Virus Corona

Buku Terbitan Tahun 1981 Ramalkan Kondisi Wabah Virus Corona, Sudah Tertulis di Alquran dan Hadist

Bagian menakutkan dari cerita ini adalah bahwa virus bernama Wuhan-400, yang menunjuk ke virus Covid-19 yang pertama kali berasal dari Wuhan, China.

Virus Corona Sudah Tertulis di Alquran dan Hadist, Ini Buktinya

Alquran Surat Al-Maidah

Seiring dengan merebaknya virus corona di China yang saat ini disinyalir berawal dari pasar seafood, diduga dari sup kelelawar dan juga kodok atau katak yang mereka konsumsi.

Tapi tahukah kalian ada sebuah hadits yang sangat mansyur yang membahas kedua binatang ini seperti dikutip Sripoku.com melalui kanal YouTube Permana Cuy, Rabu (29/1/2020).

Dari 'Abdullah bin 'Amru, ia berkata, "Janganlah kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbih. Jangan kalian pula membunuh kelelawar, karena ketika Baitul-Maqdis roboh ia berkata : "Wahai Rabb, berikanlah kekuasaan kepadaku atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan mereka." (HR. AL Baihaqi dalam Al-Kubraa 9: 318 dan Ash-Shugraa 8: 293 no. 3907. dan Al-Ma;rifah hal. 456. Al Baihaqi berkata bahwa sanad hadits ini shahih).

Dugaan Corona Ditularkan Kelelawar dan Ular di Kala Derita Warga Wuhan yang Diisolasi Bertahan Hidup

Pada kitab yang sama Aisyah Radhiallahuanhu juga menyebut peran besar kelelawar ketika kebakaran melanda Masjidil Aqsa.

Diriwayatkan dari Aisyah tentang kelelawar, dia adalah hewan yang memadamkan api dengan sayap-sayapnya pada saat Baitul Maqdis dibakar.

Allah berfirman dalam Alquran, "Maka Kami kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa." (QS. Al-A'raf 7:133)

Alquran
Alquran Surat Al-Maidah 5:3 (Sripoku.com/Tria Agustina)

Dari sini diketahui jika kedua hewan ini dilarang untuk dibunuh, tentunya apalagi jika dimakan.

Apakah virus corona itu akibat dari kelakukan manusia yang menyantap kuliner ekstrem, itu bisa saja terjadi, karena santapan berupa hewan-hewan yang tidak lazim seperti ular, biawak, dan juga termasuk seperti kelelawar dan katak dijual disana bahkan dikonsumsi setiap hari.

Virus Corona yang mematikan membuat kota Wuhan menjadi sorotan, bahkan kota Wuhan sendiri sudah diisolir agar tidak menyebar ke tempat-tempat lainnya.

Dan kuat dugaan awal dari virus ini berasal dari salah satu pasar daging dan seafood yang ada di Wuhan.

Sejak dulu pasar ini dikenal menjual berbagai jenis daging hewan liar, termasuk yang masih hidup.

Dalam salah satu foto yang menampakkan kondisi pasar Wuhan terlihat seekor ayam yang diikat di keranjang sayur.

Kemudian ada pula talanan yang diletakkan diatas ember digunakan sebagai meja atau tempat mmeotong.

Kemudian di sampingnya ada penjual katak, katak yang masih hidup juga terlihat di dalam ember tersebut.

Tapi ada pula katak yang sudah dipotong, dagingnya disingkirkan namun diletakkan di ember yang sama dalam kondisi masih berdarah.

Daging katak pun bercampur dengan daging lain yaitu ikan, kemudian di sampingnya ada ember yang tidak dicuci serta timbangan digital yang kotor.

Virus
Pedagang sedang memotong sejumlah daging hewan (Tangkap layar Youtube/Permana Cuy)

 

Para ulama Syafi'iah berpandangan larangan membunuh suatu hewan menunjukkan pula keharaman bagi kita untuk mengkonsumsinya.

Logikanya hewan tersebut tidak mungkin dimakan sebelum terlebih dahulu kita membunuhnya.

Jika membunuhnya saja diharamkan, tentu memakannya pun akan haram.

Katak merupakan salah satu hewan yang dilarang untuk dibunuh.

Tentu saja dibalik larangan itu, ada alasan dan juga hikmah bagi kita sebagai manusia yang mungkin kita belum tahu terlalu dalam akan hal teresbeut.

Faktanya masyarakat Tionghoa sana menggunakan katak sebagai makanan super pangan yang digemari.

Dan mereka juga meyakini bahwa katak makanan yang bergizi dan juga lezat.

Namun secara mengejutkan peneliti asal ITB menjelaskan bahwa katak mengandung cacing nematoda yang ada padasistem pencernaan katak.

Apabila cacing tersebut masuk ke dalam sistem pencernaan manusia, maka akan mengganggu metabolisme tubuh.

Selain itu akna lebih bahaya lagi ketika caing tersbeut masuk ke dalam pencernaan manusia dan memakan hasil yang manusia makan.

Maka kaibatnya, kita akan merasa lapar walaupun sudah makan banyak.

Terkait kehalalan dalam mengkonsumsi katak atau kdook memang ada perbedaan pendapat.

Tapi mayoritas menyatakan bahawa memakan katak adalah haram.

Allah berfirman di dalam Alquran, "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu sembelih. Dan (diharamkan pula) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan pula) mengundi nasib dengan azlam (anak panah), (karena) itu suatu perbuatan fasik. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. Tetapi barang siapa terpaksa karena lapar bukan karena ingin berbuat dosa, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Al-Maidah 5:3).

Simak videonya:

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul, TERNYATA Virus Corona Sudah Tertulis di Alquran & Hadits, Penjelasan Ilmiah Jika Konsumsi Hewan Ini!
Penulis: Tria Agustina

Halaman
Sumber: Suar.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved