Banjir Jakarta
3 Jenis Penyakit yang Mengancam Setelah Banjir dan Cara Mencegahnya
SETELAH kemarin banjir melanda Jakarta dan sekitarnya, sampai Rabu (26/2/2020) ini sebagian wilayah masih tergenang, tapi ada juga yang telah surut.
Penulis: |
SETELAH kemarin banjir melanda Jakarta dan sekitarnya, sampai Rabu (26/2/2020) ini sebagian wilayah masih tergenang, tapi ada juga yang telah surut.
Baik masih tergenang atau telah surut, kondisi lingkungan yang demikian akan mencetuskan munculnya berbagai penyakit, antara lain penyakit pasca-banjir.
Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD mengatakan, penyakit pasca-banjir adalah berbagai penyakit yang jumlah kasusnya akan meningkat setelah banjir dan musim penghujan.
• Tak Kunjung Ditemukan, Politikus Partai Demokrat Ini Duga Harun Masiku Sudah Ditembak Mati
Secara umum, peningkatan kasus penyakit ini didasarkan pada penyebaran 3 kelompok panyakit.
Yaitu, penyebaran melalui makanan dan minuman, penyebaran melalui nyamuk, dan penyebaran melalui tikus.
Anak-anak merupakan kelompok rentan yang mudah terkena penyakit pasca-banjir.
• Jalan Tubagus Angke Terendam Banjir Sejak Pukul 03.00, Hingga Kini Ketinggian Air Masih 40 Cm
"Coba saja diidentifikasi pada lingkungan kita terutama yang masih mempunyai anak-anak."
"Berapa kali mereka mengalami gangguan kesehatan dalam musim penghujan dan banjir saat ini," jelas Prof Ari kepada Wartakotalive, Rabu (26/2/2020).
Berikut ini 3 jenis penyakit pasca-banjir berdasarkan penyebabnya:
1. Ditularkan dari Makanan dan Minuman.
Penyakit yang ditularkan makanan dan minuman penyebaran secara Fecal Oral: infeksi kolera, disentri, rotavirus, serta demam typhus.
Pasien dengan infeksi usus bisa datang dengan diare, muntah berak, mules saat Buang Air Besar (BAB), dan BAB ada darah.
Diare juga menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) pada banjir Jakarta beberapa tahun yang lalu.
2. Nyamuk
Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk (penyakit disebarkan melalui vektor penyakit): penyakit yang dibawa oleh vektor penyakit.