Ustadz Felix Siauw Sebut Sikap Ulama Mirip dengan Filosofi Sakabato Pedang Milik Kenshin Samurai X
Ustadz Felix Siauw Sebut Sikap Ulama Mirip dengan Filosofi Sakabato Pedang Milik Kenshin Samurai X.
Perjalanan Ustadz Felix Siauw bersama keluarga serta sahabatnya ke Jepang membuka wawasannya.
Dirinya mencermati kisah karakter kartun asal Jepang, Kenshin Himura dalam anime Samurai X Rurouni Kenshin.
Kisah Kenshin Himura yang sebelumnya dikenal dengan nama Batosai Si Pembantai itu katanya mengajarkan sesuatu tentang hijrah.
"Berkali-kali saya membahas tentang manga favorit saya di masa lalu, Rurouni Kenshin, kisah samurai pembantai yang dalam perjalanan 'hijrah' menebus dosanya," ungkap Ustadz Felix Siauw.
"Darah yang sudah dia tumpahkan, menghantui dirinya hingga dia goyah dengan jalan yang dia pilih sebagai pembantai, hingga dia mulai mencari jalan lain yang berbeda," tambahnya.
Kenshin katanya dikenal dengan sikap cuek, urakan, terlihat lemah dan ceroboh.
Namun, Kenshin Himura katanya punya ciri khas yang berbeda dengan samurai lain, pedangnya punya sisi tajam yang terbalik.
"Artinya, ketika duel, sisi tajamnya menghadap pada dirinya, dan sisi tumpulnya dihadapkan pada lawannya," jelas Ustadz Felix Siauw.
"Arti jelasnya, pemilik pedang ini ingin damai, bertarung hanya bila terpaksa," tambahnya.
Hal tersebut diungkapkan Felix Siauw lewat akun instagramnya @felixsiauw; pada Minggu (16/2/2020).
Lewat statusnya yang diberinya judul 'Sakabato', Ustadz Felix Siauw mengaku lebih meresapi makna dari pedang terbalik tersebut.
Makna yang menurutnya harus ditunjukkan oleh umat muslim dalam kehidupan nyata.
"Setelah menjadi Muslim, saya mendapat lebih banyak insight (makna) dari pedang itu, yang dikenal dengan sakabato. Ternyata begitu pula konsep Muslim terhadap dirinya dan orang lain," jelas Ustadz Felix Siauw.
"Seorang Muslim hanya menghadapkan 'bagian tajam' dari dirinya untuk dirinya sendiri, bukan orang lain. Tegas dan keras pada diri sendiri, sementara selalu lembut pada lainnya," paparnya.
Sikap tersebut katanya meliputi koreksi diri mulai dari menjaga ucapan dan perilaku.
"Terutama lisan, dia bisa jadi berkata 'Goblok' pada diri sendiri, tapi tak pernah melisankan itu untuk orang lain. Namun, berapa banyak sekarang yang kita lihat seperti itu?," tanya Ustadz Felix Siauw.
Bagi pendakwah, lanjutnya, dakwah adalah jalan cinta.
Sehingga menurutnya, filosofi dari Sakabato itu katanya juga mencerminkan sikap para ulama yang senantiasa bersusah payah dalam berdakwah.
"Seperti pedang terbalik tadi, ia lebih suka dirinya yang sakit dan berdarah, bukan yang didakwahinya yang sakit dan berdarah," ungkap Ustadz Felix Siauw.
"Beda lagi dengan manusia kebanyakan, yang senang bila bisa menyakiti orang dengan lisan atau tulisannya. Mau menyakiti, tapi tak boleh disakiti, sebab memang itu bukan cinta," jealsnya.
Namun, lanjutnya, para ulama katanya seperti membawa Sakabato.
Mereka boleh bertarung tanpa melukai, walaupun resiko terluka sangat besar.
"Mereka yang berdakwah, seperti membawa sakabato, boleh bertarung, tapi tak boleh melukai, bisa jadi terluka, tapi tak boleh balas melukai, sebab dakwah itu cinta," jelas Ustadz Felix Siauw.
Lebih lanjut dipaparkannya, besi yang menjadi bahan utama pedang Sakabato tercatat dalam Al Quran.
Dijelaskan, besi diciptakan oleh Allah bukan untuk membunuh seseorang, tetapi diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia.
"Bicara tentang pedang, ia terbuat dari besi, dan Allah sampaikan di dalam Al-Qur'an, Allah turunkan besi bukan untuk membunuh, tapi untuk menolong agama Allah," jelasnya Ustadz Felix Siauw.
Terlepas dari kisah Kenshin Himura atau pedang Sakabato yang hanya merupakan tokoh fiksi, Ustadz Felix Siauw menekankan pentingnya prinsip dan makna hijrah dalam cerita tersebut.
Sebab, kisah dan makna yang terkandung dalam cerita tersebut menurutnya serupa dengan ajaran Nabi Muhammad SAW yang terus diamalkan hingga saat ini.
"Kenshin, samurai yang muak dengan maksiat, meniti jalan hijrah dengan prinsipnya, pedang terbalik. Dan Kenshin itu hanya fiksi saja, tak ada kenyataannya," ungkap Ustadz Felix Siauw.
"Tapi mereka yang berdakwah itu real, konsep Muslim yang diajarkan Rasulullah itu juga real. Jalan hijrah itu takkan pernah usai, kapan ikutan 'bawa sakabato'?," tutupnya.
Postingan Ustadz Felix Siauw mengundang beragam komentar dari masyarakat.
Mereka mengaku sangat setuju dengan makna hijrah hingga filosofi Sakabato yang disampaikan oleh Ustadz Felix Siauw.
Bahkan, sejumlah masyarakat menilai Nobuhiro Watsuki, pengarang anime Samurai X Rurouni Kenshin merupakan seorang muslim.
Terlepas dari hal tersebut, mereka pun bernostalgia tentang anime yang menjadi bagian hidup mereka sewaktu kecil.
Mereka bercanda melihat postingan tersebut, apalagi Ustadz Felix Siauw mengunggah potretnya tengah berpose sembari menggenggam katana, layaknya seorang samurai asal Jepang.
"Roronoa zoro," tulis Ameer Azzikra, putra KH Arifin Ilham lewat akun @ameer_azzikra.
"Kenshin sudah gemuk sekarang, rambutnya cepak dan menyendiri di Bekasi ustad," balas @richardcoffeeisme nmenggoda.
"Hiten mitsurugi," tulis @yoppyalghifari menuliskan jurus andalan Kenshin Himura yang diawali dengan pose mirip dalampotret Ustadz Felix Siauw.
"Kok gak da lambang X di pipi tad?," tanya @nn.abdurrochman.