Virus Corona
Heboh Virus Corona Bikin Harga Masker Mahal, Pemprov DKI Gandeng Polisi Lakukan Sidak ke Pasar-Pasar
Dampak harga masker mahal membuat Pemprov DKI Jakarta gandeng polisi untuk lakukan sidak ke pasar-pasar yang jual masker.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: PanjiBaskhara
Menurut Terawan, perwakilan dari World Health Organization (WHO) di Indonesia juga memiliki pendapat serupa.
"Dr. Paranietharan dari WHO bilang, enggak ada gunanya (orang sehat pakai masker)"
"Untuk yang sakit supaya tidak menulari orang lain kalau sakit. Tapi yang sehat enggak perlu," kata dia.
Saat ditanya lebih jauh apakah pemerintah akan turun tangan dalam mengatasi melambungnya harga masker ini, Terawan tak memberi jawaban tegas.
Namun ia hanya menegaskan bahwa melambungnya harga masker karena mekanisme pasar.
"Itu kan pasar begitu, kalau dibutuhkan banyak harga naik, kalau orang nyari malah justru makin mahal"
"Kan begitu, tapi kalau enggak ada yang nyari turun sendiri harganya," ucap dia.
Melonjaknya harga masker di Indonesia menjadi sorotan beberapa media internasional.
Salah satunya Reuters yang menyoroti kenaikan hingga 10 kali lipat dari harga asli.
Bambang Darmadi, seorang penjual peralatan kesehatan salah satu toko di Jakarta, menyebutkan, satu kotak masker biasa berisi 50 lembar saat ini dijual seharga Rp 200.000.
Padahal, harga normal sebelum wabah virus corona terjadi adalah Rp 20.000.
Menurut Darmadi, lonjakan harga masker berkisar sampai Rp 10.000 setiap harinya.
Sementara itu, media Pemerintah Singapura, Straits Times, dalam judul berita "Coronavirus: Price of a box of N95 masks cost more than a gram of gold in Indonesia" melaporkan bahwa harga satu kotak masker N95 sebanyak 20 lembar mencapai Rp 1,5 juta.
Harga tersebut melebihi nilai satu gram emas yang saat ini berkisar Rp 800.000.
Media ini juga melaporkan kenaikan harga lebih tinggi untuk masker biasa.
Satu kotak berisi 50 lembar mencapai Rp 275.000 dengan harga normal kisaran Rp 30.000.
Masker di Tangerang Ludes, Tersisa Harga Setengah Juta
Mewabahnya virus corona menyebabkan penjualan masker di sejumlah wilayah mengalami kenaikan tajam.
Termasuk di daerah Kota Tangerang yang jaraknya dekat dengan Bandara Internasional Soekarno Hatta sebagai pintu gerbang Indonesia.
Seperti diketahui penyakit mematikan dari China itu kini sudah berdampak ke sejumlah negara.
Penyebarannya, melalui udara dari manusia ke manusia.
Bahkan virus tersebut telah merenggut ratusan korban jiwa.
Serta menjangkit puluhan ribu orang lainnya.
Warta Kota pun mengunjungi satu dari apotek di wilayah Cikokol, Tangerang.
Di apotek tersebut ketersediaan masker menipis.
"Sudah habis masker yang murah, hanya ada masker yang harganya mahal," ujar Riska satu dari petugas apotek kepada Warta Kota, Selasa (4/2/2020)
Ia menjelaskan masker yang murah itu seharga Rp 7.500 dapat 5 buah.
Masker yang berwarna hijau muda ini biasanya digunakan oleh banyak orang.
"Sehari habis, sehari habis sekarang maskernya. Gara - gara ramai virus corona," ucapnya.
Menurutnya, banyak berbagai kalangan yang membeli masker itu.
Kini hanya yang tersisa masker N95 berwarna putih.
"Sekarang tinggal masker N95 tapi mahal. Satu dus ada 12 buah, 1 buahnya itu harganya Rp 40.000"
"Dikalikan saja Rp. 40.000 dikali 12 bisa Rp 480 ribuan," kata Riska.
Riska menyebut penjualan masker memang tengah laris manis saat ini.
Meski dengan harga mahal, tapi masyarakat tetap saja membeli.
Seperti yang dialami Evan satu dari warga Moderland, Tangerang.
Dirinya pun memburu masker untuk kebutuhan aktivitasnya.
"Saya cari masker yang murah habis di mana-mana. Enggak apa-apa beli masker mahal juga, yang penting aman"
"Kualitasnya juga bagus masker N95 ini, rapat dan tidak ada celah untuk sesuatu yang masuk ke dalam," ungkap Evan yang kerap pulang pergi ke Bandara Soetta. (Faf/CC/DIK/Wartakotalive.com/Kompas.com)