan dan amankan transportasi publik.
5. Pastikan warga dan publik mendapat update informasi yg valid secara terus-menerus.
6. Jangan posting foto-foto seremonial atau kegiatan kurang penting lainnya.
Gunakan grup hanya untuk komunikasi penting dan mendesak.
7. Khusus hari ini: tunda pertemuan atau rapat yang tak mendesak.
Seluruh jajaran turun membantu penanganan banjir.
Koordinasi dengan Wali Kota/wilayah terdampak.
8. Wali Kota pimpin dan koordinasi seluruh kegiatan di lapangan dengan semua jajaran di wilayahnya.
Arahkan jajaran wilayah tak terdampak untuk membantu wilayah terdampak.
9. Seperti biasa, tetap pastikan keamanan, keselamatan dan kesehatan Ibu/Bapak semua dalam bekerja membantu warga.
“Selamat bertugas, semoga Allah memberikan kemudahan dan memberikan ridho atas semua ikhtiar kita dalam menanggulangi situasi ini. Aamiin,” papar Anies Baswedan. (JHS/FAF)