Ustadz Abdul Somad Tulis Puisi, Ustadz Abdul Somad : Tidak Ada Yang Abadi Anak dan Istri

Ustadz Abdul Somad tulis puisi soal perjalanan seorang ulama. Puisinya bermakna dalam, soal kehidupan yang tidak abadi, termasuk anak dan istri.

Editor: Dwi Rizki
Kolase Warta Kota (Instagram @ustadzabdulsomad_official/ beritaislam.org)
Ustadz Abdul Somad dan Mellya Juniarti 

Ustadz Abdul Somad menuliskan sebuah puisi tentang pelajaran hidup sebagai seorang manusia.

Dalam puisi tersebut, Ustadz Abdul Somad menegaskan tentang kehidupan yang tidak abadi, termasuk keberadaan anak dan istri.

Puisi berisi curahan hati itu diunggahnya lewat akun instagramnya @ustadzabdulsomad_official; pada Senin (17/2/2020)..

Pada bait pertama, Ustadz Abdul Somad menggambarkan tentang seorang pendakwah yang bertugas menyampaikan ajaran agama.

Walau memiliki tugas mulia, Ustadz Abdul Somad menegaskan ulama untuk tetap menjaga diri.

Sebab menurutnya, kehidupan di dunia ini bagaikan sebuah mimpi.

"Yang kau pandang itu Ummat Nabi
Yang kau sampaikan firman Ilahi
Jangan ada bangga di hati
Karena hidup hanya mimpi," tulis Ustadz Abdul Somad.

Dalam bait kedua, Ustadz Abdul Somad meyakinkan soal kematian yang telah menanti.

Seluruh harta benda hingga anak dan istri yang dimiliki di dunia katanya tidak akan kekal abadi.

Keduanya diungkapkan Ustadz Abdul Somad bakal menyelamatkan diri pada hari kiamat hingga kebangkitan nanti.

"Bila kau mati nanti
Barulah kau sadar diri
Tiada yang kekal abadi
Suami anak dan istri
Masing-masing menyelamatkan diri
Nafsi-nafsi (mementingkan diri sendiri)," tulis Ustadz Abdul Somad.

Oleh karena itu, Ustadz Abdul Somad menegaskan kepada seluruh masyarakat, tidak terbatas umat muslim untuk saling berbagi.

Begitu juga dengan para penguasa sekarang ini.

Ustadz Abdul Somad meminta agar mereka tidak sombong dan tinggi hati.

"Kalau berharta sudilah berbagi
Kalau berkuasa jangan tinggi hati," tulis Ustadz Abdul Somad.

Belum diketahui puisi tersebut ditujukannya untuk siapa.

Ustadz Abdul Somad pun tidak menjabarkan secara lengkap maksud puisi yang ditulisnya ketika mengunjungi Pulau Matak, Kepulauan Riau pada hari ini, Senin (17/2/2020).

Walau begitu, beragam pendapat dituliskan masyarakat dalam kolom komentar.

Mereka mengaku sependapat dengan Ustadz Abdul Somad.

Ustadz Abdul Somad Resmi Bercerai

Kabar perceraian Ustadz Abdul Somad dengan Mellya Juniarti membawa duka dan disayangkan para pengagumnya.

Pria yang akrab disapa UAS itu pun menyimpan perasaannya jauh dari sorotan media.

Walau begitu, curhat Ustadz Abdul Somad usai resmi cerai Mellya Juniarti terekam dalam postingan instagramnya, @ustadzabdulsomad_official; pada Kamis (5/12/2019).

Dalam statusnya, Ustadz Abdul Somad mengutip pesan yang disampaikan oleh pesan Syekh Muhammad Mutawalli Asy Sya'rawi.

Pesan yang ditujukan bagi teman, sahabat hingga belahan hati itu disebutkan Ustadz Abdul Somad sangat dalam.

Bukan hanya menguatkan untuk tetap tegas dan tidak berlarut dalam kesedihan, Ustadz Abdul Somad menegaskan takdir Tuhan dalam setiap kehidupan.

"Kadang kalau ada kawan berubah sikap ke kita lalu kita sedih. Apa pesan Syekh Muhammad Mutawalli Asy Sya'rawi, Laa tahzan, 'jangan sedih'," ungkap Ustadz Abdul Somad dalm tayangan video.

Ustadz Abdul Somad pun menerangkan sejumlah dalil, yakni tentang perubahan sikap seseorang terhadap diri.

"Inddama Yahjuruka, 'kalau ada teman yang meninggalkanmu', Awiyya taghayya ru 'alaikal ba'du, 'atau orang berubah sikap terhadapmu, jangan sedih'," papar Ustadz Abdul Somad.

Sebab, perubahan sikap hingga berujungnya perpisahan dinilainya merupakan takdir dari Allah SWT.

Takdir yang berasal dari doa yang terus dipanjatkan kepada Allah SWT.

"Rubama hiya da'watu kadzata lailatin, 'boleh jadi itu adalah salah satu doamu yang dikabulkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala'. doa yang mana?," tanya Ustadz Abdul Somad.

"Watsrit 'anni syarrama qadait, 'alihkanlah, jauhkanlah dariku takdir yang jelek," tambahnya.

Walau tidak disebutkan maksud dan tujuan, warga net mengasosiasikan pesan tersebut dengan perceraian Ustadz Abdul Somad dengan Mellya Juniarti.

Pesan bijak serta doa pun dituliskan terkait perceraian antara Ustadz Abdul Somad dengan Mellya Juniarti.

"Tuan Guru Ustadz Abdul Somad smoga slalu kuat dlm segala keadaan dan cobaan, kami semua cinta Tuan Guru," tulis Osa Dwinata lewat akun @osa_dwinata.

"La Tahzan, semoga selalu Istiqomah di jalan yang Allah ridhoi," balas Dewi lewat akun @dewirenjana23.

"Semoga senantiasa dlm naungan allah ustadz, insya allah sami'na wa atho'na," tambah Putri lewat akun @putripanjaitan99.

Jatuh Talak cerai, UAS Masih Bisa Rujuk

Talak yang dijatuhkan Ustadz Abdul Somad (UAS) kepada Mellya Juniarti ditegaskan Kuasa Hukum UAS, Hasan Basri berakhir dengan perpisahan.

Walau begitu, terdapat sejumlah syarat yang masih bisa ditempuh Ustadz Abdul Somad dengan Mellya Juniarti agar dapat kembali rujuk.

Tahapan tersebut merujuk pada keputusan Majelis Hakim Pengadilan Agama Bangkinang atas permohonan cerai UAS yang didaftarkan di Pengadilan Agama Bangkinang pada tanggal 12 Juli 2019.

Usai menjalani tahapan sidang, Majelis Hakim Pengadilan Agama Bangkinang mengabulkan permohonan Ustadz Abdul Somad pada Selasa 93/12/2019), majelis Hakim .

Keputusan tersebut pun menegaskan cerai atau talak satu Raj'i Ustadz Abdul Somad bin Bachtiar kepada Mellya Yuniarti binti Asman.

"Majelis Hakim pada tahap proses persidangan ke sebelas pada hari Selasa tanggal 3 Desember 2019 dengan Diktum (pernyataan resmi) keputusan memberi izin kepada pemohon Abdul Somad Batubara bin Bachtiar untuk menjatuhkan talak satu Raj'i terhadap termohon Mellya Yuniarti binti Asman di depan sidang Pengadilan Agama Bangkinang," ungkap Hasan Basri.

 Kuasa Hukum Sebutkan Delapan Poin Klarifikasi Perceraian Ustadz Abdul Somad dengan Mellya Juniarti

Hal tersebut diungkapkan Hasan Basri dalam video klarifikasi perceraian Ustadz Abdul Somad dengan Mellya Juniarti yang diposting lewat akun Indonesia Mengaji, @indonesiamengaji.id; pada Kamis (5/12/2019).

Merujuk pada talak cerai yang dijatuhkan, yakni talak raj'i, Ustadz Abdul Somad masih dapat memungkinkan untuk dapat rujuk kembali.

Hanya saja, rujuk harus berlangsung selama masa iddah istri belum habis.

Adapun pengertian talak raj'i adalah talak yang dijatuhkan suami kepada istrinya, yakni talak 1 dan 2 yang belum habis masa iddahnya.

Dalam hal ini suami boleh rujuk pada istrinya kapan saja selama masa iddah istri belum habis.

Gugatan Perceraian Dikabulkan Majelis Hakim 

Seperti diketahui sebelumnya, keputusan Ustadz Abdul Somad untuk menceraikan Mellya Juniarti ditegaskan Hasan Basri ditempuh lewat jalur hukum.

Lewat kuasa hukumnya, permohonan cerai Ustadz Abdul Somad dengan Mellya Juniarti didaftarkan di Pengadilan Agama Bangkinang dengan nomor perkara 604/Pdt.G/2019/PA.Bkn pada tanggal 12 Juli 2019.

Usai menjalani tahapan sidang, Majelis Hakim Pengadilan Agama Bangkinang memutuskan kesimpulan.

Tepat pada tahap proses persidangan ke sebelas yang jatuh pada Selasa 93/12/2019), majelis Hakim mengabulkan permohonan Ustadz Adul Somad.

Keputusan tersebut pun menegaskan cerai atau talak satu Raj'i Ustadz Abdul Somad kepada Mellya Yuniarti binti Asman.

Dalam klarifikasi tersebut, Hasan Basir mengutip salah satu pernyataan Sayyidina Ali Karomallahu Wajha, menantu Nabi Muhammad SAW.

'Aku tidak perlu menjelaskan tentang diriku karena musuhku tidak percaya, dan sahabat-sahabatku tidak memerlukan itu' ungkapan Sayyidina Ali Karomallahu Wajha.

"Bahwa hidup bukanlah siapa yang terbaik, tetapi seberapa banyak kebaikan yang bisa kita lakukan apapun cobaan yang akan menimpa harus kita hadapi dengan sikap positif. Semogga dapat dimaklumi," jelas di akhir tayangan.

Berikut delapan poin klarifikasi Perceraian Ustadz Abdul Somad dengan Mellya Juniarti :

1. Bahwa Ustadz Abdul Somad dan bu Mellya Juniarti menikah pada tanggal 20 Oktober 2012 dan telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang bernama Mizyan Haziq Abdillah bin Abdul Somad Batubara.

2. Bahwa permasalahan Ustadz Abdul Somad sudah lama terjadi hampir empat tahun yang lalu, jauh sebagai UAS sebagai pendakwah yang populer dan viral di media sosial.

Berbagai usaha telah dilakukan oleh UAS untuk mempertahankan rumah tangganya, terutama sebagai kepala rumah tangga dalam mendidik Mellya Juniarti. Namun tetap tidak berhasil dan tidak berubah.

UAS telah melakukan tahapan-tahapan sesuai dengan syariat ajaran Islam. Nasihat, pisah ranjang, musyawarah dan konsultasi keluarga, talak satu dan talak dua yang berakhir tahap berpisah tempat tinggal pad bulan Mei 2016 sampai saat sekarang ini.

3. Bahwa oleh karena tidak ingin berlarut-larut yang tentunya akan menimbulkan fitnah dan mudharat yang lebih besar di kemudian hari.

Hal ini sesuai dengan kaidah fiqih yang berbunyi, 'dar'ul mafasid muqaddamun 'ala jalbil masalih', mengantisipasi dampak negatif harus diprioritaskan dari pada mengejar kemasyalahatan yang belum jelas.

'Apabila berlawanan satu mafsadat atau kerusakan dengan maslahat atau kebaikan, maka yang didahulukan adalah mencegah mafsadatnya', As Suyuti al asybah wan zahir

4. Bahwa UAS walaupun sudah berpisah lebih kurang sejak empat tahun yang lalu, namun tetap bertanggung jawab memberikan nafkah bulanan dan fasiliotas untuk bu Mellya Juniarti, terkhusus ananda tercinta, Mizyan Haziq Abdillah.

UAS selalu menyediakan waktu secara khusus dalam kesibukan dakwahnya untuk tetap bersama untuk menemani, barmain, jalan-jalan dan lain layaknya orangtua yang selalu menyayangi dan mendidik anaknya.

5. Bahwa UAS sebagai warga negara yang baik, maka tanggal 12 Juli 2019 mengajukan secara resmi permohonan cerai talak ke Pengadilan Agama Bangkinang dengan nomor perkara 604/Pdt.G/2019/PA.Bkn dan telah diputus oleh Majelis Hakim pada tahap proses persidangan ke sebelas pada hari Selasa tanggal 3 Desember 2019 dengan Diktum (pernyataan resmi) keputusan memberi izin kepada pemohon Abdul Somad Batubara bin Bachtiar untuk menjatuhkan talak satu Raj'i terhadap termohon Mellya Yuniarti binti Asman di depan sidang Pengadilan Agama Bangkinang.

6. Bahwa di saat ketidakharmonisan rumah tangga terus terjadi dan tanpa solusi, perceraian bukan lanmgkah mundur, mungkin bisa terjadi pada siapapun dan manusiawi.

Ustadz Abdul Somad sangat menyadari bahwa ALlah SWT berkuasa atas semua takdir manusia dan Allah SWT akan menguji hambanya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

7. Bahwa setiap orang akan membaca dan berpikir dengan cara berbeda, kebaikan tidak selalu dihargaim, keburukan tidak selalu dinistai.

'Aku tidak perlu menjelaskan tentang diriku karena musuhku tidak percaya, dan sahabat-sahabatku tidak memerlukan itu' ungkapan Sayyidina Ali Karomallahu Wajha.

8. Bahwa hidup bukanlah siapa yang terbaik, tetapi seberapa banyak kebaikan yang bisa kita lakukan apapun cobaan yang akan menimpa harus kita hadapi dengan sikap positif. Semogga dapat dimaklumi.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved