Susur Sungai SMPN 1 Turi
Satu Orang Korban Siswa SMP 1 Turi Tanpa Identitas Berhasil Ditemukan di Dasar Bendungan Sungai
Pencarian Tragedi Susur Sungai Membuahkan Hasil, Satu Orang Korban Siswa SMP 1 Turi Tanpa Identitas Berhasil Ditemukan di Dasar Bendungan Sungai Sempo
Proses pencarian siswa Sekolah menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Turi yang berlangsung sejak Jumat (21/2/2020) membuahkan hasil.
Seorang siswa SMP 1 Turi tanpa identitas ditemukan di dasar bendungan Sungai Sempor.
Dikutip dari Tribunnews.com, Tim SAR Gabungan dari SRU 1 berhasil menemukan satu korban di Dam/Bendungan Lengkong pada Sabtu (22/2/2020) pukul 10.15 WIB.
Berdasarkan rilis BPBD DIY, korban belum diketahui identitasnya.
Kepastian identitas akan dilakukan setelah dilakukan identifikasi oleh DVI Polda DIY.
Belum diketahui bagaimana kondisi korban yang ditemukan tersebut.
Adapun pagi ini Tim SAR Gabungan Sabtu (22/2/2020) juga kembali melanjutkan operasi pencarian korban susur sungai di Sungai Sempor.
Operasi pencarian terbagi atas empat tim yang bertugas melakukan penyisiran dari lokasi kejadian hingga ke Ringroad Selatan dengan total sejauh 25,19 kilometer.
Dengan rincian ;
1. Penyisiran area pertama
Titik awal di lokasi hanyutnya para siswa hingga ke tempuran Sungai Sempor dengan Sungai Bedog dengan estimasi panjang lintasan sejauh 6,71 kilometer
2. Penyisiran area kedua
Dari tempuran Sungai Sempor dan Sungai Bedog hingga perpotongan Sungai Bedog dengan Selokan Mataram dengan estimasi panjang lintasan 5,59 kilometer
3. Penyisiran area ketiga
Perpotongan Sungai Bedog dengan Selokan Mataram hingga jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping dengan panjang lintasan sejauh 7,91 kilometer
4. Penyisiran area keempat
jembatan Sungai Bedog sebelah timur Gereja Santa Maria Assumpta Gamping hingga ke perpotongan Saungai Bedog dengan Jalan Ringroad Selatan dengan panjang lintasan sejauh 4,98 kilometer.
Proses pencarian siswa tenggelam pasca banjir bandang di Sungai Sempor, Dusun Dukuh, Donokerto, Turi, Sleman Yogyakarta, pada Jumat (21/2/2020) kemarin masih berlanjut.

Terjunkan Dua Penyelam
Proses pencarian korban dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerjasama dengan Tim SAR Daerah (Sarda) dan Polairud Polda Jawa Tengah.
Dalam proses tersebut, petugas gabungan menerjunkan dua orang penyelam pada Sabtu (22/2/2020).
Hal tersebut diungkapkan Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo.
DIjelaskannya, dua orang penyelam yang diterjunkan bernama Danang dan Meus itu bertugas mencari tiga orang siswa yang masih hilang.
Mereka menyelam di sejumlah titik Sungai Sempor yang diperkirakan menjadi lokasi tenggelamnya ketiga siswa.
"Pencarian korban laka air hanyut disungai siswa SMP 1 Turi, kru selam dua terdiri dari anggota sarda jateng dan polairud, penyelam Danang dan Meus," ungkapnya dalam siaran tertulis pada Sabtu (22/2/2020).
• Tragis Khoirunnisa Siswi SMP N 1 Turi Korban Tewas Sungai Sempor Dimakamkan pada Hari Ulang Tahunnya
Ketiga siswi yang masih hilang tersebut antara lain,
1. Yasinta Bunga, siswi Kelas 7b (13) asal Desa Dadapan RT 05/27 Donokerto, Turi.
Ciri-ciri : dipipi ada tahi lalat, tinggi sekira 150 cm, kulit putih, rambut agak keriting sepinggang.
2. Zahra Imelda, siswi Kelas 7D (12) asal Kenteng, Wonokerto, Turi.
Ciri-ciri : hitam manis, tinggi 140 cm, rambut sebahu bergelombang, agak kurus.
3. Nadine Fadilah, siswi Kelas 7D (12) asal Kenaruhan RT 05/18 Donokerto, Turi.
Ciri-ciri : kecil, kurus, kuning langsat, tinggi 140cm.
• BREAKING NEWS Berikut Identitas 6 Siswi SMP Negeri 1 Turi yang Tewas Tenggelam di Sungai Sempor
Korban Tewas Berjumlah Tujuh Orang.
Berdasarkan data yang BNPB, Agus Wibowo menyebutkan ada sebanyak tujuh korban tewas dalam peristiwa banjir bandang di Sungai Sempor hingga Sabtu (22/2/2020) siang.
Total jumlah siswa SMPN 1 Turi Sleman adalah 248 siswa dengan rincian Kelas 7: 124 siswa, dan Kelas 8: 125 siswa, korban yang meninggal dunia antara lain :
1. Sovie Aulia, siswi Kelas 8C (15) asal Sumberejo RT 22/06 Kaliurang, Srumbung, Magelang. Jenazah sudah dibawa pulang keluarga ke Magelang.
2. Arisma Rahmawati, siswi Kelas 7D (13) asal Desa Ngentak RT 02/23, Tepan, Bangunkerto, Turi. Jenazah sudah dibawa pulang keluarga.
3. Nur Azizah, siswi Kelas8A (15) asal Desa Kembangarum RT 02/30 Donokerto, Turi. Sudah dimakamkan.
4. Lathifa Zulfaa, siswi Kelas 8B (15) asal Desa Kembangarum RT 04/33 Donokerto, Turi. Teridentifikasi DVI pukul 00.00 WIB.
5. Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah, siswi Kelas 7C (14) asal Karanggawang RT 05/25 Girikerto, Turi, Sleman.
6. Evieta Putri Larasati, siswi Kelas 7A (13) asal Soprayan RT 04/19 Girikerto, Turi, Sleman. Sudah diambil keluarga pukul 21.36 WIB.
7. Faneza Dida, siswi Kelas 7A (13) asal Glagahombo RT 03/19 Girikerto,Turi, Sleman.

"Update data terkini korban adalah Terkonfirmasi selamat 216 siswa, terkonfirmasi luka luka 23, Meninggal dunia 7 siswa dan belum ditemukan 3 siswa," jelas Agus Wibowo.
Adapun siswa yang Belum ditemukan adalah sbb:
1. Yasinta Bunga, siswi Kelas 7b (13) asal Desa Dadapan RT 05/27 Donokerto, Turi.
Ciri-ciri : dipipi ada tahi lalat, tinggi sekira 150 cm, berat 40kg, kulit putih, rambut agak keriting sepinggang.
2. Zahra Imelda, siswi Kelas 7D (12) asal Kenteng, Wonokerto, Turi.
Ciri-ciri : hitam manis, tinggi 140 cm, rambut sebahu bergelombang, agak kurus.
3. Nadine Fadilah, siswi Kelas 7D (12) asal Kenaruhan RT 05/18 Donokerto, Turi.
Ciri-ciri : kecil, kurus, kuning langsat, tinggi 140cm.
"Korban luka sebanyak 23 siswa. 21 siswa Rawat Jalan atau Pulang dan 2 siswa menjalani Rawat Inap di Puskesmas Turi atas nama Teta Versya dan Hapsari Teta," jelasnya.

Ada Peringatan Banjir Bandang Sebelum SIswa SMP 1 Turi Susur Sungai
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) menyatakan, sudah ada peringatan akan terjadinya hujan jelang berlangsungnya susur sungai oleh SMPN 1 Turis.
Dalam peringatan yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kawasan Sleman dan sekitarnya diperkirakan turun hujan berintensitas sedang hingga lebat.
Hujan yang disertai petir dan angin kencang disebut akan berlangsung pada Jumat (21/2/2020) siang hingga 18.35 WIB.
"Pada waktu tersebut SMPN 1 Turi Sleman melaksanakan kegiatan Pramuka di luar sekolah dengan kegiatan di antaranya susur sungai di Lembah Sempor," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana dikutip dari Kompas.com.

Biwara mengatakan, saat susur sungai itu berlangsung, tiba-tiba ada aliran air dari hulu yang menghanyutkan siswa.
Kemunculan aliran air itu diperkirakan akibat adanya hujan di hulu Sungai Sempor.
Ada 250 siswa yang sempat terbawa arus sungai, enam di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan tewas.
Sedangkan Kepala Dusun Dukuh, Tartono (54) menceritakan, awalnya warga mendengar pengumuman dari masjid kalau ada siswa yang hanyut di Sungai Sempor.
"Tadi sekitar jam 14.30 WIB warga dengar pengumuman di masjid. Spontan warga langsung datang ke sungai untuk menolong," ujar Tartono saat ditemui di lokasi, Jumat (21/02/2020) sore.
Menurutnya, di wilayahnya tidak turun hujan. Namun, bagian utara memang hujan deras, sehingga arus Sungai Sempor menjadi cukup deras.